⚓ Lawatan ke TurkiFoto bersama kapal frigate Iclass di Turkiye (Dispenal)
Penambahan kekuatan armada tempur TNI Angkatan Laut di depan mata. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali kembali bertolak ke Turki untuk memastikan proses pembangunan 2 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) dari perusahaan ternama Sefine Shipyard, Altinova, Yalova, Turki.
Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispenal, Rabu, 14 Mei 2025, dalam kunjungan kerja yang dilakukan pada tanggal 13-14 Mei 2025, orang nomor satu di matra Angkatan Laut itu sempat mendatangi langsung galangan kapal Sefine Shipyard untuk meninjau proses pekerjaan 2 unit kapal perang KCR Full Combat Mission yang bakal memperkuat jajaran alutsista TNI AL di masa mendatang.
Selain itu, Kasal juga berkesempatan untuk meninjau kapal Frigate MILGEM I-Class di galangan kapal Sedef Shipyard, Istanbul.
Sebagaimana yang diberitakan VIVA Militer sebelumnya, dua kapal perang KCR Full Combat Mission (NB74 & NB75) telah memulai First Steel Cutting (FSC) pada Oktober 2024 lalu, di mana kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter, berkecepatan maksimal +40 knots, dengan awak 43 personel.
2 kapal perang pesanan TNI AL ini nantinya akan diperkuat Combat Management System (CMS) dan persenjataan seperti meriam kaliber 76 mm, stabilized automatic machine gun 12,7 mm, serta Surface to Surface Missile (SSM), diharapkan di waktu yang akan datang dua kapal ini akan semakin mendukung dan meningkatkan performa pelaksanaan tugas TNI AL.
Tidak hanya itu, dalam kunjungan kerjanya tersebut, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga berkesempatan menyaksikan demonstrasi Unmanned Surface Vehicle (USV) Marlin, yang mampu dikendalikan secara otonom maupun remote buatan perusahaan Alutsista Turki.
Sejumlah pejabat utama TNI AL turut mendampingi Kasal dalam lawatannya ke Turki kali ini, diantaranya Koorsahli Kasal Laksda TNI Kris Wibowo, Asrena Kasal Laksda TNI Achmad Wibisono, Askomlek Kasal Laksda TNI Tri Harsono, dan Kadissenlekal Laksma TNI Dwi Cahyo Kuncoro.
Pelatihan calon awak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Brawijaya-320 resmi dimulai. Pembukaan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Auditorium Hotel Santa Caterina, Italia, pada Senin (12/5), dan dibuka langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yekda Kapal PPA, Laksma TNI Sumarji Bimo Aji.
Dalam sambutannya, Laksma TNI Sumarji Bimo Aji menyampaikan bahwa filosofi kapal perang dan para awaknya mencerminkan kekuatan, kerja sama, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, melalui pelatihan yang intensif dan kerja sama yang solid, diharapkan akan terwujud sebuah kapal perang yang tangguh dalam menjalankan tugas-tugas negara di laut.
“Manfaatkan seluruh kesempatan belajar selama berada di Italia. Pelajari sistem kapal, prosedur operasional, pemeliharaan, hingga penyelamatan kapal. KRI Brawijaya merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia, karena akan menjadi kapal perang terbesar dan termutakhir di Asia Tenggara,” tegasnya.
Sebelumnya, para calon awak (cawak) KRI Brawijaya-320 yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh selaku calon Komandan KRI Brawijaya-320 telah tiba di La Spezia pada 6 Mei 2025. Menjelang pelatihan, mereka terlebih dahulu melaksanakan safety briefing serta melengkapi administrasi yang dibutuhkan.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh perwakilan pabrikan Fincantieri dan Angkatan Laut Italia (Italian Navy). Keduanya memberikan pembekalan awal mengenai pengetahuan umum kapal serta penjelasan jadwal pelatihan. Selain itu, para cawak juga diperkenalkan dengan sarana dan prasarana pelatihan serta menerima pembekalan awal dari para instruktur Italian Navy.
Pelatihan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya modernisasi alutsista TNI Angkatan Laut dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia pengawak kapal perang masa depan.
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin bersama delegasi RI melakukan kunjungan kerja ke Yordania, Sabtu, (10/5/2025).
Menhan bersama delegasi RI berkesempatan menerima paparan komprehensif dari Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Yordania (JAF) H.E. Mayor Jenderal Yousef Huneiti mengenai fasilitas pelatihan dan mekanisme latihan yang mereka miliki. Kunjungan ini adalah tindak lanjut nyata dari kerja sama strategis Indonesia-Yordania yang telah disepakati bersama.
Dengan semangat persaudaraan dan prinsip saling menghormati kedaulatan, kedua negara membahas langkah konkret untuk memperkuat kapasitas pertahanan nasional, meningkatkan interoperabilitas, serta menjawab tantangan keamanan regional secara kolektif.
Menhan meyakini bahwa perdamaian hanya dapat dijaga oleh kekuatan yang disiapkan dengan baik. Oleh karena itu, sinergi seperti ini penting untuk membangun dunia yang lebih aman bagi semua. (Biro Infohan Setjen Kemhan)
Menyebabkan 13 Orang Meninggal Dunia Suasana tempat lokasi ledakan amunisi di pantai kawasan Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/25/2025). (ANTARA - HO/Warga)
Kepala Pusat Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membeberkan kronologi kejadian ledakan munisi yang menewaskan 13 orang di Garut, Senin (12/5).
Wahyu mengatakan kegiatan tersebut adalah pemusnahan munisi aktif tidak layak pakai inventaris TNI Angkatan Darat di lokasi peledakan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut. Pemusnahan tersebut dilaksanakan oleh jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat.
“Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personil maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman,” kata Wahyu dalam keterangannya kepada Indonesia Defense Magazine di Jakarta, Senin (12/5).
Lebih lanjut Wahyu mengatakan tim penyusun amunisi kemudian melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan. Setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengemanan dan setelah dinyatakan aman kemudian dilakukan peledakan di dua sumur yang ditempati oleh munisi Afkir tersebut untuk dihancurkan. Dan peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman.
“Sedangkan di luar dua sumur ini disiapkan satu lubang yang peruntukannya adalah untuk menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya termasuk sisa detonator yang ada berkaitan dengan munisi Afkir tersebut. Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia,” jelas Wahyu.
Ia memastikan saat ini lokasi masih disterilkan oleh petugas karena dikhawatirkan masih ada beberapa bahan yang berbahaya atau perlu diamankan. Penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI Angkatan Darat termasuk terkait dengan korban sipil.
“Tentunya mewakili TNI Angkatan Darat, saya awali penjelasan ini dengan ungkapan duka cita yang mendalam bagi para korban baik yang berasal dari TNI Angkatan Darat maupun masyarakat sipil,” tutup Wahyu. (rr)
Konflik India-Pakistan mengunakan pesawat tempur canggih (MonitorX99800)
Analis keamanan dan pertahanan Inggris Profesor Michael Clarke mengatakan pada hari Sabtu bahwa Pakistan mungkin telah mengejutkan India dengan kekuatan perangkat keras militer dan kemampuan teknisnya.
Pakar Ini Ungkap Banyak Kejutan Pakistan yang Mengecoh Militer India.
1. Menggunakan Teknologi Militer China
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, Clarke menyatakan bahwa India kemungkinan akan melihat kekuatan Pakistan sebagai tanda pengambilan risiko.
"India mungkin terkejut dengan perangkat keras yang dibawa Pakistan," katanya, "karena seperti yang kita ketahui sekarang, mereka telah menggunakan cukup banyak teknologi berbasis China, dan perhatian saat ini terfokus pada pesawat tempur J-10."
Clarke menambahkan bahwa tampaknya salah satu jet J-10 Pakistan mungkin telah menembak jatuh Rafale, salah satu pesawat tempur buatan Prancis yang ada di gudang senjata India. "Dan tidak diragukan lagi," lanjutnya.
2. Menggunakan Rudal Antipesawat
"Pakistan telah menggunakan rudal antipesawat HQ-9, yang mungkin cukup efektif." "Jadi saya pikir India mungkin terkejut dengan kemampuan teknis yang tampaknya diserap Pakistan dengan peralatan China mereka, tetapi mereka tidak akan terkejut dengan sifat agresif [Jenderal Asim] Munir karena mereka sudah menduganya," tambahnya lebih lanjut.
Dia juga mengatakan bahwa sebagian, tanggapan India adalah mencoba untuk, seolah-olah, memberi pelajaran kepada (Jenderal) Munir bahwa mereka benar-benar siap melakukan apa pun, dan memang mereka telah mengerahkan satu kelompok tempur kapal induk dari armada Barat mereka.
“Lokasinya hanya 300 mil dari Karachi, yang merupakan semacam ancaman untuk terlibat dalam perang yang lebih umum, kecuali Pakistan menemukan cara untuk mundur dari posisi ini. Sayangnya, masyarakat internasional telah memberi mereka batas yang dapat mereka berdua capai.”
Dia mengatakan kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata yang telah didorong begitu keras dan, patut dipuji, oleh pemerintahan Trump dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Namun, katanya, mereka (pemerintahan AS) agak terlambat dalam hal ini, karena hal ini telah berlangsung sejak Selasa tetapi sekarang tampaknya kata-kata mereka telah membuat perbedaan.
3. 5 Jet Tempur India Ditembak Jatuh J10C Pakistan Air Force (PAF)
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa India dan Pakistan telah menyetujui "gencatan senjata penuh dan segera" setelah hari keempat serangan dan serangan balik terhadap instalasi militer masing-masing.
Menteri luar negeri Pakistan juga mengatakan kedua negara telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata "dengan efek segera" dan Kementerian Luar Negeri India mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada pukul 5 sore waktu India (11.30 GMT).
Eskalasi terbaru dalam persaingan Pakistan-India yang telah berlangsung puluhan tahun dimulai pada 7 Mei ketika sedikitnya 31 warga sipil tewas dalam serangan lintas perbatasan yang tidak beralasan oleh India. Sebagai balasan, Pakistan menjatuhkan lima jet tempur IAF, termasuk tiga Rafale, dan puluhan pesawat tanpa awak.
Tak lama setelah serangan terhadap pangkalan udara Pakistan pada dini hari Sabtu, tentara Pakistan melancarkan serangan baliknya sebagai tanggapan langsung terhadap provokasi berkelanjutan oleh India.
4. S-400 Berhasil Dihancurkan
Dalam keberhasilan besar bagi Angkatan Udara Pakistan (PAF), rudal hipersonik yang ditembakkan oleh JF-17 Thunders menghancurkan sistem S-400 India di pangkalan udara Adampur, kata sumber keamanan. Pangkalan udara tersebut juga terkena serangan selama serangan tersebut.
Sistem pertahanan udara S-400 bernilai sekitar USD 1,5 miliar dan dianggap sebagai perisai pertahanan udara paling canggih di India. (ahm)