Di Perairan AndamanKRI Cut Nyak Dhien-375 dan KRI Lemadang-632 mengikuti Latihan Bersama “Multilateral Exercise Milan 18” di perairan Andaman Nicobar India. ★
Dua KRI jajaran Koarmabar yaitu KRI Cut Nyak Dhien-375 dan KRI Lemadang-632 mengikuti Latihan Bersama “Multilateral Exercise Milan 18” di perairan Andaman Nicobar India. Kedua KRI tersebut bertolak dari Pangkalan TNI AL Sabang pada hari Minggu tanggal 4 Maret 2018 dan tiba di Dermaga Haddo, Port Blair India pada tanggal 6 Maret 2018.
Kedatangan kedua KRI tersebut disambut Atase Pertahanan RI untuk India, Kolonel Laut (P) Ardiansyah Muksit. Satuan Tugas Milan 18 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wahid Ismanto sebagai Komandan Satuan Tugas, dengan Unit Tugasnya terdiri dari KRI Cut Nyak Dhien-375 yang merupakan kapal Perusak Kawal Kelas Kapitan Pattimura jajaran Satkor Koarmabar dengan komandan Mayor Laut (P) Herman Manangkalangi, sedang KRI Lemadang-632 dengan komandan Mayor Laut (P) Adi Surono adalah salah satu kapal Fast Patrol Boat Kelas Todak jajaran Satkat Koarmabar.
Selanjutnya Delegasi Indonesia yang dipimpin Kolonel Laut (P) Suharto sebagai Senior Officer, didampingi Athan RI untuk India, Komandan Satgas Milan 18, Komandan KRI Cut Nyak Dhien-375 serta Komandan KRI Lemadang-632 melaksanakan courtesy call ke Naval Component Commander, Commodore Ashutosh Radhorkar serta Chief of Staff Andaman Nicobar Command, Major General P.S Sai.
Milan merupakan kegiatan Latma Multilateral yang rutin dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh India Navy sejak tahun 1995. Milan merupakan sebuah forum istimewa bagi para peserta untuk saling berinteraksi tentang berbagai isu-isu terkini seperti upaya persamaan persepsi operasi HADR (Human Assistance and Disaster Relief), SAR, anti terorisme dan ajang bertukar saling pengalaman di antara negara peserta.
Latihan bersama ini diikuti sembilan negara dengan mengirimkan kapal perangnya, diantaranya India sebagai tuan rumah mengerahkan INS Kelas Jyoti, Kelas Shivalik, Kelas Kamorta, Kelas Saryu, Kelas Kora, Kelas Magar dan 3 INS Kelas Bangaram. Sedang Bangladesh mengirim BNS Kelas Castle, Singapura mengirim RSS Kelas Fearless, Malaysia mengirim KD Kelas Lekiu, Thailand mengirim HTMS Kelas Pattani dan Australia mengirim HMAS Kelas Armidale. Indonesia mengirim 2 KRI Kelas Kapitan Pattimura dan Kelas Todak, Myanmar mengirim 2 UMS Kelas Sin Phyu Shin dan Kelas Innlay serta Srilangka mengirim 2 SLNS Kelas Samudura dan Kelas Saar.
Selama di Port Blair Satgas Milan 18 mengikuti dua kegiatan, yaitu kegiatan fase darat (harbour phase) dan kegiatan fase laut (sea phase). Harbour phase yang diikuti meliputi Seminar Internasional, Pagelaran Seni Budaya dan Festival Makanan Internasional, Table Top Exercise tentang isu-isu kemaritiman terkini, Parade Kirab Kota Internasional serta Tour ke tempat-tempat wisata. Kontingen Indonesia direncanakan akan menampilkan art performance Tari Tor-tor dari Tanah Batak, serta tari pergaulan Gemu Fa Mire dari Tanah Maumere. Sedangkan makanan tradisional yang akan ditampilkan diantaranya Lontong Sate Ayam, Gado-gado, Nasi Goreng, Siomay, Es Dawet serta Es Manado.
Sedang kegiatan Sea phase meliputi kegiatan Photoex, Steam Past, Night Steaming, Station Keeping by Distance Line (SKBDL), Flag Hoist, Snooperex, Gunex, Pubex, VBSS (Visit, Board, Search and Seizure) serta Medical Evacuation di perairan Andaman. Diharapkan kegiatan Latma ini dapat membawa arti penting bagi perkembangan situasi perairan nasional maupun internasional yang dapat memberikan dampak penangkalan, meningkatkan kerjasama TNI AL dengan Angkatan Laut peserta Milan 18 dan meningkatkan profesionalitas prajurit KRI dalam melaksanakan latihan bersama. Latihan rencana ditutup pada tanggal 13 Maret 2018 di Laut Andaman, kemudian dilanjutkan pull out kembali ke negara masing-masing.
Dua KRI jajaran Koarmabar yaitu KRI Cut Nyak Dhien-375 dan KRI Lemadang-632 mengikuti Latihan Bersama “Multilateral Exercise Milan 18” di perairan Andaman Nicobar India. Kedua KRI tersebut bertolak dari Pangkalan TNI AL Sabang pada hari Minggu tanggal 4 Maret 2018 dan tiba di Dermaga Haddo, Port Blair India pada tanggal 6 Maret 2018.
Kedatangan kedua KRI tersebut disambut Atase Pertahanan RI untuk India, Kolonel Laut (P) Ardiansyah Muksit. Satuan Tugas Milan 18 dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wahid Ismanto sebagai Komandan Satuan Tugas, dengan Unit Tugasnya terdiri dari KRI Cut Nyak Dhien-375 yang merupakan kapal Perusak Kawal Kelas Kapitan Pattimura jajaran Satkor Koarmabar dengan komandan Mayor Laut (P) Herman Manangkalangi, sedang KRI Lemadang-632 dengan komandan Mayor Laut (P) Adi Surono adalah salah satu kapal Fast Patrol Boat Kelas Todak jajaran Satkat Koarmabar.
Selanjutnya Delegasi Indonesia yang dipimpin Kolonel Laut (P) Suharto sebagai Senior Officer, didampingi Athan RI untuk India, Komandan Satgas Milan 18, Komandan KRI Cut Nyak Dhien-375 serta Komandan KRI Lemadang-632 melaksanakan courtesy call ke Naval Component Commander, Commodore Ashutosh Radhorkar serta Chief of Staff Andaman Nicobar Command, Major General P.S Sai.
Milan merupakan kegiatan Latma Multilateral yang rutin dilaksanakan setiap dua tahun sekali oleh India Navy sejak tahun 1995. Milan merupakan sebuah forum istimewa bagi para peserta untuk saling berinteraksi tentang berbagai isu-isu terkini seperti upaya persamaan persepsi operasi HADR (Human Assistance and Disaster Relief), SAR, anti terorisme dan ajang bertukar saling pengalaman di antara negara peserta.
Latihan bersama ini diikuti sembilan negara dengan mengirimkan kapal perangnya, diantaranya India sebagai tuan rumah mengerahkan INS Kelas Jyoti, Kelas Shivalik, Kelas Kamorta, Kelas Saryu, Kelas Kora, Kelas Magar dan 3 INS Kelas Bangaram. Sedang Bangladesh mengirim BNS Kelas Castle, Singapura mengirim RSS Kelas Fearless, Malaysia mengirim KD Kelas Lekiu, Thailand mengirim HTMS Kelas Pattani dan Australia mengirim HMAS Kelas Armidale. Indonesia mengirim 2 KRI Kelas Kapitan Pattimura dan Kelas Todak, Myanmar mengirim 2 UMS Kelas Sin Phyu Shin dan Kelas Innlay serta Srilangka mengirim 2 SLNS Kelas Samudura dan Kelas Saar.
Selama di Port Blair Satgas Milan 18 mengikuti dua kegiatan, yaitu kegiatan fase darat (harbour phase) dan kegiatan fase laut (sea phase). Harbour phase yang diikuti meliputi Seminar Internasional, Pagelaran Seni Budaya dan Festival Makanan Internasional, Table Top Exercise tentang isu-isu kemaritiman terkini, Parade Kirab Kota Internasional serta Tour ke tempat-tempat wisata. Kontingen Indonesia direncanakan akan menampilkan art performance Tari Tor-tor dari Tanah Batak, serta tari pergaulan Gemu Fa Mire dari Tanah Maumere. Sedangkan makanan tradisional yang akan ditampilkan diantaranya Lontong Sate Ayam, Gado-gado, Nasi Goreng, Siomay, Es Dawet serta Es Manado.
Sedang kegiatan Sea phase meliputi kegiatan Photoex, Steam Past, Night Steaming, Station Keeping by Distance Line (SKBDL), Flag Hoist, Snooperex, Gunex, Pubex, VBSS (Visit, Board, Search and Seizure) serta Medical Evacuation di perairan Andaman. Diharapkan kegiatan Latma ini dapat membawa arti penting bagi perkembangan situasi perairan nasional maupun internasional yang dapat memberikan dampak penangkalan, meningkatkan kerjasama TNI AL dengan Angkatan Laut peserta Milan 18 dan meningkatkan profesionalitas prajurit KRI dalam melaksanakan latihan bersama. Latihan rencana ditutup pada tanggal 13 Maret 2018 di Laut Andaman, kemudian dilanjutkan pull out kembali ke negara masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.