✈️ Dari blok 32 Dan 72✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]
Amerika Serikat dilaporkan belum berkenan menjual pesawat tempur F-35 kepada Indonesia. AS meminta Indonesia memiliki jet tempur generasi 4 dan 4.5 sebelum memiliki F-35 yang merupakan jet generasi 5.
Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi mengatakan AS menawarkan Indonesia untuk membeli jet tempur generasi 4, yakni F-16 C/D Blok 32 sebagai peningkatan dari F-16 versi AB yang dimiliki Indonesia saat ini.
Sedangkan untuk jet tempur generasi 4.5, AS menawarkan Indonesia untuk membeli F-16 Block 72.
F-16 Blok 32
✈️ Pesawat F16 TNI AU [TNI AU]
Melansir F-16 net, F-16 Blok 32 merupakan varian F-16 yang menggunakan mesin turbofan Pratt & Whitney F100-PW-220. Seperti Block 30, F-16 Block 32 dapat membawa sejumlah persenjataan, misalnya rudal anti pesawat AGM-45 Shrike, serta rudal udara ke permukaan AGM-88A HARM dan AGM-65 Maverick.
Manufaktur F-16 Blok 32 dimulai pada Januari 1986, dengan pengiriman pertama dilakukan pada Juli 1987. Produksi F-16 Blok 32 berakhir pada 1989. Selain digunakan angakatan udara AS, F-16 Blok 32 dimiliki Turki, Israel, Yunani, Mesir, dan Korea Selatan.
F-16 Blok 32 memiliki lebar sayap 9,4 meter, panjang 14,9 m, dan tinggi 4,8 m. Pesawat itu mampu terbang dengan kecepatan maksimum 1.247 mph (Mach 1,89) pada 40.000 kaki. Radius taktis 360 mil dan jangkauan maksimum 2.450 mil dengan bahan bakar eksternal maksimum.
F-16 Blok 72
✈️ Pesawat F16V dengan warna TNI AU [Lockheed Martin]
Melansir Lockheed Martin, F-16 Blok 72 adalah versi terbaru dari F-16 yang diklaim menghadirkan teknologi mutakhir. F-16 Blok 72 menyediakan kemampuan tempur canggih dalam paket yang dapat diskalakan dan terjangkau.
Inti dari konfigurasi F-16 Block 72 adalah radar Active Electronically Scan Array (AESA), subsistem avionik berbasis commercial off-the-shelf (COTS), layar resolusi tinggi dalam format besar, serta data berkecepatan tinggi dan bervolume tinggi.
Kemampuan operasional F-16 Block 72 ditingkatkan melalui Link-16 Theater Data Link, Sniper Advanced Targeting Pod, senjata canggih, navigasi GPS presisi, dan Sistem Penghindaran Tabrakan Tanah Otomatis (Auto GCAS).
F-16 Block 72 juga memiliki radar APG-83 AESA Northrop Grumman yang memberikan kesadaran situasional lebih besar, fleksibilitas, dan penargetan segala cuaca yang lebih cepat. APG-83 memberi pilot detail area target yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tampilan peta digital yang dapat disesuaikan dengan fitur perubahan kecepatan dan zoom.
APG-83 memberi F-16 kemampuan radar tempur Generasi ke-5 dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan radar F-22 dan F-35 AESA.
Pesawat ini dilengkapi dengan Sistem Peperangan Elektronik (EW) Pertahanan Terintegrasi Terintegrasi Lanjutan (AIDEWS). Sistem EW internal itu sepenuhnya terintegrasi dengan subsistem avionik lain dan memberi pilot kesadaran situasional yang kuat dengan Radar Warning Receiver digital dan kemampuan gangguan aktif yang kuat.
Sistem EW ini juga mewakili teknologi digital EW paling modern yang tersedia, memberikan perisai elektronik yang aman terhadap rudal anti-pesawat dan ancaman dari radar musuh.
Fitur utama lain dari konfigurasi F-16 Block 72 adalah Center Pedestal Display (CPD) baru yang memberikan citra taktis kritis kepada pilot pada layar 6x8 inci resolusi tinggi. Tampilan resolusi tinggi memungkinkan pilot untuk memanfaatkan sepenuhnya data AESA dan Targeting Pod.
F-16 Blok 72 memiliki panjang 15 m, tinggi 5 m, dan lebar sayap 9,4 m. Pesawat itu diklaim memiliki kecepatan terbang 1.500 mph (March 2+).
CPD baru memungkinkan peta bergerak berwarna, lebih besar dan lebih mudah untuk mengelola situasi udara-ke-udara, fungsi zoom dengan kemampuan untuk mengalihkan informasi di antara tampilan, dan tampilan digital dari Data Instrumen Penerbangan. CPD juga kompatibel dengan Night Vision Imaging System (NVIS).
F-16 Blok 72 memastikan dapat terbang dan bertarung hingga tahun 2045 dan seterusnya. Angkatan Udara AS resmi memperpanjang masa pakai F-16 menjadi 12.000 jam, jauh melampaui masa pakai desain asli 8.000 jam.
Biaya pengoperasian F-16 Blok 72 diklaim 30-40 persen lebih murah dibandingkan platform Generasi ke-4. (jps/eks)
Amerika Serikat dilaporkan belum berkenan menjual pesawat tempur F-35 kepada Indonesia. AS meminta Indonesia memiliki jet tempur generasi 4 dan 4.5 sebelum memiliki F-35 yang merupakan jet generasi 5.
Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi mengatakan AS menawarkan Indonesia untuk membeli jet tempur generasi 4, yakni F-16 C/D Blok 32 sebagai peningkatan dari F-16 versi AB yang dimiliki Indonesia saat ini.
Sedangkan untuk jet tempur generasi 4.5, AS menawarkan Indonesia untuk membeli F-16 Block 72.
F-16 Blok 32
✈️ Pesawat F16 TNI AU [TNI AU]
Melansir F-16 net, F-16 Blok 32 merupakan varian F-16 yang menggunakan mesin turbofan Pratt & Whitney F100-PW-220. Seperti Block 30, F-16 Block 32 dapat membawa sejumlah persenjataan, misalnya rudal anti pesawat AGM-45 Shrike, serta rudal udara ke permukaan AGM-88A HARM dan AGM-65 Maverick.
Manufaktur F-16 Blok 32 dimulai pada Januari 1986, dengan pengiriman pertama dilakukan pada Juli 1987. Produksi F-16 Blok 32 berakhir pada 1989. Selain digunakan angakatan udara AS, F-16 Blok 32 dimiliki Turki, Israel, Yunani, Mesir, dan Korea Selatan.
F-16 Blok 32 memiliki lebar sayap 9,4 meter, panjang 14,9 m, dan tinggi 4,8 m. Pesawat itu mampu terbang dengan kecepatan maksimum 1.247 mph (Mach 1,89) pada 40.000 kaki. Radius taktis 360 mil dan jangkauan maksimum 2.450 mil dengan bahan bakar eksternal maksimum.
F-16 Blok 72
✈️ Pesawat F16V dengan warna TNI AU [Lockheed Martin]
Melansir Lockheed Martin, F-16 Blok 72 adalah versi terbaru dari F-16 yang diklaim menghadirkan teknologi mutakhir. F-16 Blok 72 menyediakan kemampuan tempur canggih dalam paket yang dapat diskalakan dan terjangkau.
Inti dari konfigurasi F-16 Block 72 adalah radar Active Electronically Scan Array (AESA), subsistem avionik berbasis commercial off-the-shelf (COTS), layar resolusi tinggi dalam format besar, serta data berkecepatan tinggi dan bervolume tinggi.
Kemampuan operasional F-16 Block 72 ditingkatkan melalui Link-16 Theater Data Link, Sniper Advanced Targeting Pod, senjata canggih, navigasi GPS presisi, dan Sistem Penghindaran Tabrakan Tanah Otomatis (Auto GCAS).
F-16 Block 72 juga memiliki radar APG-83 AESA Northrop Grumman yang memberikan kesadaran situasional lebih besar, fleksibilitas, dan penargetan segala cuaca yang lebih cepat. APG-83 memberi pilot detail area target yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tampilan peta digital yang dapat disesuaikan dengan fitur perubahan kecepatan dan zoom.
APG-83 memberi F-16 kemampuan radar tempur Generasi ke-5 dengan memanfaatkan kesamaan perangkat keras dan perangkat lunak dengan radar F-22 dan F-35 AESA.
Pesawat ini dilengkapi dengan Sistem Peperangan Elektronik (EW) Pertahanan Terintegrasi Terintegrasi Lanjutan (AIDEWS). Sistem EW internal itu sepenuhnya terintegrasi dengan subsistem avionik lain dan memberi pilot kesadaran situasional yang kuat dengan Radar Warning Receiver digital dan kemampuan gangguan aktif yang kuat.
Sistem EW ini juga mewakili teknologi digital EW paling modern yang tersedia, memberikan perisai elektronik yang aman terhadap rudal anti-pesawat dan ancaman dari radar musuh.
Fitur utama lain dari konfigurasi F-16 Block 72 adalah Center Pedestal Display (CPD) baru yang memberikan citra taktis kritis kepada pilot pada layar 6x8 inci resolusi tinggi. Tampilan resolusi tinggi memungkinkan pilot untuk memanfaatkan sepenuhnya data AESA dan Targeting Pod.
F-16 Blok 72 memiliki panjang 15 m, tinggi 5 m, dan lebar sayap 9,4 m. Pesawat itu diklaim memiliki kecepatan terbang 1.500 mph (March 2+).
CPD baru memungkinkan peta bergerak berwarna, lebih besar dan lebih mudah untuk mengelola situasi udara-ke-udara, fungsi zoom dengan kemampuan untuk mengalihkan informasi di antara tampilan, dan tampilan digital dari Data Instrumen Penerbangan. CPD juga kompatibel dengan Night Vision Imaging System (NVIS).
F-16 Blok 72 memastikan dapat terbang dan bertarung hingga tahun 2045 dan seterusnya. Angkatan Udara AS resmi memperpanjang masa pakai F-16 menjadi 12.000 jam, jauh melampaui masa pakai desain asli 8.000 jam.
Biaya pengoperasian F-16 Blok 72 diklaim 30-40 persen lebih murah dibandingkan platform Generasi ke-4. (jps/eks)
✈️ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.