Sabtu, 21 November 2020

Menhan AS Telepon Prabowo

Bahas Kerja Sama Bidang Pertahananhttps://2.bp.blogspot.com/--VQnu2W51uw/WQo-Vu9iYQI/AAAAAAAAKN4/zVDdb4IQ5GUYoSYUWFU29L7HRlmjianxgCPcBGAYYCw/s280/Credit%2Bto%2BGerry%2BSoejatman..jpgIlustrasi F16V yang diberitakan ditawarkan kepada Indonesia [Lockheed Martin]

Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru, Christopher Miller, menelepon Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Jumat (20/11).

Kedua pejabat itu diketahui membahas kerja sama di bidang pertahanan antara AS dan Indonesia.

"Kedua pemimpin berbagi keinginan mereka untuk meningkatkan keterlibatan pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat," demikian pernyataan tertulis di situs Kementerian Pertahanan AS seperti dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (21/11).

Dalam perbincangan itu, kedua belah pihak juga menyinggung soal pentingnya pertukaran militer bilateral.

Kedua pihak bersepakat memperkuat kesempatan pendidikan dan pelatihan antara AS dan Indonesia.

"Miller dan Menteri Prabowo juga membahas pengadaan pertahanan AS yang akan mendukung modernisasi pertahanan Indonesia," demikian keterangan dalam pernyataan tertulis itu.

Pada Oktober lalu, Prabowo diketahui sempat melawat ke Amerika Serikat dan bertemu dengan Menhan AS kala itu, Mark T. Esper.

Dalam kunjungannya yang terhitung sejak 15 hingga 19 Oktober itu, Prabowo menyepakati sejumlah kerja sama dengan Amerika Serikat.

Dalam keterangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C., kesepakatan kerja sama antara dua negara, di antaranya terkait bidang militer dan maritim.

Prabowo dan Esper disebut bersepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan militer untuk pelatihan para taruna atau kadet TNI yang akan dikirim ke berbagai lembaga pendidikan militer di AS.

Selain itu, kedua Menhan juga sepakat untuk bekerja sama dalam rangka melakukan repatriasi jenazah tentara AS yang dinyatakan hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.

Pada pertengahan November, Esper dipecat oleh presiden AS Donald Trump dan digantikan Miller, setelah hubungannya dengan Trump memburuk selama beberapa bulan terakhir, di tengah tensi tinggi yang melanda AS pasca-kematian George Floyd dan aksi demonstrasi besar-besaran. (dis/pmg)

 ♖ CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...