Berikut sebuah kisah dalam penugasan di Timor Timur dalam Operasi Seroja yang diceritakan Bapak seorang formil kaskuser, Alexander Hagal.
(Foto Alexander Hagal) |
Pernah suatu kali peleton bapak ane menangkap 1 orang anggota fretilin hidup-hidup setelah terjadi kontak tembak selama beberapa jam...... Pasukan menangkapnya di bawah rerimbunan semak-semak sedang tiarap sambil menutup kepalanya dengan kedua tanganya (sepertinya ketakutan).
Ketika anggota fretilin ini diperintahkan membalikkan badan dari kejauhan sambil ditodong lusinan M16.... Anggota fretilin ini mengangkat tangannya sambil menangis memohon jangan ditembak, semua pasukan heran "kok tumben ada anggota fretilin yang nangis waktu ditangkap??" (kebanyakan cuman masang raut muka tegang dan nggak ngomong sama sekali, kalau dah begini yaa langsung "disekolahkan").
Ketika tawanan ini berjalan mendekat... Terlihat jelas sekali kalau umur anggota fretilin ini masih sangat muda sekali (ABG) sekitar 15-17 tahun, langsung nih tawanan di bawa ke base camp... Di base camp ini anak gak diapa-apain, cuman di suruh duduk, dikasih makan, dikasih minum, ketika dikasih rokok dia menolak...... Setelah terlihat lebih tenang, orang yang di foto atas itu melontarkan beberapa pertanyaan sederhana.
- Anggota peleton : "Namamu siapa??"
- Fretilin ABG :"Alfredo papa..." (semua tentara laki disana dipanggil papa oleh orang tim-tim)
- Anggota peleton : "Dimana rumahmu?? Siapa nama komandanmu?? (si tawanan cuman membisu... terlihat khawatir, ditunggu beberapa menit tak menjawab...pertanyaan dilanjutkan)... Kenapa kau mau bergabung dengan fretilin?? Bukankah lebih enak kau pergi kesekolah atau membantu bapak, emak kau ke ladang??"
- Fretilin ABG : (eeh setelah bapak emaknya disinggung dia langsung nangis sesenggukan) "Ampun papa....ampuni saya papa....jangan tembak saya papa, bapak aku sudah meninggal.....aku cuman tinggal dengan mamak-ku dan adik-adik-ku papa....kalau aku mati siapa nanti yang membantu mamak-ku dan mencari makan buat adik-adikku" (sambil terus menangis sesenggukan)
- Anggota peleton : "Terus kenapa kau ikut fretilin??!!"
- Fretilin ABG : "Mereka bilang kalau aku ikut fretilin, aku akan dapat banyak uang papa....katanya dengan uang itu aku bisa menyenangkan emak-ku dan adik-adikku (masih menangis).. ampuuuun papa jangan bunuh saya, jangan bunuh saya" (tambah meraung-raung nangisnya, beberapa anggota peleton terlihat terenyuh melihat pemandangan itu, termasuk bapak ane)
- Bapak ane : "Wis-wis ojo diapa-apakno....kongkonen masak ae, mene di gowo nang Dili" (udah-udah jangan diapa-apain....suruh masak aja, besok dibawa ke Dili)
- Anggota peleton : "Udah -udah jangan nangis, lain kali kau tak usah ikut-ikutan fretilin lagi...buat apa?! mereka bohong sama kamu ... kamu nggak akan dikasih uang sama mereka ... ramos horta bohong sama kamu, percaya sama saya !! Udah sana masak, masak apa saja" (tanpa khawatir diracuni atau apalah..)
Setelah hari makin larut..... Sebagian pasukan yang nggak dapat giliran jaga memilih untuk beristirahat.. Termasuk fretilin ABG ini, dia di ajak tidur di samping anggota peleton badass..... Dan GILA-nya lagi, ini fretilin ABG dikasih granat aktif ditangannya dan dibilangin gini :
"Ini saya kasih Granat !! kalau kamu nggak percaya sama tentara... Kamu boleh lari, kamu boleh bunuh saya atau teman-teman saya dengan granat ini... Tapi nanti kalau kamu tertangkap, akan langsung kami tembak di tempat..... Terserah kamu" (sambil membalikkan badan dan kembali tidur, tanpa ada perasaan takut atau khawatir.... yaa tentu aja semua temannya langsung keluar dari bivak dan memilih tidur di tempat lain).
Besok paginya, ternyata si anak masih ada di samping anggota tadi masih tertidur sambil menggenggam granat....
Setelah di bangunkan langsung ditanya "Kenapa kau tak mau lari?!!"
Dia menjawab "Tidak papa, aku mau ikut tentara saja....aku mau sekolah, nanti kalau papa pulang ke jawa.. tolong ajak aku juga ya papa" (ternyata pulau jawa saat itu menjadi primadona di pulau-pulau lainnya untuk mengadu nasib).
Anggota peleton tadi cuman senyum sambil nepuk bahu itu fretilin ABG tanpa berkata apapun... kemudian keluar dari bivak.
Di luar bivak... teman-temannya langsung maki-maki tuh anggota...
"DIAMPUT !! koen iku gendeng tah... arek dike'i granat!!" (Diamput !! loe itu dah gila yah... anak dikasih granat !!)
"Coooook !! wis bosen urip tah koen iku ?!" (Cooook !! udah bosen hidup loe !!)
"POKEH awakmu iku ndu!!" ("semacam umpatan dalam bahasa madura, macam Jancok" loe tuh bro!!")
"WONG EDIIAAN !! ("ORANG GILAA !!")
itu anggota cuman tersenyum sambil berjalan menuju sungai buat mandi.
● Diceritakan Oleh Alexander Hagal (Kaskuser)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.