Surabaya | Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim, berhasil
melumpuhkan sekelompok “teroris” yang membajak sebuah kapal di perairan
Selat Madura, Jum’at (25/01). Letusan suara tembakan menggema
diperairan tersebut, ketika tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS)
Kopaska, yang didukung satu kapal selam KRI Cakra-401 dan kapal patroli
cepat KRI Badau-841, mendekat ke kapal sasaran.
KRI Badau-841 dan sebuah kendaraan tempur atas air Combat Boat melakukan manuver dengan kecepatan tinggi untuk mengecoh dan memberikan perlindungan terhadap tim VBSS yang akan boarding ke atas kapal. Teroris menyambut kedatangan mereka dengan tembakan membabi buta. Perhatian musuh terpecah menuju ke kapal-kapal cepat itu, sehingga satu tim VBSS Kopaska bersenjatakan lengkap, dapat melakukan boarding ke atas kapal. Pasukan anti teror itu dipimpin oleh Kapten Laut (S) Bambang, beranggotakan enam orang prajurit Kopaska.
Berhasil naik ke atas kapal, tim VBSS melakukan pergerakan (Ship Movement), untuk menguasai objek vital di kapal. Terjadi kontak tembak antara tim Kopaska dengan sisa-sisa teroris yang menguasai anjungan. Berkat kesigapan prajurit Kopaska, kelompok teroris itu dapat dilumpuhkan.
Beberapa orang teroris tertembak mati dan mengalami luka-luka. Mereka yang selamat langsung ditangani (Personal Handling), kemudian dievakuasi ke darat. Tim anti teror di darat didukung satu unit Chetah, Commob dan motor trail mengevakuasi musuh yang berhasil ditawan oleh tim VBSS.
KRI Badau-841 dan sebuah kendaraan tempur atas air Combat Boat melakukan manuver dengan kecepatan tinggi untuk mengecoh dan memberikan perlindungan terhadap tim VBSS yang akan boarding ke atas kapal. Teroris menyambut kedatangan mereka dengan tembakan membabi buta. Perhatian musuh terpecah menuju ke kapal-kapal cepat itu, sehingga satu tim VBSS Kopaska bersenjatakan lengkap, dapat melakukan boarding ke atas kapal. Pasukan anti teror itu dipimpin oleh Kapten Laut (S) Bambang, beranggotakan enam orang prajurit Kopaska.
Berhasil naik ke atas kapal, tim VBSS melakukan pergerakan (Ship Movement), untuk menguasai objek vital di kapal. Terjadi kontak tembak antara tim Kopaska dengan sisa-sisa teroris yang menguasai anjungan. Berkat kesigapan prajurit Kopaska, kelompok teroris itu dapat dilumpuhkan.
Beberapa orang teroris tertembak mati dan mengalami luka-luka. Mereka yang selamat langsung ditangani (Personal Handling), kemudian dievakuasi ke darat. Tim anti teror di darat didukung satu unit Chetah, Commob dan motor trail mengevakuasi musuh yang berhasil ditawan oleh tim VBSS.
Operasi tempur laut tersebut, merupakan simulasi pembebasan kapal atau Maritime Interdiction Operation (MIO), yang diselenggarakan oleh jajaran Koarmatim, dengan melibatkan satu kapal selam KRI Cakra-401, satu kapal korvet kelas SIGMA KRI Sultan Hasanudin-366, satu kapal patroli cepat KRI Badau-841, satu tim VBSS dari Satkopaska Koarmatim dengan didukung kendaraan tempur laut Rigid Hul Inflatble Boat (RHIB) berupa Combat Boat dan Sea Rider.
● Dispenarmatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.