GARDA 4x4 RWS
Kendaraan taktis Garda 4x4 buatan Indonesia ini diproduksi dari beberapa perusahaan yang masuk dalam Working Group TNI, yaitu : PT.
AUTOCAR, PT. Pindad, PT. Yudistira, PT. Petrodrill, PT. Gajah Tunggal,
PT. Krakatau Steel, PT. Pilar Mas Kursindo, PT. Indo Pulley Perkasa dan
PT. Alam Indomesin Utama.
Desain grafis Garda 4x4 (Gambar PT Alam Indonesia Utama) |
Produksi pertama Garda 4x4 (Foto PT Alam Indonesia Utama) |
Prototipe Garda 4x4 (Foto PT Alam Indonesia Utama) |
Kendaraan Taktis (Rantis) GARDA 4x4 RWS (Remote Weapon System)
Kebutuhan
Kendaraan taktis (rantis) untuk menunjang tugas pengamanan TNI, maka
dibentuklah Working Group TNI, selain dari personil TNI disertakan
mitra industri untuk mendukung kegiatan pengerjaan teknis. Nama kendaraan ini pertama dinamakan Garda 4x4, kemudian di media diberitakan kendaraan yang sejenis dinamakan Rantis 4x4. Mungkin perubahan nama dikarenakan adanya perubahan mitra industri yang akan meneruskan produksi rantis ini. Dalam berita Vivanews tertulis perubahan mitra kerja dalam berita penanda tanganan kontrak pembuatan prototipe ke 2 dari Rantis 4x4 ini dan terlampir dibawah.
Apapun namanya tetap kendaraan ini merupakan kebanggaan Indonesia dan kalau tidak ada perubahan akan menjadi kendaraan taktis (rantis) nasional dan akan digunakan oleh TNI untuk menjaga keamanan bumi pertiwi.
Apapun namanya tetap kendaraan ini merupakan kebanggaan Indonesia dan kalau tidak ada perubahan akan menjadi kendaraan taktis (rantis) nasional dan akan digunakan oleh TNI untuk menjaga keamanan bumi pertiwi.
Rantis yang dimiliki TNI saat ini belum standar dan banyak produk, terdiri dari beberapa produk seperti CJ-7 (USA), BEIJING (China), ISUZU OZ (Jepang), KIA KM-420 (Korea), LANDROVER (Inggris), UAS (Rusia), dan OVERLAND (Inggris). Dari keaneka-ragaman tersebut pasti berdampak rumitnya pengoperasionalan dan pemeliharaan termasuk suku cadang sehingga berpengaruh terhadap biaya pemeliharaan rantis tersebut.
TNI diharapkan ke depan dapat mempunyai rantis produk lokal yang tidak ketergantungan dari produk luar dan mandiri yang mengacu kepada konsep Minimum Essential Forces (MEF) dalam rangka kemandirian alutsista.
Maka Working Group TNI tersebut berhasil mewujudkan prototipe rantis Garda 4 x 4 TNI yang dapat digunakan di medan yang berat seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan yang berlumpur.(♆)
Garda 4x4 RWS
Rantis 4x4 TNI ini desain 100 % karya anak bangsa, dibangun dari bentuk Humvee H1 1.5T. Berikut spesifikasi Garda 4x4 :
Mesin : Mercedes Benz OM904, 170Hp 4200 cc
Transmisi : matic 5 percepatan
Chasis : buatan dalam negeri
Alasan GARDA 4x4 menggunakan mesin Mercedes OM904, 170Hp 4200 cc sebagai berikut :
- Spare parts cukup tersedia dan mudah didapat.
- Power / volume ratio tinggi. Daya mesin sekecil itu, power yg dihasilkan bisa sampai dengan 210 hp.
- Penggunaan mesin untuk keperluan militer tidak dilarang oleh prinsipalnya.
- Brand Mercedes sudah punya pabrik perakitan di Indonesia. Kemungkinan kedepan mesin tersebut bisa di lokalkan.
Rantis, Mobil Tempur Besutan Kopassus
Rantis 4x4 |
DI tengah maraknya kebangkitan mobil nasional, Tentara Nasional Indonesia juga tidak mau ketinggalan. TNI sudah rampung merakit kendaraan taktis untuk segala medan perang.
Mobil ini dipamerkan pada gelar kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) dalam Rapat pimpinan TNI tahun 2012. Mobil kekar ini dinamakan Rantis 4x4, bertenaga 4000 cc dengan spesifikasi mesin diesel.
Menariknya, kendaraan tempur roda empat ini hanya dirakit 10 prajurit Kopassus di PT Pindad, Bandung. Pengerjaannya membutuhkan waktu setahun.
Komponennya pun sebagian besar diambil dari dalam negeri, hanya saja mesin berjenis Land Cruiser 4,2 L Turbocharger didatangkan Autocar Power Pack Development Ltd asal Cina.
Untuk rangka baja, mobil prototipe Hummer ini dipesan langsung ke PT Krakatau Steel. Suspensi dan transmisi baik matik maupun manual diproduksi oleh PT Petrodrill. Sedangkan ban menggunakan Gajah Tunggal.
Desain interior jok mobil dirancang oleh PT Pilar Mas Kursindo, untuk karet dan packing dibuat oleh PT Indo Pulley Perkasa. Sementara untuk rancangan sistem aplikasi diproduksi oleh PT Alam Indomesin Utama.
Kemudian pasokan aksesoris militer, aplikasi sistem militer, seperti radar dan senjata laras panjang yang berada di bagian atap mobil dipesan khusus ke PT Pindad.
Mobil ini rencananya akan melalui uji kelayakan sertifikasi pada Mei 2012. Nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan TNI. Usai menilik pameran industri pertahanan dalam negeri, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyambut baik kreativitas anak negeri.
"Ternyata industri ketahanan nasional kita juga sudah cukup maju. Saya menyatakan apresiasi kepada teman-teman industri pertahanan dari BUMN dan swasta," kata Purnomo di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 18 Januari 2012. "Saya terima kasih kepada Panglima dan Kepala Staf Angkatan yang telah banyak menggunakan produk ini." (umi)(Vivanews)
Mobil ini dipamerkan pada gelar kekuatan Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) dalam Rapat pimpinan TNI tahun 2012. Mobil kekar ini dinamakan Rantis 4x4, bertenaga 4000 cc dengan spesifikasi mesin diesel.
Menariknya, kendaraan tempur roda empat ini hanya dirakit 10 prajurit Kopassus di PT Pindad, Bandung. Pengerjaannya membutuhkan waktu setahun.
Komponennya pun sebagian besar diambil dari dalam negeri, hanya saja mesin berjenis Land Cruiser 4,2 L Turbocharger didatangkan Autocar Power Pack Development Ltd asal Cina.
Untuk rangka baja, mobil prototipe Hummer ini dipesan langsung ke PT Krakatau Steel. Suspensi dan transmisi baik matik maupun manual diproduksi oleh PT Petrodrill. Sedangkan ban menggunakan Gajah Tunggal.
Desain interior jok mobil dirancang oleh PT Pilar Mas Kursindo, untuk karet dan packing dibuat oleh PT Indo Pulley Perkasa. Sementara untuk rancangan sistem aplikasi diproduksi oleh PT Alam Indomesin Utama.
Kemudian pasokan aksesoris militer, aplikasi sistem militer, seperti radar dan senjata laras panjang yang berada di bagian atap mobil dipesan khusus ke PT Pindad.
Mobil ini rencananya akan melalui uji kelayakan sertifikasi pada Mei 2012. Nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan TNI. Usai menilik pameran industri pertahanan dalam negeri, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyambut baik kreativitas anak negeri.
"Ternyata industri ketahanan nasional kita juga sudah cukup maju. Saya menyatakan apresiasi kepada teman-teman industri pertahanan dari BUMN dan swasta," kata Purnomo di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 18 Januari 2012. "Saya terima kasih kepada Panglima dan Kepala Staf Angkatan yang telah banyak menggunakan produk ini." (umi)(Vivanews)
Video Rantis 4x4 RWS
Panglima TNI Tandatangani MoU Pembuatan Prototipe ke-2 Rantis 4 x 4
PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. bersama delapan mitra pendukung menandatangani Nota Kesepakatan Pembuatan Prototipe ke-2 Kendaraan Taktis (Rantis) 4 x 4 TNI guna memenuhi standarisasi Kendaraan Taktis 4 x 4 TNI (AD, AL dan AU) dengan bentuk working group TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (8/2/2012).
Delapan mitra yang mendukung dalam pembuatan Prototipe ke-2 Rantis 4 x 4 ini adalah :
Pada TA. 2009, TNI telah membentuk tim working group yang bekerjasama dengan industri pertahanan nasional untuk membuat Prototipe Rantis 4×4 dengan mengadopsi filosofi humvee Amerika Serikat yang terbukti cukup tangguh dan stabil. Pembuatan Prototipe ke-2 Rantis ini merupakan tindaklanjut dari Rantis Prototipe ke-1 yang telah dipamerkan di PT DI, Bandung bersamaan dengan peresmian pesawat CN-235 oleh Presiden RI. Selanjutnya tim working group bersama 8 mitra TNI siap untuk memenuhi tantangan Presiden untuk memproduksi Rantis tersebut.
Saat ini Rantis yang digunakan TNI terdiri dari berbagai tipe dan jenis yang dibuat dari berbagai negara. Dihadapkan dengan medan yang ada dan kondisi yang semakin tua menyebabkan manuver taktis TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya kurang maksimal, sehingga diperlukan rantis pengganti yang dibuat oleh industri dalam negeri disesuaikan dengan kebutuhan operasional serta didukung spesifikasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Panglima TNI berharap kepada tim working group dan 8 mitra industri dapat menghasilkan karya nyata terbaik bangsa berupa Rantis 4×4 yang menggunakan komponen dalam negeri dan mengurangi penggunaan komponen luar negeri, guna memenuhi kebutuhan alutsista dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI, khususnya bagi satuan–satuan manuver TNI di lapangan.
Adapun Rantis yang akan dibuat adalah tipe komando dan tipe angkutan personel dengan spesifikasi berat kendaraan 2.500 kg, berat muatan 250 – 1.500 kg, panjang 480 – 540 cm, lebar 200 cm, tinggi 183 cm, jarak bebas dasar 39 cm, lintas kedalaman air 78 cm, Vmaks di jalan raya 120 km/jam, mesin diesel 4200 cc – 6000 cc Turbo Charger Intercooler, sistem kemudi power steering, sistem rem hydraulik dengan cakram depan dan belakang + Anti Blocking System (ABS), Transmisi Automatic, suspensi independen Suspension Modul Portal, daya jelajah 500 km, sistem komunikasi VHF, HF dan Intercom Set.
Turut hadir dalam acara penandatanganan Nota Kesepakatan antara lain, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi, para Asisten Panglima TNI dan Asisten Kepala Staf Angkatan, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E. serta para pejabat TNI dan mitra industri pertahanan nasional(Koranbogor)
Delapan mitra yang mendukung dalam pembuatan Prototipe ke-2 Rantis 4 x 4 ini adalah :
♜ PT. Pindad (Persero) sebagai leading sector industri, termasuk pelaksana integrator desain, pengerjaan break system, steering system, serta senjata.
♜ PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai penyedia material baja bahan baku Rantis 4 x 4;.Tahun 2012 merupakan bagian dari Rencana Strategis II (2010-2014) yang memprioritaskan pada postur Minimum Essential Force secara bertahap dan berlanjut. Dalam rangka mewujudkan kekuatan pokok minimum TNI dan sesuai dengan arahan Presiden RI, Mabes TNI telah melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka memenuhi kemandirian alutsista dengan bekerjasama dan memberdayakan industri pertahanan nasional guna mengurangi ketergantungan kebutuhan alutsista pada negara lain.
♜ PT. Autocar Industri Komponen sebagai pelaksana penyedia power train / drive line, power pack (engine dan transmisi), electrical AC dan engine, winch, driver set/tool kit, pengerjaan pengecatan body assembling.
♜ PT. Yudistira Komponen sebagai pelaksana pengerjaan chassis dan komponen body.
♜ PT. Petrodriil Manufaktur Indonesia sebagai pelaksana pengerjaan suspension assy, hub reduction, transfer case dan propeller shaft.
♜ CV Indopulley Perkasa sebagai penyedia mounting engine dan transimisi, rubber part, seal, velg dan ban run flat.
♜ PT. Gajah Tunggal Tbk. sebagai penyedia ban.
♜ PT. Pilarmas Kursindo Persada, sebagai penyedia jok/kursi kompartemen, glass dan gril, body dashboard dan aksesories/interior.
Pada TA. 2009, TNI telah membentuk tim working group yang bekerjasama dengan industri pertahanan nasional untuk membuat Prototipe Rantis 4×4 dengan mengadopsi filosofi humvee Amerika Serikat yang terbukti cukup tangguh dan stabil. Pembuatan Prototipe ke-2 Rantis ini merupakan tindaklanjut dari Rantis Prototipe ke-1 yang telah dipamerkan di PT DI, Bandung bersamaan dengan peresmian pesawat CN-235 oleh Presiden RI. Selanjutnya tim working group bersama 8 mitra TNI siap untuk memenuhi tantangan Presiden untuk memproduksi Rantis tersebut.
Saat ini Rantis yang digunakan TNI terdiri dari berbagai tipe dan jenis yang dibuat dari berbagai negara. Dihadapkan dengan medan yang ada dan kondisi yang semakin tua menyebabkan manuver taktis TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya kurang maksimal, sehingga diperlukan rantis pengganti yang dibuat oleh industri dalam negeri disesuaikan dengan kebutuhan operasional serta didukung spesifikasi yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Panglima TNI berharap kepada tim working group dan 8 mitra industri dapat menghasilkan karya nyata terbaik bangsa berupa Rantis 4×4 yang menggunakan komponen dalam negeri dan mengurangi penggunaan komponen luar negeri, guna memenuhi kebutuhan alutsista dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI, khususnya bagi satuan–satuan manuver TNI di lapangan.
(Foto Detikfoto) |
Turut hadir dalam acara penandatanganan Nota Kesepakatan antara lain, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Madya TNI Dede Rusamsi, para Asisten Panglima TNI dan Asisten Kepala Staf Angkatan, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E. serta para pejabat TNI dan mitra industri pertahanan nasional(Koranbogor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.