Mereka menggunakan perahu dan dilengkapi senjata
KAPAL
tanker MT Smyrni yang membawa kargo minyak Indonesia senilai US$ 130
juta (Rp 1,2 triliun) dikabarkan dibajak oleh perompak Somalia.
Kapal kargo milik Yunani berbendera Liberia tersebut disewa PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) untuk membawa 1 juta barel minyak.
"Berdasarkan telegram rahasia seperti itu," kata salah seorang sumber yang mengetahui peristiwa tersebut, hari ini.
Manajer Dynacom Tankers Management Ltd, pemilik MT Smyrni, Ody Valatsas membenarkan peristiwa perompakan kapal tersebut. Hanya dia tidak menyebutkan kapal tersebut membawa minyak milik Indonesia. "Mereka menggunakan perahu dan dilengkapi senjata," kata dia melalui surat elektronik di Athena, Yunani, seperti dikutip Bloomberg Kamis (10/5).
MT Smyrni dibajak perompak Somalia sekitar 285 mil Tenggara Masirah Island, Oman pada pukul 09.30 waktu setempat. MT Smyrni disewa Petral untuk membawa 1 juta barel minyak azeri dari Azerbaijan. Adapun minyak yang dibeli berasal dari PTT Thailand.
Hingga saat ini, seluruh kru selamat, dan belum diketahui tuntutan para perompak. Meski peristiwa tersebut merupakan tanggung jawab pemilik kapal, namun hal ini akan mengganggu pasokan minyak di Indonesia.
Saat dikonfirmasi Juru bicara Pertamina Muhammad Harun belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai peristiwa tersebut dengan alasan masih mencari informasi. "Saya cek ke teman-teman perkapalan dulu," katanya saat dihubungi Beritasatu.com, hari ini.
Kapal yang memiliki tinggi 15,8 meter (52 feet) ini dibajak setelah melakukan loading di pelabuhan Turki. Kapal tanker berukuran saham juga dibajak sekitar 12:30 waktu setempat, sehari sebelumnya di lokasi yang sama, tepastnya 430 mil northeast of Yemen's Socotra Island.
Dalam tiga bulan terakhir, pembajak Somalia melakukan 102 penyerangan di seluruh perairan dunia. Biro Maritim Internasional (The International Maritime Bureau) menyatakan, dalam sebulan terakhir sekitar 3.500 perompak Somali menyerang kapal tanker di perairan Timur Afrika.(Berita Satu)
Kapal kargo milik Yunani berbendera Liberia tersebut disewa PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) untuk membawa 1 juta barel minyak.
"Berdasarkan telegram rahasia seperti itu," kata salah seorang sumber yang mengetahui peristiwa tersebut, hari ini.
Manajer Dynacom Tankers Management Ltd, pemilik MT Smyrni, Ody Valatsas membenarkan peristiwa perompakan kapal tersebut. Hanya dia tidak menyebutkan kapal tersebut membawa minyak milik Indonesia. "Mereka menggunakan perahu dan dilengkapi senjata," kata dia melalui surat elektronik di Athena, Yunani, seperti dikutip Bloomberg Kamis (10/5).
MT Smyrni dibajak perompak Somalia sekitar 285 mil Tenggara Masirah Island, Oman pada pukul 09.30 waktu setempat. MT Smyrni disewa Petral untuk membawa 1 juta barel minyak azeri dari Azerbaijan. Adapun minyak yang dibeli berasal dari PTT Thailand.
Hingga saat ini, seluruh kru selamat, dan belum diketahui tuntutan para perompak. Meski peristiwa tersebut merupakan tanggung jawab pemilik kapal, namun hal ini akan mengganggu pasokan minyak di Indonesia.
Saat dikonfirmasi Juru bicara Pertamina Muhammad Harun belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai peristiwa tersebut dengan alasan masih mencari informasi. "Saya cek ke teman-teman perkapalan dulu," katanya saat dihubungi Beritasatu.com, hari ini.
Kapal yang memiliki tinggi 15,8 meter (52 feet) ini dibajak setelah melakukan loading di pelabuhan Turki. Kapal tanker berukuran saham juga dibajak sekitar 12:30 waktu setempat, sehari sebelumnya di lokasi yang sama, tepastnya 430 mil northeast of Yemen's Socotra Island.
Dalam tiga bulan terakhir, pembajak Somalia melakukan 102 penyerangan di seluruh perairan dunia. Biro Maritim Internasional (The International Maritime Bureau) menyatakan, dalam sebulan terakhir sekitar 3.500 perompak Somali menyerang kapal tanker di perairan Timur Afrika.(Berita Satu)
Kapal Pesanan Minyak RI Dibajak, TNI Tunggu Kemenlu
KAPAL asing yang berisi pesanan minyak milik RI dibajak di perairan Oman oleh perompak Somalia. Kapal itu berisi kargo minyak yang jumlahnya ratusan ribu barrel. TNI yang pernah melakukan penyelamatan sandera oleh kelompok serupa mengaku menunggu komando.
"Pada prinsipnya kami siap, namun hal seperti itu harus melalui prosedur di kementerian luar negeri," ujar Kapuspen Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul saat dihubungi kemarin. Pada Mei 2011, tim gabungan TNI berhasil menyelamatkan para sandera KM Sinar Kudus yang juga dibajak perompak.
Saat itu, tim gabungan dari satuan-satuan terbaik TNI bekerja secara senyap. Di antaranya tim dari Kopassus, intai amfibi Marinir, pasukan katak, dan detasemen bravo TNI AU. "TNI punya sumber daya, tapi ini kan kapal negara lain, walaupun isinya memang milik kita," kata Iskandar.
Dia juga menyebut, operasi semacam itu perlu otorisasi dari presiden. "Sebab, ini pengerahan pasukan ke luar negeri," katanya. Sebelumnya, Jumat lalu di Kementrian BUMN Menteri BUMN Dahlan Iskan berharap pemerintah RI segera mengirim pasukan khusus untuk menyelamatkan pesanan RI itu.
Kapal kargo milik Yunani dilaporkan dibajak di perairan Oman, diduga oleh perompak Somalia. Kapal tersebut membawa kargo minyak asal Indonesia yang jumlahnya ratusan ribu barrel.
Diberitakan Reuters, kapal MT Smyrni berbendera Liberia itu dibajak pada Kamis, 10 Mei 2012," setelah transit di Laut Arab, Oman. Kapal tanker itu diketahui dimiliki oleh perusahaan Dynacom Tankers Management Ltd asal Yunani.
Kapal itu diserbu oleh dua pasukan perompak bersenjata di perairan dekat pulau Masirah, Oman. Paska penyerangan tersebut, kontak antara pemilik dengan kapal langsung hilang. Belum ada laporan terbaru mengenai keadaan awak kapal.
Dalam pernyataannya pada pers Jumat lalu, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina, Mochamad Harun, membenarkan peristiwa pembajakan itu. Dia mengatakan bahwa kapal tersebut tengah membawa minyak mentah sebanyak 950.000 barrel yang akan dikirim ke Indonesia. Rencananya minyak akan tiba di Balikpapan antara 24-26 Mei. Minyak di dalamnya jenis minyak mentah Azeri dari Azerbaijan.
Pertamina menjamin pembajakan itu tidak membahayakan cadangan minyak di tanah air. Pertamina juga sedang mengurus prosedur asuransinya.(Jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.