Indonesia Pilih Mana ? Ujicoba KRI Alugoro 405 [submarine.id] ★
Kelanjutan proyek pembuatan kapal selam tahap II di dalam negeri masih menjadi misteri. Belum ada keterangan resmi mengenai pilihan Indonesia dalam penambahan proyek kapal selam. Pilihannya antara dikembangkan oleh industri dalam negeri seperti tiga proyek kapal selam PT PAL (Persero) bekerjasama dengan Korsel. Opsi kedua ada kemungkinan justru membelinya secara utuh.
Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN mengadakan pertemuan dengan para perwakilan dari Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS), produsen kapal selam asal Jerman pekan ini. TKMS menawarkan proposal pengadaan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada TNI Angkatan Laut.
Bila memang ada pengembangan dari dalam negeri, semestinya ada koordinasi dengan PT PAL dengan pemerintah. Namun, hingga kini PT PAL masih belum memberikan pernyataan.
Kapal selam tipe 214 HDW [HDW] ★
"Maaf, kita belum ada komentar untuk itu," kata Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/3/21).
Sejauh ini, ada beberapa pilihan bagi Indonesia untuk menambah kapal selam anyar. Per Desember 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dilaporkan berdiskusi dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis Naval Group. Seperti dilaporkan Janes, Indonesia tengah menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group (Perancis) untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Indonesia perlu mengambil keputusan dalam proyek besar ini agar jadwal rencana semula tidak meleset. Mulanya, Indonesia bakal membuat 3 kapal selam baru kerjasama lanjutan dengan Korsel. Dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun.
Riachuelo kapal selam tipe Scorpene SBR yang dibuat untuk AL Brazil [Naval Group, Marinha do Brasil] ★
Pemerintah sudah bekerjasama dengan perusahaan Korea Selatan (Korsel) Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), mengembangkan kapal selam tipe 209 Chang Bogo seperti pembuatan KRI Nagapasa 403 maupun KRI Ardadedali-404.
Proyek Kapal Selam ke-4 bakal dibuat lebih awal, yakni sekitar September 2021 mendatang. PT PAL Indonesia (Persero) bakal membuat dua section atau bagian, sementara empat section lainnya bakal dikerjakan DSME. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya, pada September 2025 Indonesia bakal menambah 1 kapal selam baru.
Pada Proyek Kapal Selam ke-5, Indonesia bakal membangun 4 section sementara 2 section lain dibangun di DSME Korsel. Proyek bakal dimulai pada April 2022 mendatang dan selesai Juli 2026.
Sementara Proyek Kapal Selam ke-6 bakal dimulai pada medio November 2022 dan selesai April 2027. Indonesia akan berperan dalam membuat keseluruhan section.
Kelanjutan proyek pembuatan kapal selam tahap II di dalam negeri masih menjadi misteri. Belum ada keterangan resmi mengenai pilihan Indonesia dalam penambahan proyek kapal selam. Pilihannya antara dikembangkan oleh industri dalam negeri seperti tiga proyek kapal selam PT PAL (Persero) bekerjasama dengan Korsel. Opsi kedua ada kemungkinan justru membelinya secara utuh.
Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN mengadakan pertemuan dengan para perwakilan dari Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS), produsen kapal selam asal Jerman pekan ini. TKMS menawarkan proposal pengadaan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada TNI Angkatan Laut.
Bila memang ada pengembangan dari dalam negeri, semestinya ada koordinasi dengan PT PAL dengan pemerintah. Namun, hingga kini PT PAL masih belum memberikan pernyataan.
Kapal selam tipe 214 HDW [HDW] ★
"Maaf, kita belum ada komentar untuk itu," kata Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/3/21).
Sejauh ini, ada beberapa pilihan bagi Indonesia untuk menambah kapal selam anyar. Per Desember 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dilaporkan berdiskusi dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis Naval Group. Seperti dilaporkan Janes, Indonesia tengah menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.
Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group (Perancis) untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.
Indonesia perlu mengambil keputusan dalam proyek besar ini agar jadwal rencana semula tidak meleset. Mulanya, Indonesia bakal membuat 3 kapal selam baru kerjasama lanjutan dengan Korsel. Dalam master schedule batch 2 dengan dibiayai oleh penyertaan modal negara tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun.
Riachuelo kapal selam tipe Scorpene SBR yang dibuat untuk AL Brazil [Naval Group, Marinha do Brasil] ★
Pemerintah sudah bekerjasama dengan perusahaan Korea Selatan (Korsel) Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), mengembangkan kapal selam tipe 209 Chang Bogo seperti pembuatan KRI Nagapasa 403 maupun KRI Ardadedali-404.
Proyek Kapal Selam ke-4 bakal dibuat lebih awal, yakni sekitar September 2021 mendatang. PT PAL Indonesia (Persero) bakal membuat dua section atau bagian, sementara empat section lainnya bakal dikerjakan DSME. Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 4 tahun atau 48 bulan. Artinya, pada September 2025 Indonesia bakal menambah 1 kapal selam baru.
Pada Proyek Kapal Selam ke-5, Indonesia bakal membangun 4 section sementara 2 section lain dibangun di DSME Korsel. Proyek bakal dimulai pada April 2022 mendatang dan selesai Juli 2026.
Sementara Proyek Kapal Selam ke-6 bakal dimulai pada medio November 2022 dan selesai April 2027. Indonesia akan berperan dalam membuat keseluruhan section.
♞ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.