Kapal canggih ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini.★
Kapal survei canggil milik TNI AL, KRI Rigel 933 tiba di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ini diyakini dapat memperkuat kapal-kapal survei TNI AL.
TNI AL mengklaim kapal tersebut merupakan kapal perang jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) yang tercanggih se-Asia. Kapal perang tersebut dibuat di Prancis.
KRI Rigel 933 bertolak dari dermaga Les Sables d'Olonne, Perancis pada 26 Maret. Kapal canggih ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini.
Untuk menempuh perjalanan selama 50 hari dari Prancis ke Indonesia, kapal ini dipimpin oleh komandan Letkol Laut M. Wirda Prayogo dan diawaki 30 orang prajurit TNI AL.
KRI Rigel 933 dibangun atas kerja sama Kemenhan dengan pihak galangan kapal OCEA Prancis.
Adapun selain berfungsi sebagai kapal survei, kapal ini juga dapat digunakan dalam mendukung kegiatan TNI AL dalam operasi militer dan melaksanakan kegiatan SAR.Kapal Canggih KRI Rigel 933 Perkuat TNI AL Lakukan Survei Pemetaan Laut Kapal perang tersebut dibuat di Prancis★
TNI AL kehadiran amunisi baru untuk memperkuat penyediaan data dan informasi Hidro-oseanografi berupa peta laut dengan datangnya KRI Rigel 933 di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakut, Jumat (15/5/2015) pagi ini. Kapal tersebut diklaim sebagai kapal survei tercanggil se-Asia.
"Ini (KRI Rigel 933) dari negara Perancis untuk memperkuat jajaran TNI AL, tentunya kapal ini memiliki berbagai kemampuan dalam melakukan survei dan pemetaan, dan mampu melakukan pengumpulan data," ujar KSAL Laksamana Madya TNI Ade Supandi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok.
KRI Rigel 933 berada di bawah kendali Dinas Hidro Oseanografi TNI AL (Dishidros). Dishidrof sendiri dalam hal ini bertanggung jawab untuk menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi yang akurat sebagai data dasar yang digunakan sebagai bahan analisa strategi pertahanan nasional.
"Paling tidak kapal ini (KRI Rigel 933) bisa memenuhi kebutuhan kapal-kapal survei dalam rangka pemuktahiran data-data perairan kita, baik untuk kepentingan laut maupun kepentingan navigasi. Beberapa produk peta laut membutuhkan keberadaan kapal-kapal survei," jelasnya.
Ade menjelaskan, misi utama KRI Rigal 933 dalam waktu dekat ini akan melakukan updeting peta-peta laut. "Bahwa dengan perkembangan nasional khususnya di daerah perairan pantai ada reklamasi, ada pembangunan dermaga, ada pelabuhan itu harus kita update semua," terang Ade.
Menurutnya, sekarang TNI AL telah dituntut untuk membuat peta secara elektronik. Dalam waktu 5 tahun ke depan, TNI AL akan melakukan pengamanan untuk perairan-perairan yang memiliki potensi perkembangan ekonomi.
"Apalagi sekarang ada tuntutan peta laut ini harus secara elektronik, itulah tugas-tugas kami (TNI AL) dalam waktu dekat ini. Paling tidak dalam waktu 5 tahun ke depan beberapa alur-alur perairan yang berpotensi untuk perkembangan ekonomi harus betul-betul aman. Kami akan memberikan rekomendasi perubahan laut dimana saja," tutupnya. (tfn/slm) Berikut Penampakan lain KRI Rigel 933 :
Kapal ini diyakini dapat memperkuat kapal-kapal survei TNI AL. Selain berfungsi sebagai kapal survei, kapal ini juga dapat digunakan dalam mendukung kegiatan TNI AL dalam operasi militer dan melaksanakan kegiatan SAR. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Kapal tersebut terbuat dari alumunium dengan bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter.
Kapal survei canggil milik TNI AL, KRI Rigel 933 tiba di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal ini diyakini dapat memperkuat kapal-kapal survei TNI AL.
TNI AL mengklaim kapal tersebut merupakan kapal perang jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) yang tercanggih se-Asia. Kapal perang tersebut dibuat di Prancis.
KRI Rigel 933 bertolak dari dermaga Les Sables d'Olonne, Perancis pada 26 Maret. Kapal canggih ini berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, hari ini.
Untuk menempuh perjalanan selama 50 hari dari Prancis ke Indonesia, kapal ini dipimpin oleh komandan Letkol Laut M. Wirda Prayogo dan diawaki 30 orang prajurit TNI AL.
KRI Rigel 933 dibangun atas kerja sama Kemenhan dengan pihak galangan kapal OCEA Prancis.
Adapun selain berfungsi sebagai kapal survei, kapal ini juga dapat digunakan dalam mendukung kegiatan TNI AL dalam operasi militer dan melaksanakan kegiatan SAR.Kapal Canggih KRI Rigel 933 Perkuat TNI AL Lakukan Survei Pemetaan Laut Kapal perang tersebut dibuat di Prancis★
TNI AL kehadiran amunisi baru untuk memperkuat penyediaan data dan informasi Hidro-oseanografi berupa peta laut dengan datangnya KRI Rigel 933 di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakut, Jumat (15/5/2015) pagi ini. Kapal tersebut diklaim sebagai kapal survei tercanggil se-Asia.
"Ini (KRI Rigel 933) dari negara Perancis untuk memperkuat jajaran TNI AL, tentunya kapal ini memiliki berbagai kemampuan dalam melakukan survei dan pemetaan, dan mampu melakukan pengumpulan data," ujar KSAL Laksamana Madya TNI Ade Supandi di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok.
KRI Rigel 933 berada di bawah kendali Dinas Hidro Oseanografi TNI AL (Dishidros). Dishidrof sendiri dalam hal ini bertanggung jawab untuk menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi yang akurat sebagai data dasar yang digunakan sebagai bahan analisa strategi pertahanan nasional.
"Paling tidak kapal ini (KRI Rigel 933) bisa memenuhi kebutuhan kapal-kapal survei dalam rangka pemuktahiran data-data perairan kita, baik untuk kepentingan laut maupun kepentingan navigasi. Beberapa produk peta laut membutuhkan keberadaan kapal-kapal survei," jelasnya.
Ade menjelaskan, misi utama KRI Rigal 933 dalam waktu dekat ini akan melakukan updeting peta-peta laut. "Bahwa dengan perkembangan nasional khususnya di daerah perairan pantai ada reklamasi, ada pembangunan dermaga, ada pelabuhan itu harus kita update semua," terang Ade.
Menurutnya, sekarang TNI AL telah dituntut untuk membuat peta secara elektronik. Dalam waktu 5 tahun ke depan, TNI AL akan melakukan pengamanan untuk perairan-perairan yang memiliki potensi perkembangan ekonomi.
"Apalagi sekarang ada tuntutan peta laut ini harus secara elektronik, itulah tugas-tugas kami (TNI AL) dalam waktu dekat ini. Paling tidak dalam waktu 5 tahun ke depan beberapa alur-alur perairan yang berpotensi untuk perkembangan ekonomi harus betul-betul aman. Kami akan memberikan rekomendasi perubahan laut dimana saja," tutupnya. (tfn/slm) Berikut Penampakan lain KRI Rigel 933 :
Kapal ini diyakini dapat memperkuat kapal-kapal survei TNI AL. Selain berfungsi sebagai kapal survei, kapal ini juga dapat digunakan dalam mendukung kegiatan TNI AL dalam operasi militer dan melaksanakan kegiatan SAR. Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Kapal tersebut terbuat dari alumunium dengan bobot 560 ton dengan panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter.
♞ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.