Jet tempur angkatan bersenjata Uni Emirat Arab, 1 April 2015, lepas landas dari sebuah pangkalan angkatan udara sebelum serangan terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman, sebagai bagian operasi yang dipimpin oleh koalisi Saudi. ♔
Pemberontak Houthi, Senin (11/5/2015), mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi. Pernyataan ini dikeluarkan tak lama setelah Maroko mengatakan bahwa salah satu jet tempurnya hilang dalam sebuah misi.
"Pertahanan udara kami menembak jatuh sebuah pesawat tempur di Wadi Nushur, Saada," demikian dikabarkan stasiun televisi Houthi Al-Masirah.
Saada adalah salah satu basis terkuat Houthi di wilayah utara Yaman. Dalam laporannya, Al-Masirah menampilkan gambar anggota pemberontak Houthi bersorak-sorai di sekitar puing-puing sebuah pesawat terbang.
Sebelumnya, Maroko mengatakan, salah satu pesawat tempurnya yang bergabung dalam koalisi pimpinan Arab Saudi hilang bersama pilotnya dalam sebuah misi.
Kontak dengan jet F-16 dan pilotnya terputus pada Minggu (10/5/2015) pukul 18.00 waktu setempat. Demikian kantor berita MAP mengutip pernyataan angkatan bersenjata Maroko.
"Pesawat kedua yang terbang dalam formasi itu tak bisa melihat apakah pilot pesawat yang hilang itu sempat melontarkan diri," ujar militer Maroko.
Berdasarkan laporan sejumlah media Maroko, negeri itu mengirimkan satu skuadron F-16 untuk bergabung dalam operasi udara gabungan pimpinan Arab Saudi itu.
Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan, saat ini investigasi sedang dilakukan dan difokuskan untuk memastikan lokasi hilangnya pesawat tempur Maroko tersebut.
"Dipastikan pesawat itu hilang di wilayah udara Yaman dan pesawat itu diterbangkan seorang pilot," kata seorang pejabat Saudi yang tak mau disebutkan namanya.
Pesawat F-16 milik Maroko ini adalah pesawat koalisi pertama yang dikabarkan hilang di Yaman dalam operasi serangan udara yang telah digelar selama enam pekan sejak 26 Maret lalu.
Pemberontak Houthi, Senin (11/5/2015), mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi. Pernyataan ini dikeluarkan tak lama setelah Maroko mengatakan bahwa salah satu jet tempurnya hilang dalam sebuah misi.
"Pertahanan udara kami menembak jatuh sebuah pesawat tempur di Wadi Nushur, Saada," demikian dikabarkan stasiun televisi Houthi Al-Masirah.
Saada adalah salah satu basis terkuat Houthi di wilayah utara Yaman. Dalam laporannya, Al-Masirah menampilkan gambar anggota pemberontak Houthi bersorak-sorai di sekitar puing-puing sebuah pesawat terbang.
Sebelumnya, Maroko mengatakan, salah satu pesawat tempurnya yang bergabung dalam koalisi pimpinan Arab Saudi hilang bersama pilotnya dalam sebuah misi.
Kontak dengan jet F-16 dan pilotnya terputus pada Minggu (10/5/2015) pukul 18.00 waktu setempat. Demikian kantor berita MAP mengutip pernyataan angkatan bersenjata Maroko.
"Pesawat kedua yang terbang dalam formasi itu tak bisa melihat apakah pilot pesawat yang hilang itu sempat melontarkan diri," ujar militer Maroko.
Berdasarkan laporan sejumlah media Maroko, negeri itu mengirimkan satu skuadron F-16 untuk bergabung dalam operasi udara gabungan pimpinan Arab Saudi itu.
Seorang pejabat Arab Saudi mengatakan, saat ini investigasi sedang dilakukan dan difokuskan untuk memastikan lokasi hilangnya pesawat tempur Maroko tersebut.
"Dipastikan pesawat itu hilang di wilayah udara Yaman dan pesawat itu diterbangkan seorang pilot," kata seorang pejabat Saudi yang tak mau disebutkan namanya.
Pesawat F-16 milik Maroko ini adalah pesawat koalisi pertama yang dikabarkan hilang di Yaman dalam operasi serangan udara yang telah digelar selama enam pekan sejak 26 Maret lalu.
♔ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.