Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu akan melaksanakan kunjungan ke Amerika Serikat, sebagai upaya meningkatkan kerjasama bidang pertahanan kedua negara. Mengawali kunker yang dimulai tanggal 7 sampai 15 Mei 2015 tersebut, Menhan akan melakukan pertemuan dengan United States Pacific Command (USPACOM) Commander, Admiral Samuel J. Locklear, dilanjutkan pertemuan dengan United States Army Pacific (USARPAC) Commander, General Vincent K. Brooks di Hawaii.
Sejumlah agenda yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut, diantaranya penanganan isu-isu strategis regional tentang merebaknya ancaman nyata yang dihadapi tidak saja oleh Indonesia tetapi juga bangsa-bangsa di dunia, diantaranya terorisme, bencana alam (gempa bumi, erupsi gunung berapi dan tsunami), bencana akibat kelengahan manusia, pelanggaran perbatasan serta wabah penyakit seperti flu burung, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome (MERS) serta ebola.
Topik lain yang akan dibicarakan adalah penanganan masalah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan pejuang asing (foreign terrorist fighters) yang tidak hanya mengancam keamanan dan stabilitas regional Timur Tengah saja, tetapi juga dapat meluas ke masyarakat sipil dunia.
Usai melakukan pertemuan di Hawaii, Menhan akan melanjutkan lawatannya ke Washington D.C untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua Menhan akan membahas upaya-upaya dalam peningkatan kerjasama pertahanan yang telah berjalan, termasuk kerjasama sektor keamanan maritim.
Kerjasama bidang pertahanan RI dan AS selama ini telah terjalin dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya peningkatan profesionalisme prajurit Angkatan Bersenjata kedua negara, dimana selama ini telah tergelar 200 jenis latihan bersama yang berbeda dan juga setiap tahunnya TNI mengirimkan personel 300 orang lebih ke Amerika Serikat terutama ke USPACOM, untuk mengikuti pelatihan militer dalam kerangka kerjasama Army to Army, Navy to Navy serta Airman to Airman.
Demikian Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan.
Sejumlah agenda yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut, diantaranya penanganan isu-isu strategis regional tentang merebaknya ancaman nyata yang dihadapi tidak saja oleh Indonesia tetapi juga bangsa-bangsa di dunia, diantaranya terorisme, bencana alam (gempa bumi, erupsi gunung berapi dan tsunami), bencana akibat kelengahan manusia, pelanggaran perbatasan serta wabah penyakit seperti flu burung, Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome (MERS) serta ebola.
Topik lain yang akan dibicarakan adalah penanganan masalah Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan pejuang asing (foreign terrorist fighters) yang tidak hanya mengancam keamanan dan stabilitas regional Timur Tengah saja, tetapi juga dapat meluas ke masyarakat sipil dunia.
Usai melakukan pertemuan di Hawaii, Menhan akan melanjutkan lawatannya ke Washington D.C untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan AS.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua Menhan akan membahas upaya-upaya dalam peningkatan kerjasama pertahanan yang telah berjalan, termasuk kerjasama sektor keamanan maritim.
Kerjasama bidang pertahanan RI dan AS selama ini telah terjalin dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya peningkatan profesionalisme prajurit Angkatan Bersenjata kedua negara, dimana selama ini telah tergelar 200 jenis latihan bersama yang berbeda dan juga setiap tahunnya TNI mengirimkan personel 300 orang lebih ke Amerika Serikat terutama ke USPACOM, untuk mengikuti pelatihan militer dalam kerangka kerjasama Army to Army, Navy to Navy serta Airman to Airman.
Demikian Siaran Pers Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan.
★ DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.