Tiongkok Akan Dapatkan Sistem Misil S-400 Rusia Paling Cepat Tahun DepanInfografis S400 Triumf [theaviationist] ○
Pasokan gelombang pertama sistem misil anti-pesawat jarak jauh Rusia S-400 Triumph untuk Tiongkok rencananya akan dikirim antara satu tahun hingga 1,5 tahun mendatang, demikian disampaikan seorang narasumber dari bidang kerja sama militer-teknis Rusia pada TASS, Kamis (12/11).
"Pasokan rencananya dikirim paling cepat tahun depan, atau sepertinya 1,5 tahun mendatang," kata sang narasumber.
Penandatanganan kontrak pasokan S-400 untuk Beijing resmi diumumkan pada musim semi 2015.
"Saya tak akan membeberkan detil kontrak, tapi ya, Tiongkok memang akan menjadi pembeli pertama sistem pertahanan udara terbaru Rusia, yang menegaskan level strategis dalam hubungan Rusia-Tiongkok," tutur Direktur Jenderal perusahaan ekspor senjata Rusia Rosoboronexport Anatoly Isaykin pada April lalu.
Diketahui India juga berencana membeli 12 buah sistem pertahanan misil udara S-400.
S-400 Triumph merupakan sistem misil anti-pesawat jarak menengah dan jarak jauh yang dirancang untuk menghancurkan semua target udara modern dan canggih pada jarak hingga 400 kilometer.
S-400 Triumph (julukan NATO: SA-21 Growler) merupakan pengembangan dari sistem misil permukaan-ke-udara seri S-300. Sistem tersebut masuk perbendaharaan senjata militer Rusia pada 2007 dan S-400 pertama kali dioperasikan di medan tempur pada Agustus 2007. Rusia membentuk empat resimen S-400 di wilayah Moskow, eksklave Kaliningrad di Baltik, dan Distrik Militer Timur.Maret Mendatang, Iran Dapatkan Sistem Pertahanan Udara Rusia S-300S300 [Reuters] ○
Iran akan mendapatkan sistem misil pertahanan udara S-300 pada Maret mendatang, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Iran Brigjen Hossein Dehghan, Selasa (10/11).
Rusia dan Iran menandatangani kontrak pada 2007 untuk memasok lima batalion S-300PMU-1, namun pada musim gugur 2010 Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev, membatalkan pasokan sistem tersebut untuk Teheran. Kontrak senilai 800 juta dolar AS itu kemudian ditanguhkan dan uang muka dikembalikan pada Iran.
Iran kemudian mengajukan tuntutan sebesar 4 miliar dolar AS terhadap Rusia di Pengadilan Arbitrasi Jenewa atas pembatalan kontrak tersebut.
Kemudian pada musim semi 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut pelarangan pasokan sistem S-300 untuk Teheran.
Belum ada informasi resmi tentang S-300 versi mana yang akan didapatkan Iran: S-300PMU-1 yang tengah berhenti dipoduksi namun mungkin akan dirancang khusus untuk Iran, atau S-300VM.
Pasokan gelombang pertama sistem misil anti-pesawat jarak jauh Rusia S-400 Triumph untuk Tiongkok rencananya akan dikirim antara satu tahun hingga 1,5 tahun mendatang, demikian disampaikan seorang narasumber dari bidang kerja sama militer-teknis Rusia pada TASS, Kamis (12/11).
"Pasokan rencananya dikirim paling cepat tahun depan, atau sepertinya 1,5 tahun mendatang," kata sang narasumber.
Penandatanganan kontrak pasokan S-400 untuk Beijing resmi diumumkan pada musim semi 2015.
"Saya tak akan membeberkan detil kontrak, tapi ya, Tiongkok memang akan menjadi pembeli pertama sistem pertahanan udara terbaru Rusia, yang menegaskan level strategis dalam hubungan Rusia-Tiongkok," tutur Direktur Jenderal perusahaan ekspor senjata Rusia Rosoboronexport Anatoly Isaykin pada April lalu.
Diketahui India juga berencana membeli 12 buah sistem pertahanan misil udara S-400.
S-400 Triumph merupakan sistem misil anti-pesawat jarak menengah dan jarak jauh yang dirancang untuk menghancurkan semua target udara modern dan canggih pada jarak hingga 400 kilometer.
S-400 Triumph (julukan NATO: SA-21 Growler) merupakan pengembangan dari sistem misil permukaan-ke-udara seri S-300. Sistem tersebut masuk perbendaharaan senjata militer Rusia pada 2007 dan S-400 pertama kali dioperasikan di medan tempur pada Agustus 2007. Rusia membentuk empat resimen S-400 di wilayah Moskow, eksklave Kaliningrad di Baltik, dan Distrik Militer Timur.Maret Mendatang, Iran Dapatkan Sistem Pertahanan Udara Rusia S-300S300 [Reuters] ○
Iran akan mendapatkan sistem misil pertahanan udara S-300 pada Maret mendatang, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Iran Brigjen Hossein Dehghan, Selasa (10/11).
Rusia dan Iran menandatangani kontrak pada 2007 untuk memasok lima batalion S-300PMU-1, namun pada musim gugur 2010 Presiden Rusia saat itu, Dmitry Medvedev, membatalkan pasokan sistem tersebut untuk Teheran. Kontrak senilai 800 juta dolar AS itu kemudian ditanguhkan dan uang muka dikembalikan pada Iran.
Iran kemudian mengajukan tuntutan sebesar 4 miliar dolar AS terhadap Rusia di Pengadilan Arbitrasi Jenewa atas pembatalan kontrak tersebut.
Kemudian pada musim semi 2015, Presiden Rusia Vladimir Putin mencabut pelarangan pasokan sistem S-300 untuk Teheran.
Belum ada informasi resmi tentang S-300 versi mana yang akan didapatkan Iran: S-300PMU-1 yang tengah berhenti dipoduksi namun mungkin akan dirancang khusus untuk Iran, atau S-300VM.
★ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.