Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) 2015Pertempuran laut antara Kapal Republik Indonesia (KRI) dengan Kapal perang musuh di daerah Bitung Sulut terjadi hingga merembet ke Pulau Morotai, Maluku Utara.
Saat yang sama adanya infiltrasi/penyusupan daerah musuh dengan terjun taktis malam hari dari pasukan Lintas Udara, kemudian ditengah kota terhadi perebutan objek vital Kantor Bupati Morotai yang dikuasai musuh.
Di laut wilayah laut, KRI yang membawa Tank Amphibi dan Pasukan taktis Marinir dan Pasukan Katak TNI AL melakukan penyerbuan pantai Armydoc Area dan terjadi pertempuran dengan pasukan musuh yang berakhir pengejaran laut oleh tim Pasukan Marinir TNI AL pasukan musuh yang kabur melalui jalur laut sehingga kembali terjadi pertempuran laut dan diakhiri dengan penembakan Rudal darat dari KRI TNI AL dengan sasaran menghancurkan pos pertahanan musuh di darat.
Selanjutnya, dilakukan penerjunan dari pasukan Linud TNI AD dan Paskhas TNI AU untuk menguasai Run Way Bandara pitu Morotai sebagai landasan pesawat pengangkut, pasukan dan Kendaraan tempur yang telah bersiaga di Makassar, kemudian diangkut menggunakan pesawat Hercules dan didaratkan di Bandara pitu yang telah dikuasai hingga terjadi pertempuran dahsyat untuk menghancurkan musuh, puncaknya terjadi penghancuran Basis musuh dilakukan pesawat Sukhoi TNI AU.
Namun pertempuran itu bukan merupakan pertempuran sesungguhnya, lantaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Laut dan Udara sedang menggelar latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang dipusatkan di Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (15/11).
Kapenrem 152/Babullah Mayor Inf Anang Setyoadi dalam keterangan Persnya menyampaikan latihan PPRC ini merupakan bentuk kesiapan TNI Matra Darat, Laut dan Udara dalam menangkal dan menghancurkan segala upaya mengganggu kedaulatan NKRI, latihan yang akan diselenggarakan selama 2 hari dilaksanakan di area Pulau Morotai.
Latihan ini, Kata Kapenrem, disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Dankodiklat TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan sejumlah pejabat teras TNI.
Dia juga mengatakan, Diakhir latihan akan diselenggarakan Pameran Alutsista yang menampilkan Persenjataan Modern, Kendaraan Tempur dan Pesawat Udara milik TNI yang dibuka untuk umum, sehingga masyarakat wilayah morotai dan sekitarnya dapat langsung mengunjungi dan melihat langsung di area Juanga Morotai diakhir kegiatan juga akan dilakukan karya bhakti TNI sebagai bentuk rasa terimakasih TNI kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi sarana latihan navigasi darat dan meningkatkan kemampuan survival di hutan bagi Prajurit Yonif 732/Banau, kegiatan akan dilakukan secara bergantian per kompi yang menembus hutan belantara hanya bermodalkan Peta dan Kompas”, Ujar Mayor Infanteri Anang Setyoadi. (Ric/Nds)
Saat yang sama adanya infiltrasi/penyusupan daerah musuh dengan terjun taktis malam hari dari pasukan Lintas Udara, kemudian ditengah kota terhadi perebutan objek vital Kantor Bupati Morotai yang dikuasai musuh.
Di laut wilayah laut, KRI yang membawa Tank Amphibi dan Pasukan taktis Marinir dan Pasukan Katak TNI AL melakukan penyerbuan pantai Armydoc Area dan terjadi pertempuran dengan pasukan musuh yang berakhir pengejaran laut oleh tim Pasukan Marinir TNI AL pasukan musuh yang kabur melalui jalur laut sehingga kembali terjadi pertempuran laut dan diakhiri dengan penembakan Rudal darat dari KRI TNI AL dengan sasaran menghancurkan pos pertahanan musuh di darat.
Selanjutnya, dilakukan penerjunan dari pasukan Linud TNI AD dan Paskhas TNI AU untuk menguasai Run Way Bandara pitu Morotai sebagai landasan pesawat pengangkut, pasukan dan Kendaraan tempur yang telah bersiaga di Makassar, kemudian diangkut menggunakan pesawat Hercules dan didaratkan di Bandara pitu yang telah dikuasai hingga terjadi pertempuran dahsyat untuk menghancurkan musuh, puncaknya terjadi penghancuran Basis musuh dilakukan pesawat Sukhoi TNI AU.
Namun pertempuran itu bukan merupakan pertempuran sesungguhnya, lantaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Laut dan Udara sedang menggelar latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) yang dipusatkan di Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (15/11).
Kapenrem 152/Babullah Mayor Inf Anang Setyoadi dalam keterangan Persnya menyampaikan latihan PPRC ini merupakan bentuk kesiapan TNI Matra Darat, Laut dan Udara dalam menangkal dan menghancurkan segala upaya mengganggu kedaulatan NKRI, latihan yang akan diselenggarakan selama 2 hari dilaksanakan di area Pulau Morotai.
Latihan ini, Kata Kapenrem, disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Dankodiklat TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo dan sejumlah pejabat teras TNI.
Dia juga mengatakan, Diakhir latihan akan diselenggarakan Pameran Alutsista yang menampilkan Persenjataan Modern, Kendaraan Tempur dan Pesawat Udara milik TNI yang dibuka untuk umum, sehingga masyarakat wilayah morotai dan sekitarnya dapat langsung mengunjungi dan melihat langsung di area Juanga Morotai diakhir kegiatan juga akan dilakukan karya bhakti TNI sebagai bentuk rasa terimakasih TNI kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi sarana latihan navigasi darat dan meningkatkan kemampuan survival di hutan bagi Prajurit Yonif 732/Banau, kegiatan akan dilakukan secara bergantian per kompi yang menembus hutan belantara hanya bermodalkan Peta dan Kompas”, Ujar Mayor Infanteri Anang Setyoadi. (Ric/Nds)
♘ deliknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.