Sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian pesawat harus baru dan lengkapIlustrasinya N219 PTDI ☆
Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, kebijakan dan strategi pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AU selalu disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis (Lingstra), baik pada lingkup nasional, regional maupun global.
Oleh sebab itu, setiap kebijakan pengadaan Alutsista, khususnya pesawat terbang, baik tempur, angkut maupun helikopter, harus berdasarkan kebutuhan yang dapat menjawab tantangan tugas Angkatan Udara ke depan.
"Ke depan, pengadaan alutsista harus disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian pesawat harus baru dan lengkap (persenjataan dan radar). Ini harus diketahui dan diingat oleh para Pasis Seskoau agar suatu saat dapat melanjutkan kebijakan ini," kata Kasau dalam ceramah pembekalan kepada Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau) angkatan 52, tahun ajaran 2015 di kampus Seskoau, Lembang, Bandung Barat, Kamis (19/11).
Hadir pada kesempatan tersebut, Komandan Seskoau Marsekal Muda (Marsda) TNI Anang Murdianto, para Komandan Sesko angkatan, Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ny. Briyantira Agus Supriatna dan para pejabat teras TNI AU lainnya.
Kasau menjelaskan, salah satu isu lingkungan strategis saat ini yang perlu mendapat perhatian bersama adalah terkait dengan peningkatan eskalasi di kawasan laut Cina selatan.
Di kawasan tersebut terdapat satuan TNI AU yaitu Pangkalan TNI AU (Lanuid) Ranai, di pulau Natuna. Mengantisipasi berbagai perkembangan yang mungkin terjadi, TNI AU telah meningkatkan status Lanud Ranai dari tipe “”C” menjadi tipe “B”. Konsekwensi dari itu semua adalah Lanud Ranai akan dibangun dan dikembangkan.
"Dalam Renstra 2015 – 2019, TNI AU akan membangun Lanud Ranai, dan alhamdulilah anggarannya sudah ada, kita ingin bangun Lanud Natuna menjadi pearl harbour- nya Indonesia. Kita juga akan beli Alutsista yang dapat menjawab tantangan perkembangan kedepan. Sebagai pengguna saya berharap pesawat-pesawat itu dapat dihadirkan pada 2016, meskipun semua disesuaikan dengan kondisi perekonomian negara," ujar Kasau.
Pendidikan Seskoau Angkatan 52, diikuti oleh 107 Perwira Siswa (Pasis) yang terdiri dari 96 Pasis TNI AU, 2 Pasis TNI AD, 2 Pasis TNI AL dan 7 Pasis Mancanegara yang berasal dari Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Arab Saudi dan Thailand.
Terpilih sebagai Pasis terbaik adalah Mayor Pnb Taufik Nur Cahyanto, ST. Sebagai lulusan terbaik dan penulis karya tulis terbaik Mayor Pnb Taufik Nur Cahyanto, S.T berhak mendapatkan piagam penghargaan Wiratama dan piagam Sastratama.
Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, kebijakan dan strategi pembinaan kekuatan dan kemampuan TNI AU selalu disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis (Lingstra), baik pada lingkup nasional, regional maupun global.
Oleh sebab itu, setiap kebijakan pengadaan Alutsista, khususnya pesawat terbang, baik tempur, angkut maupun helikopter, harus berdasarkan kebutuhan yang dapat menjawab tantangan tugas Angkatan Udara ke depan.
"Ke depan, pengadaan alutsista harus disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian pesawat harus baru dan lengkap (persenjataan dan radar). Ini harus diketahui dan diingat oleh para Pasis Seskoau agar suatu saat dapat melanjutkan kebijakan ini," kata Kasau dalam ceramah pembekalan kepada Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau) angkatan 52, tahun ajaran 2015 di kampus Seskoau, Lembang, Bandung Barat, Kamis (19/11).
Hadir pada kesempatan tersebut, Komandan Seskoau Marsekal Muda (Marsda) TNI Anang Murdianto, para Komandan Sesko angkatan, Ketua Umum PIA Ardhya Garini Ny. Briyantira Agus Supriatna dan para pejabat teras TNI AU lainnya.
Kasau menjelaskan, salah satu isu lingkungan strategis saat ini yang perlu mendapat perhatian bersama adalah terkait dengan peningkatan eskalasi di kawasan laut Cina selatan.
Di kawasan tersebut terdapat satuan TNI AU yaitu Pangkalan TNI AU (Lanuid) Ranai, di pulau Natuna. Mengantisipasi berbagai perkembangan yang mungkin terjadi, TNI AU telah meningkatkan status Lanud Ranai dari tipe “”C” menjadi tipe “B”. Konsekwensi dari itu semua adalah Lanud Ranai akan dibangun dan dikembangkan.
"Dalam Renstra 2015 – 2019, TNI AU akan membangun Lanud Ranai, dan alhamdulilah anggarannya sudah ada, kita ingin bangun Lanud Natuna menjadi pearl harbour- nya Indonesia. Kita juga akan beli Alutsista yang dapat menjawab tantangan perkembangan kedepan. Sebagai pengguna saya berharap pesawat-pesawat itu dapat dihadirkan pada 2016, meskipun semua disesuaikan dengan kondisi perekonomian negara," ujar Kasau.
Pendidikan Seskoau Angkatan 52, diikuti oleh 107 Perwira Siswa (Pasis) yang terdiri dari 96 Pasis TNI AU, 2 Pasis TNI AD, 2 Pasis TNI AL dan 7 Pasis Mancanegara yang berasal dari Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Arab Saudi dan Thailand.
Terpilih sebagai Pasis terbaik adalah Mayor Pnb Taufik Nur Cahyanto, ST. Sebagai lulusan terbaik dan penulis karya tulis terbaik Mayor Pnb Taufik Nur Cahyanto, S.T berhak mendapatkan piagam penghargaan Wiratama dan piagam Sastratama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.