Rabu, 28 Maret 2012

★ Simulator Meriam 57 mm (S-60)

Produk Unggulan Litbang Angkatan Darat

Dengan latar belakang instruksi Presiden RI dan kebijakan Menteri Pertahanan RI tentang pengadaan Alutsista Litbang TNI Angkatan Darat termasuk Pusat Kesenjataan Arteleri Pertahanan Udara (PUSSENARHANUD) Kodiklat TNI AD senantiasa menggiatkan inovasi dan kreativitas untuk melengkapi dan memodernisir persenjataannya.

 ★  Simulator Meriam 57 mm (S-60)

Meriam S-60 57mm milik TNI Angkatan Darat (photo : Kaskus Militer)

Pussenarhanud Kodiklat mampu menciptakan Simulator Meriam 57 mm / S-60 yang merupakan produk unggulan Litbang TNI Angkatan darat. Pengalaman selama ini telah membuktikan bagaimana ketergantungan terhadap Alutsista produk negara asing banyak merugikan TNI.

Memang tidak satupun negara di dunia ini yang sanggup mandiri secara hakiki dalam melengkapi kebutuhan Alutsistanya, tetapi sudah waktunya TNI mengurangi ketergantungan itu dengan memberdayakan kemampuannya dan memanfaatkan produk pabrikan dalam negeri, tidak selalu mengandalkan produk negara asing untuk melengkapi dan memodernisir persenjataan TNI.

Dalam masalah kemandirian alat pertahanan, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah berpesan kepada Menteri Pertahanan RI (Menhan) Yuwono Sudarsono untuk konsisten terhadap kebijakan pemerintah selama ini yang bertekad untuk mengedepankan produk dalam negeri, tentunya termasuk memberdayakan Litbang untuk berinovasi dan berkreasi.

Presiden mengajak seluruh komponen bangsa khususnya BUMN industri strategis kita menunjang kepentingan pertahanan negara, untuk bekerjasama agar kemandirian dalam bidang pertahanan, khususnya mengenai Alutsista dapat terealisir. Walaupun pemerintah akan menyerap sebanyak mungkin produksi persenjataan dalam negeri, namun SBY tetap mengingatkan agar industri dalam negeri terus melakukan kerjasama alih teknologi dengan industri asing.

Dengan latar belakang instruksi Presiden RI dan kebijakan Menteri Pertahanan RI tentang pengadaan Alutsista Litbang TNI Angkatan Darat termasuk Pusat Kesenjataan Arteleri Pertahanan Udara (PUSSENARHANUD) Kodiklat TNI AD senantiasa menggiatkan inovasi dan kreativitas untuk melengkapi dan memodernisir persenjataannya. Pussenarhanud Kodiklat mampu menciptakan Simulator Meriam 57 MM/S-60 yang merupakan produk unggulan Litbang TNI Angkatan darat.

Simulator Meriam 57MM/S-60 merupakan wahana efektif dan efisien untuk melatih awak 3 (azimuth dan penembakan) dan awak 4 (elevasi) dalam mengoperasikan Meriam 57MM/S-60. Parameter pengoperasian yang dilakukan awak lainnya dimodelkan dengan perangkat lunak berbasis komputer.

Simulator ciptaan prajurit-prajurit TNI ini dalam aplikasinya menggunakan Meriam 57MM/S-60 manual (tanpa AKT). Medan latihan, yang digunakan sesuai (mendekati) kondisi di lapangan. Variasi serangan (serangan udara datar, tukik, lempar jarak jauh, lempar vertikal, lempar lewat sasaran, heli tempur, dan lain-lain). Memodelkan perilaku tembakan berbasis sudut tangguh, berbantuan perangkat lunak berbasis komputer. Pentahapan dan penjenjangan tingkat kesulitan profile serangan dapat disesuaikan. Kemampuan teknis bisa dikembangkan (upgradable).

Simulator ini memiliki fitur wahana pelatihan efisien, efektif dan meminimumkan resiko. Produk hasil proses Lakgiat Litbang yang terkoordinasi. Perpaduan komponen/perangkat Comercial Off The Self (COTS) dan komponen produksi dalam negeri (local content) yang optimal. Memanfaatkan basis teknologi yang dapat diperbaharui dan dikembangkan (upgradable).

Simulator meriam S-60/57mm (photo : Yutob)
Gambaran Pengoperasiannya :

▹ Awak 3 (azimuth dan penembakan) mengoperasikan pergerakan azimuth dan pedal tembak, sesuai operasi sesungguhnya, dengan LCD untuk visualisasi kolimator azimuth, sasaran tembak dan medan latihan.

▹ Awak 4 (elevasi) mengoperasikan pergerakan elevasi laras, sesuai operasi sesungguhnya, dengan LCD untuk visualisasi kolimator elevasi, sasaran tembak dan medan latihan. Pelatih berposisi pada instruktur (Instructor Station), bertugas untuk memandu, menginisialisasi, memvariasikan sasaran, memonitor dan melaporkan hasil pelatihan. Latihan difokuskan pada koordinasi dan sinkronisasi pengendalian gerak antara awak azimuth dan awak elevasi.

Untuk menjalankan tugas instruktur, perangkat Instructor Station dilengkapi dengan fasilitas untuk mendukung pengoperasian.

Beberapa contoh tampilan fasilitas tersebut ditunjukan pada gambar berikut :
    Sensor Pergerakan azimuth
    Sensor pergerakan elevasi
   Sensor penembakan
    Komputer industrial, WinXP, Memory 2 GB, HD 80GB, dan perangkat tambahan
    LCD awak azimuth
   LCD awak elevasi
    Sound System 5.1
    Main power supply elektrik


Sumber :
  • defense-studies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...