Jasgu V1 |
Jasgu adalah hasil karya seorang
prajurit Marinir, Kapten Marinir Citro Subono, 31 tahun. Jasgu yang
dipamerkan merupakan prototipe ketiga. Laksamana TNI
Slamet Subijanto, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)
menyempatkan diri berdialog dengan Kapten Citro. KSAL terlihat bangga
dengan hasil karya prajuritnya itu. Jasgu didesain Kapten Citro untuk
bergerak di darat dan laut. Jasgu (Jeep Amfibi Serba Guna) mendampingi
peralatan tempur milik Marinir. Peranti tempur Marinir itu umumnya impor. Namun Jasgu
lain karena bikinan dalam negeri.
"Saya berharap, Jasgu bisa menjadi kendaraan serba guna. Enak untuk tempur dan dikendarai," kata Citro. Dia mengaku mendapat ide mencipta Jasgu ketika bertugas di Batalyon Angkutan Bermotor I Marinir, Karang Pilang, Surabaya, sejak 1997. Ia terusik ketika melihat perahu bot ditarik jip menuju pantai. "Kenapa tidak digabungkan saja," tuturnya.
Jasgu V2 |
Citro kian bersemangat
menyempurnakan mobil amfibinya. Kelemahan Jasgu 1, suspensinya terlalu
ringan. Di medan berat, "perut"-nya kerap menggesek tanah. Suspensi per
spiral terlalu ringkih menahan beban. Jasgu 1 terlihat kurang kokoh.
"Kayak belalang," katanya. Citro pun mempodifikasi Jasgu 1. Dia menggunakan
badan jip di bagian depan, sedangkan bagian bawah ia buat seperti
perahu.
Selama ini TNI AL khususnya Marinir masih menggunakan kendaraan Panser amfibi buatan Rusia BTR 50 sebagai kendaraan utama pengangkut pasukan dari kapal laut menuju ke daratan. Biarpun sebagian telah di retrofit tapi masih belum bisa maksimal, karena teknologinya yang sudah tua.Jasgu V2 |
Daya apungnya juga masih payah.
Ruang mesin yang penuh membuat tabung apung menjadi minimal, sehingga
hanya mampu mengangkut empat serdadu tanpa ransel. Meski belum sempurna,
Jasgu 2 kerap mengikuti parade TNI Angkatan Laut. Tampilan yang mirip
mobil membuat Jasgu 2 tidak beda dengan kendaraan umumnya. Setelah Jasgu
2 malang melintang, mulai ada perhatian dari kesatuan tempat Citro
berdinas.
☆ Prototipe Versi 3
Jasgu V3 |
Citro pun dipercaya membuat
Jasgu seri 3, dengan ukuran lebih gede. Dia mendapat bantuan Rp 200
juta. Dikerjakan enam orang sipil dan dua Marinir anak buah Citro, dalam
tiga bulan Jasgu 3 kelar. Peranti tempur ini jadi jauh lebih andal dan
kokoh. Berat total 3.700 ton. Panjang 648 cm, lebar 200 cm, tinggi 243
cm, dengan jarak dari tanah 46 cm. Jarak antar sumbu roda mencapai 365
cm.
Jasgu 3 juga menggunakan mesin
diesel Mitsubishi. Bedanya, mesin yang dicangkokkan adalah mesin truk
4.300 cc. Kini, di darat, Jasgu 3 sanggup berlari 105 kilometer per jam.
Bentuk dasarnya yang mirip kapal kerap membuat orang heran. "Ini ada
kapal di jalan," kata Citro menirukan. Di air, Jasgu 3 bisa melaju 25
kilometer per jam atau setara 15 knot. Jasgu 3 juga dilengkapi dua pompa
air, yang berfungsi mengeluarkan air yang masuk secara otomatis. Di
air, Jasgu 3 butuh 10 liter solar untuk sejam perjalanan dengan
kecepatan standar, 20 kilometer per jam. Di darat, seliter solar dapat
menempuh jarak 8 kilometer, dengan kecepatan rata-rata 60 kilometer per
jam.
Kini, Citro pingin menjajal
kendaraannya melayari Laut Jawa. Niat Citro itu mendapat apresiasi I
Ketut Aria Pria Utama, Kepala Laboratorium Hidrodinamika Teknik
Perkapalan ITS. Pelayaran itu akan menguji kekuatan Jasgu 3 ketika
mencebur ke laut yang berombak. Percobaan di danau tidak cukup untuk
menguji. "Tidak ada yang istimewa (pada Jasgu 3), tapi idenya yang luar
biasa," kata Ketut, memuji.
Biarpun belum dipesan untuk produksi, Kapten Citro tetap mendesain dan membuat prototipe kendaraan amfibi Jasgu. Desainnya sepintas seperti menyalin tipe DUKW alias DUCK. Truk amfibi yang dikembangkan AD AS era PD II. Dengan biaya 169 juta Kapten Mar Citro Subroto menciptakan prototipe jip amfibi ini untuk TNI AL. Kedepan rencananya akan menciptakan prototipe ke empat versi komunikasi/komando.
TNI
AL selama ini telah mencoba dengan mendesain baru BTR 50 dengan
penampilan yang baru maupun mesin yang lebih bertenaga. Prototipe ini
berhasil diluncurkan PT PAL dan pernah dipamerkan ke umum pada perayaan
HUT ABRI. Selain itu ada juga yang merombak hampir total penampilan
panser amfibi dengan penampilan yang lebih besar dalam daya angkutnya. Maka dengan adanya Jasgu menambah alutsista Marinir untuk dapat memenuhi kebutuhan ranpur amfibi yang mandiri.
Tapi
dari semua, pihak yang berkepentingan, yaitu TNI AL sampai sekarang
belum juga memutuskan maupun memesan produk desain bikinan anak bangsa
ini.
☆ Spesifikasi Jasgu V3 :
Panjang : 6.48 m
Lebar : 2 m
Tinggi : 2.43 m
Berat : 3.700 kg
Awak : 2+6
Daya angkut : 750 kg
Kec didarat : 100 km/jam
Kec di air : 20 km/jam
Mesin : Mitsubishi PS Canter 4.300 cc
Sumber :
Commando
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.