Jakarta, Tentara
Nasional Indonesia (TNI) hari ini memperingati hari Pasukan Perdamaian
Dunia atau Peacekeepers Day yang jatuh setiap tanggal 29 Mei sejak tahun
2003.
Peringatan ini bertujuan untuk menghormati para prajurit yang telah gugur dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB dan untuk menghormati profesionalitas, dedikasi dan keberanian para prajurit yang terlibat dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia.
Dalam sambutannya, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, selama sejarah keikutsertaaan TNI pada misi perdamaian dunia sejak tahun 1975, sebanyak 31 orang personel TNI telah gugur dalam menjalankan misi menjaga perdamaian dunia.
"Tercatat, sebanyak 31 anggota TNI telah gugur dalam menjalankan misi menjaga perdamaian dunia. Para prajurit yang syuhada tersebut patut memperoleh penghormatan gelar. Tidak hanya sebagai patriot bangsa, tetapi juga sebagai prajurit perdamaian dunia," ujarnya dalam acara Hari Pasukan Perdamaian Dunia atau Peacekeepers Day Ke-64 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/5/2012).
Agus mengatakan, telah banyak prajurit misi perdamaian dunia yang dikirim ke daerah konflik di berbagai wilayah yang rawan dan berbahaya di dunia dan dihadapkan pada risiko yang sangat besar. "Peran dan misi yang ditunjukan oleh para prajurit TNI sebagai peacekeepers sangat saya hargai," ungkapnya.
Menurutnya, peringatan hari perdamaian internasional ini dapat menjadi sarana untuk lebih meningkatkan rasa solidaritas diantara sesama komunitas peacekeepers yang bersemboyankan "Blue Helmet is The Symbol of Hope". Semboyan tersebut diharapkan dapat membantu perwujudan masa depan yang lebih damai, khususnya bagi negara yang saat ini tengah dilanda konflik.
Panglima TNI menyebutkan, Indonesia telah memainkan peran penting saat bergabung dengan organisasi PBB dan melaksanakan berbagai macam misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) sejak tahun 1957 hingga saat ini.
"Partisipasi TNI pada berbagai misi perdamaian PBB sejalan dengan UUD dan berdasarkan permintaan PBB yang men mendapatkan persetujuan dari pemerintah RI dan DPR. Keikutsertaan Indonesia pada operasi perdamaian PBB telah diawali sejak Indonesia secara resmi memperoleh status sebagai anggota penuh ke-60 organisasi PBB pada 28 September 1950," jelasnya.
Pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di seluruh dunia saat ini berjumlah 1.838 orang yang tersebar di berbagai wilayah konflik, yaitu Lebanon (1.460 orang), Kongo (191 orang), Haiti (168 orang), Liberia (1 orang), Sudan Selatan (3 orang), Darfur (3 orang) dan Suriah (12 orang)(gah/gah)(Detik)
Peringatan ini bertujuan untuk menghormati para prajurit yang telah gugur dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB dan untuk menghormati profesionalitas, dedikasi dan keberanian para prajurit yang terlibat dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia.
Dalam sambutannya, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, selama sejarah keikutsertaaan TNI pada misi perdamaian dunia sejak tahun 1975, sebanyak 31 orang personel TNI telah gugur dalam menjalankan misi menjaga perdamaian dunia.
"Tercatat, sebanyak 31 anggota TNI telah gugur dalam menjalankan misi menjaga perdamaian dunia. Para prajurit yang syuhada tersebut patut memperoleh penghormatan gelar. Tidak hanya sebagai patriot bangsa, tetapi juga sebagai prajurit perdamaian dunia," ujarnya dalam acara Hari Pasukan Perdamaian Dunia atau Peacekeepers Day Ke-64 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/5/2012).
Agus mengatakan, telah banyak prajurit misi perdamaian dunia yang dikirim ke daerah konflik di berbagai wilayah yang rawan dan berbahaya di dunia dan dihadapkan pada risiko yang sangat besar. "Peran dan misi yang ditunjukan oleh para prajurit TNI sebagai peacekeepers sangat saya hargai," ungkapnya.
Menurutnya, peringatan hari perdamaian internasional ini dapat menjadi sarana untuk lebih meningkatkan rasa solidaritas diantara sesama komunitas peacekeepers yang bersemboyankan "Blue Helmet is The Symbol of Hope". Semboyan tersebut diharapkan dapat membantu perwujudan masa depan yang lebih damai, khususnya bagi negara yang saat ini tengah dilanda konflik.
Panglima TNI menyebutkan, Indonesia telah memainkan peran penting saat bergabung dengan organisasi PBB dan melaksanakan berbagai macam misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) sejak tahun 1957 hingga saat ini.
"Partisipasi TNI pada berbagai misi perdamaian PBB sejalan dengan UUD dan berdasarkan permintaan PBB yang men mendapatkan persetujuan dari pemerintah RI dan DPR. Keikutsertaan Indonesia pada operasi perdamaian PBB telah diawali sejak Indonesia secara resmi memperoleh status sebagai anggota penuh ke-60 organisasi PBB pada 28 September 1950," jelasnya.
Pasukan TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di seluruh dunia saat ini berjumlah 1.838 orang yang tersebar di berbagai wilayah konflik, yaitu Lebanon (1.460 orang), Kongo (191 orang), Haiti (168 orang), Liberia (1 orang), Sudan Selatan (3 orang), Darfur (3 orang) dan Suriah (12 orang)(gah/gah)(Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.