WALAU teramat jauh dari cukup, TNI juga menyimpan sejumlah pesawat intai. Dari segi teknologi, kebanyakan sudah lawas. Bahkan armada patmar (patrol” maritim) TNI AL, guyonan para penerbang hanya mengandalkan “darto” alias radar moto (mata).
✈ N-22B Searchmaster
Nomad N-22B Seachmaster |
Spesifikasi umum N-22
Panjang : 12,56 m
Tinggi : 5,52 m
Bentangan sayap : 16,46 m
Kecepatan jelajah : 311 km/jam
Ketinggian : 6.860 m
Jangkauan terbang : 1.352 km
Berat maksimum lepas landas : 3.855 kg
Kru misi : 6
TNI AL menggunakan pesawat NC-212-200 versi MPA (Maritime Patrol Aircraft) sejak 2007 ditandai dengan penyerahan pesawat NC-212-200 Patmar ini merupakan pesawat terakhir dari realisasi kontrak antara PTDI dengan Departemen Pertahanan RI tahun 1996.
Pesawat yang dirancang khusus tersebut adalah pesawat ketiga yang diproduksi PTDI untuk TNI AL. Ini merupakan suatu alutsista yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Perkembangan teknologi di dunia sangat maju secara pesat serta tantangan yang semakin berat bagi TNI AL dimasa-masa mendatang, tentu memerlukan antisipasi sejak dini. Pesawat Patmar yang diproduksi PTDI dipersiapkan untuk mengatasi hal tersebut.
Pesawat jenis ini yang telah diproduksi PTDI, pernah dipergunakan untuk mencari pesawat Adam Air yang mengalami kecelakaan dan hilang beberapa waktu yang lalu. Pesawat ini digunakan TNI AL pada skuadron Udara 800 Patroli Maritim.
Ciri Ciri Umum NC 212 - 200
Kru : 2 pilot
Kapasitas : sampai 20 pasukan, 12 liter, atau kargo 2.820 kg
Panjang : 16,15 m
Bentang sayap : 20,28 m
Tingg : 6,60 m
Area sayap : 41 m²
Berat kosong : 4.400 kg
Maksimum Takeoff (MTOW) : 8.000 kg
Tenaga Penggerak : 2x Garrett AiResearch TPE-331-10R-513C, masing-masing 690 kW (925 shp)
Performa
Kecepatan maksimal: 370 km/j (230 mpj)
Jarak: 1.433 km (895 mil)
Ketinggian maksimal: 7.925 m (26.000 kaki)
Daya tanjak: 497 m/menit (1.630 kaki/menit)
Kalau Cost Guard AS memilih CN-235, tentu bisa jadi jaminan pesawat ini mumpuni. Sayang, TNI AU atau TNI AL urung mengoperasikannya. Padahal pesawat ini sudah sempat dipertontonkan dalam Indonesia Air Show 96. Di kabin ada tactical coordinator console, mission avionic rack, sensoroperatorconsole, link-Y, serta observer station. Mengusung dua mesin General Electric CT7-9C, MPA mampu terbang 8 jam. Namun era tahun 2000an TNI AU menggunakan pesawat ini sebagai pengintai maritimnya. Kedepan TNI AL akan menggunakan jenis pesawat yang sama untuk mengisi penerbal sebagai pesawat maritimnya.
Jenis misi :
anti-surface vessel, anti-surface watch/surveillance, anti-submarine warfare, fisheries patrol, cost guard, surveillance and reconnaissance, search and rescue.
Panjang : 12,56 m
Tinggi : 5,52 m
Bentangan sayap : 16,46 m
Kecepatan jelajah : 311 km/jam
Ketinggian : 6.860 m
Jangkauan terbang : 1.352 km
Berat maksimum lepas landas : 3.855 kg
Kru misi : 6
✈ NC-212-200 MP
NC 212 MPA (Foto indonesia-digest) |
Pesawat yang dirancang khusus tersebut adalah pesawat ketiga yang diproduksi PTDI untuk TNI AL. Ini merupakan suatu alutsista yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Perkembangan teknologi di dunia sangat maju secara pesat serta tantangan yang semakin berat bagi TNI AL dimasa-masa mendatang, tentu memerlukan antisipasi sejak dini. Pesawat Patmar yang diproduksi PTDI dipersiapkan untuk mengatasi hal tersebut.
Pesawat jenis ini yang telah diproduksi PTDI, pernah dipergunakan untuk mencari pesawat Adam Air yang mengalami kecelakaan dan hilang beberapa waktu yang lalu. Pesawat ini digunakan TNI AL pada skuadron Udara 800 Patroli Maritim.
Ciri Ciri Umum NC 212 - 200
Kru : 2 pilot
Kapasitas : sampai 20 pasukan, 12 liter, atau kargo 2.820 kg
Panjang : 16,15 m
Bentang sayap : 20,28 m
Tingg : 6,60 m
Area sayap : 41 m²
Berat kosong : 4.400 kg
Maksimum Takeoff (MTOW) : 8.000 kg
Tenaga Penggerak : 2x Garrett AiResearch TPE-331-10R-513C, masing-masing 690 kW (925 shp)
Performa
Kecepatan maksimal: 370 km/j (230 mpj)
Jarak: 1.433 km (895 mil)
Ketinggian maksimal: 7.925 m (26.000 kaki)
Daya tanjak: 497 m/menit (1.630 kaki/menit)
✈ CN-235-200 MPA
CN-235-200 MPA |
Jenis misi :
anti-surface vessel, anti-surface watch/surveillance, anti-submarine warfare, fisheries patrol, cost guard, surveillance and reconnaissance, search and rescue.
Spesifikasi umum CN-235
Kecepatan patroli : 314 km/jam
Panjang lepas landas : 1.980 m
Jangkauan terbang : 1.000 Nm
Berat maksimum lepas landas : 16.000 kg
Dikembangkan dari basis B737-200, surveiller ini jadi kebanggaan Indonesia. Karena hanya Indonesia yang punya. Radar SLAMMR dipunggungnya mampu menjejak target sejauh 185 km dari ketinggian 30.000 kaki (9.150 m). Versi anyar B737-700 dimodifikasi AU Australia jadi pesawat komando dan kontrol dengan nama Wedgetail.
Kecepatan patroli : 314 km/jam
Panjang lepas landas : 1.980 m
Jangkauan terbang : 1.000 Nm
Berat maksimum lepas landas : 16.000 kg
✈ B737-200 Surveiller
Boeing B737-200 2X9 |
Spesifikasi umum B-737 200
Panjang : 30,48 m
Tinggi : 11,28 m
Bentangan sayap : 28,35 m
Kecepatan jelajah : 927 km/jam
Ketinggian : 9.200 m
Jangkauan terbang : 4.818 km
Berat maksimum lepas landas : 52.391 kg
Panjang SLAMMR : 4,87 m
Kru misi : 12
Panjang : 30,48 m
Tinggi : 11,28 m
Bentangan sayap : 28,35 m
Kecepatan jelajah : 927 km/jam
Ketinggian : 9.200 m
Jangkauan terbang : 4.818 km
Berat maksimum lepas landas : 52.391 kg
Panjang SLAMMR : 4,87 m
Kru misi : 12
(sejarah perang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.