Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil didampingi Dubes Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, meninjau perusahaan pabrik helikopter Rusia salah satu yang terbesar di dunia, Kazan Helicopter Plant JSC, pekan lalu.
Kegiatan ini bagian dari rangkaian kegiatan Menko Sofyan dalam sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia, 9 April 2015 lalu. Demikian keterangan tertulis KBRI Moskow? yang diterima detikFinance, Minggu (12/4/2015).
Dalam kunjungan ke perusahaan Kazan Helicopter Plant, para delegasi melihat berbagai jenis helikopter dan berbagai modifikasi jenis helikopter, yang dapat digunakan untuk sipil dan militer.
Delegasi Indonesia juga berkunjung ke Eidos Center of Medical Centre, yang dimiliki oleh Kazan Federal University. Eidos Center of Medical Centre, merupakan suatu pusat stimulator kedokteran medis untuk para mahasiswa yang belajar kedokteran dapat melakukan praktek operasi dengan dukungan teknologi yang menarik.
Menteri Sofyan Djalil dan sebagian delegasi Indonesia telah meninggalkan Rusia tanggal 10 April 2015 lalu, sementara sebagian pengusaha dari Indonesia masih melanjutkan pembicaraan dengan para mitranya dari Rusia, baik yang baru ditemui di Kazan, maupun yang telah melakukan komunikasi sebelum pehelatan di Kazan. Terima kasih kazan, yang telah menjamu Indonesia dengan sangat baik.
Indonesia dan Rusia juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antar kedua negara, mengingat bahwa produk kedua negara saling komplementer dan tidak bersaing satu sama lainnya. Kesepakatan tersebut ditandatangani pada akhir pertemuan bilateral antara Indonesia dan Rusia dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia bidang Perdagangan, Ekonomi, dan Kerjasama Teknis (The Tenth Session of the Indonesian-Russian Joint Comission on Trade, Economic and Technical Cooperation), yang telah berlangsung pada tanggal 9 April 2015 di Kazan, Rusia.
SKB ke-10 Indonesia-Rusia telah berlangsung dengan lancar serta diketuai bersama (co-chairs) oleh Indonesia dan Rusia. Sidang terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi sidang komisi terbatas (tete-a-tete meeting) dan sesi sidang pleno (plenary session).
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sofyan Djalil. Sementara itu, delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov.
Target perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$ 5 milyar tahun 2015, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Menteri Sofyan Djalil menyampaikan bahwa Indonesia punya Crude Palm Oil (CPO) yang berkualitas dunia, produk perikanan yang berlimpah karena illegal fishing yang sudah diberantas, produk manufaktur dan produk barang konsumsi serta produk pertanian unggulan, seperti kopi, teh, serta sejumlah produk lainnya yang siap masuk pasar Rusia, tentunya dengan standar yang sesuai dengan ketentuan, dan meminta pemerintah Rusia untuk memfasilitasinya.
Selain itu, dengan sistem perizinan dan persyaratan investasi yang semakin baik di Indonesia, Menko Sofyan Djalil mengundang para investor Rusia untuk datang ke Indonesia.
Pembangunan jalan kereta api di Kalimantan Timur, smelter Alumina di Kalimantan Barat, smelter ferronikel di Sulawesi, perakitan truk dan bus angkutan darat, dan kerja sama di sektor maritim, antara lain merupakan sejumlah proyek investasi Rusia yang mendapatkan perhatian pemerintah Indonesia.
Semua kesepakatan ini tertuang dalam dokumen Agreed Minutes of the Tenth Session of the Indonesian-Russian Joint Comission on Trade, Economic, and Technical Cooperation, sebagai hasil dari pertemuan bilateral tahunan Indonesia-Rusia ke-10 (Sidang Komisi Bersama ke-10 Indonesia-Rusia).
Tentunya, sektor pariwisata juga mendapat perhatian penuh dalam pembahasan tersebut. Menko Sofyan Djailil secara terbuka mengundang Menteri Denis Manturov dan warga Rusia untuk berkunjung ke Indonesia yang akan membebaskan ketentuan visa bagi mereka.
Undangan terbuka tersebut disampaikan, baik pada saat pertemuan resmi tertutup (tete-a-tete meeting) maupun terbuka (plenary session). Bahkan telah diputuskan oleh Menko Sofyan Djalil bahwa pertemuan berikutnya, SKB ke-11 Indonesia-Rusia, akan diselenggarakan di Bali dan mengundang Menteri Denis Manturov dengan para pengusaha dan sebanyak mungkin investor Rusia. Selain menghadiri pertemuan resmi di Bali, sekaligus agar juga dapat berwisata ke Indonesia.(drk/hen)
Kegiatan ini bagian dari rangkaian kegiatan Menko Sofyan dalam sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia, 9 April 2015 lalu. Demikian keterangan tertulis KBRI Moskow? yang diterima detikFinance, Minggu (12/4/2015).
Dalam kunjungan ke perusahaan Kazan Helicopter Plant, para delegasi melihat berbagai jenis helikopter dan berbagai modifikasi jenis helikopter, yang dapat digunakan untuk sipil dan militer.
Delegasi Indonesia juga berkunjung ke Eidos Center of Medical Centre, yang dimiliki oleh Kazan Federal University. Eidos Center of Medical Centre, merupakan suatu pusat stimulator kedokteran medis untuk para mahasiswa yang belajar kedokteran dapat melakukan praktek operasi dengan dukungan teknologi yang menarik.
Menteri Sofyan Djalil dan sebagian delegasi Indonesia telah meninggalkan Rusia tanggal 10 April 2015 lalu, sementara sebagian pengusaha dari Indonesia masih melanjutkan pembicaraan dengan para mitranya dari Rusia, baik yang baru ditemui di Kazan, maupun yang telah melakukan komunikasi sebelum pehelatan di Kazan. Terima kasih kazan, yang telah menjamu Indonesia dengan sangat baik.
Indonesia dan Rusia juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi antar kedua negara, mengingat bahwa produk kedua negara saling komplementer dan tidak bersaing satu sama lainnya. Kesepakatan tersebut ditandatangani pada akhir pertemuan bilateral antara Indonesia dan Rusia dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-10 Indonesia-Rusia bidang Perdagangan, Ekonomi, dan Kerjasama Teknis (The Tenth Session of the Indonesian-Russian Joint Comission on Trade, Economic and Technical Cooperation), yang telah berlangsung pada tanggal 9 April 2015 di Kazan, Rusia.
SKB ke-10 Indonesia-Rusia telah berlangsung dengan lancar serta diketuai bersama (co-chairs) oleh Indonesia dan Rusia. Sidang terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi sidang komisi terbatas (tete-a-tete meeting) dan sesi sidang pleno (plenary session).
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sofyan Djalil. Sementara itu, delegasi Rusia dipimpin oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov.
Target perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$ 5 milyar tahun 2015, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Menteri Sofyan Djalil menyampaikan bahwa Indonesia punya Crude Palm Oil (CPO) yang berkualitas dunia, produk perikanan yang berlimpah karena illegal fishing yang sudah diberantas, produk manufaktur dan produk barang konsumsi serta produk pertanian unggulan, seperti kopi, teh, serta sejumlah produk lainnya yang siap masuk pasar Rusia, tentunya dengan standar yang sesuai dengan ketentuan, dan meminta pemerintah Rusia untuk memfasilitasinya.
Selain itu, dengan sistem perizinan dan persyaratan investasi yang semakin baik di Indonesia, Menko Sofyan Djalil mengundang para investor Rusia untuk datang ke Indonesia.
Pembangunan jalan kereta api di Kalimantan Timur, smelter Alumina di Kalimantan Barat, smelter ferronikel di Sulawesi, perakitan truk dan bus angkutan darat, dan kerja sama di sektor maritim, antara lain merupakan sejumlah proyek investasi Rusia yang mendapatkan perhatian pemerintah Indonesia.
Semua kesepakatan ini tertuang dalam dokumen Agreed Minutes of the Tenth Session of the Indonesian-Russian Joint Comission on Trade, Economic, and Technical Cooperation, sebagai hasil dari pertemuan bilateral tahunan Indonesia-Rusia ke-10 (Sidang Komisi Bersama ke-10 Indonesia-Rusia).
Tentunya, sektor pariwisata juga mendapat perhatian penuh dalam pembahasan tersebut. Menko Sofyan Djailil secara terbuka mengundang Menteri Denis Manturov dan warga Rusia untuk berkunjung ke Indonesia yang akan membebaskan ketentuan visa bagi mereka.
Undangan terbuka tersebut disampaikan, baik pada saat pertemuan resmi tertutup (tete-a-tete meeting) maupun terbuka (plenary session). Bahkan telah diputuskan oleh Menko Sofyan Djalil bahwa pertemuan berikutnya, SKB ke-11 Indonesia-Rusia, akan diselenggarakan di Bali dan mengundang Menteri Denis Manturov dengan para pengusaha dan sebanyak mungkin investor Rusia. Selain menghadiri pertemuan resmi di Bali, sekaligus agar juga dapat berwisata ke Indonesia.(drk/hen)
♖ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.