Tak terduga, Arab Saudi diam-diam menggenjot anggaran militernya dengan pertumbuhan 17% di 2014 lalu. Ini merupakan pertumbuhan belanja militer terbesar di dunia.
Demikian data dari Stockholm International Peace Research Institute, yang dilansir dari CNN, Selasa (14/4/2015).
Peningkatan anggaran belanja militer ini merefleksikan gejolak situasi keamanan di Timur Tengah. Arab Saudi memang sedang memimpin perlawanan militer atas pemberontak Syiah Houti di Yaman belakangan ini.
Tahun lalu harga minyak yang sempat tinggi di atas US$ 100 per barel, membuat Arab Saudi mampu membiayai militernya sebanyak US$ 80,8 miliar, atau sekitar Rp 1.050 triliun. Ini merupakan anggaran militer keempat terbesar di dunia. Besaran anggaran militer ini mencapai 10% dari PDB Arab Saudi.
Secara umum, anggaran militer di dunia stagnan tahun lalu, namun negara di Timur Tengah dan Afrika malah memperbesar anggaran militernya.
Amerika Serikat (AS), tahun lalu memangkas anggaran militer 6,5% untuk mengurangi defisit anggaran. Belanja militer AS telah turun 20% sejak puncaknya di 2010 lalu. Namun tetap lebih tinggi 45% dibandingkan sebelum peristiwa 9/11.
Sejauh ini, AS masih jadi negara dengan belanja militer terbesar di dunia, tahun lalu totalnya US$ 610 miliar atau sekitar Rp 7.930 triliun. Nilai ini hampir 3 kali belanja militer China yang sebesar US$ 216 miliar, atau sekitar Rp 2.808 triliun. Untuk China, anggaran militer tersebut naik 9,7% Setelah China, ada Rusia, yang belanja militernya US$ 84,5 miliar atau sekitar Rp 1.098 triliun, atau naik 8,1%.
Rusia memang berencana untuk meningkatkan anggaran militernya, setelah muncul konflik di Ukraina. Negari Beruang Merah berencana untuk memodernisasi 70% peralatan perangnya.
Tahun ini, bahkan pemerintah Rusia berencana meningkatkan belanja militernya 15%. Meski, perekonomian Rusia tengah dihajar resesi akibat sanksi AS dan sekutu, serta anjloknya harga minyak.
Konflik di Ukraina juga mendorong negara di Eropa Barat meningkatkan belanja militer.
Tahun lalu, nilai belanja militer negara-negara Eropa Barat naik 8,4% menjadi US$ 93,9 miliar atau sekitar Rp 1.220 triliun. Polandia dan Ukraina jadi yang terbesar. Sejak 2005 lalu, belanja militer negara di Eropa Barat naik 98%.
Demikian data dari Stockholm International Peace Research Institute, yang dilansir dari CNN, Selasa (14/4/2015).
Peningkatan anggaran belanja militer ini merefleksikan gejolak situasi keamanan di Timur Tengah. Arab Saudi memang sedang memimpin perlawanan militer atas pemberontak Syiah Houti di Yaman belakangan ini.
Tahun lalu harga minyak yang sempat tinggi di atas US$ 100 per barel, membuat Arab Saudi mampu membiayai militernya sebanyak US$ 80,8 miliar, atau sekitar Rp 1.050 triliun. Ini merupakan anggaran militer keempat terbesar di dunia. Besaran anggaran militer ini mencapai 10% dari PDB Arab Saudi.
Secara umum, anggaran militer di dunia stagnan tahun lalu, namun negara di Timur Tengah dan Afrika malah memperbesar anggaran militernya.
Amerika Serikat (AS), tahun lalu memangkas anggaran militer 6,5% untuk mengurangi defisit anggaran. Belanja militer AS telah turun 20% sejak puncaknya di 2010 lalu. Namun tetap lebih tinggi 45% dibandingkan sebelum peristiwa 9/11.
Sejauh ini, AS masih jadi negara dengan belanja militer terbesar di dunia, tahun lalu totalnya US$ 610 miliar atau sekitar Rp 7.930 triliun. Nilai ini hampir 3 kali belanja militer China yang sebesar US$ 216 miliar, atau sekitar Rp 2.808 triliun. Untuk China, anggaran militer tersebut naik 9,7% Setelah China, ada Rusia, yang belanja militernya US$ 84,5 miliar atau sekitar Rp 1.098 triliun, atau naik 8,1%.
Rusia memang berencana untuk meningkatkan anggaran militernya, setelah muncul konflik di Ukraina. Negari Beruang Merah berencana untuk memodernisasi 70% peralatan perangnya.
Tahun ini, bahkan pemerintah Rusia berencana meningkatkan belanja militernya 15%. Meski, perekonomian Rusia tengah dihajar resesi akibat sanksi AS dan sekutu, serta anjloknya harga minyak.
Konflik di Ukraina juga mendorong negara di Eropa Barat meningkatkan belanja militer.
Tahun lalu, nilai belanja militer negara-negara Eropa Barat naik 8,4% menjadi US$ 93,9 miliar atau sekitar Rp 1.220 triliun. Polandia dan Ukraina jadi yang terbesar. Sejak 2005 lalu, belanja militer negara di Eropa Barat naik 98%.
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.