Berharap tidak hanya dimiliki oleh TNI AU, tetapi juga TNI AL P-8A Poseidon RAAF [Aus DoD]
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berharap TNI suatu saat bisa mempunyai pesawat mata-mata P-8 Poseidon buatan Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan Andika ketika mengenang kehadiran P-8 Poseidon milik United State Indo-Pacom dalam latihan bersama Super Garuda Shield 2022 pada awal Agustus 2022.
Bahkan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo berkesempatan melihat secara langsung kabin pesawat mata-mata tersebut.
“Sama halnya pada saat Super Garuda Shield kemarin, kita punya kesempatan untuk melihat misalnya pesawat intai (P-8) Poseidon yang mudah-mudahan suatu saat kita punya,” kata Andika saat memberikan sambutan dalam pameran Naval Expo di Balai Samudera, Jakarta, Minggu (11/9/2022).
Andika berharap P-8 Poseidon tidak hanya dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, tetapi juga TNI Angkatan Laut.
“Angkatan Laut, jadi, bukan hanya AU, AL suatu saat juga harus punya,” harap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.
Pesawat P-8 Poseidon merupakan pesawat patroli buatan Boeing.
Melansir situs resmi Boeing, disebutkan P-8 Poseidon merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam perang antikapal selam, perang antipermukaan, intelijen, pengintaian dan pencarian serta penyelamatan.
P-8 Poseidon dapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan mencapai kecepatan 490 knot.
Pesawat ini dibekali dengan dua mesin CFM56-7 yang masing-masing menghasilkan daya dorong 27.000 lbf.
Panjang dari pesawat P-8 ini yakni 129,5 kaki atau sekitar 39,47 meter. Dengan rentang sayap yang memiliki panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.
Kemudian, tinggi dari pesawat ini tercatat 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.
Pesawat P-8 juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya mendukung misi kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berharap TNI suatu saat bisa mempunyai pesawat mata-mata P-8 Poseidon buatan Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan Andika ketika mengenang kehadiran P-8 Poseidon milik United State Indo-Pacom dalam latihan bersama Super Garuda Shield 2022 pada awal Agustus 2022.
Bahkan, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo berkesempatan melihat secara langsung kabin pesawat mata-mata tersebut.
“Sama halnya pada saat Super Garuda Shield kemarin, kita punya kesempatan untuk melihat misalnya pesawat intai (P-8) Poseidon yang mudah-mudahan suatu saat kita punya,” kata Andika saat memberikan sambutan dalam pameran Naval Expo di Balai Samudera, Jakarta, Minggu (11/9/2022).
Andika berharap P-8 Poseidon tidak hanya dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, tetapi juga TNI Angkatan Laut.
“Angkatan Laut, jadi, bukan hanya AU, AL suatu saat juga harus punya,” harap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.
Pesawat P-8 Poseidon merupakan pesawat patroli buatan Boeing.
Melansir situs resmi Boeing, disebutkan P-8 Poseidon merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam perang antikapal selam, perang antipermukaan, intelijen, pengintaian dan pencarian serta penyelamatan.
P-8 Poseidon dapat terbang lebih tinggi hingga 41.000 kaki dan mencapai kecepatan 490 knot.
Pesawat ini dibekali dengan dua mesin CFM56-7 yang masing-masing menghasilkan daya dorong 27.000 lbf.
Panjang dari pesawat P-8 ini yakni 129,5 kaki atau sekitar 39,47 meter. Dengan rentang sayap yang memiliki panjang 123,6 kaki atau sekitar 37,64 meter.
Kemudian, tinggi dari pesawat ini tercatat 42,1 kaki atau sama dengan 12,83 meter.
Pesawat P-8 juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya mendukung misi kemanusiaan dan pencarian serta penyelamatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.