Dalam persiapan menghadapi konflik dengan China atas sengketa kepemilikian pulau Diaoyutai, Jepang membentuk satuan pendidikan untuk Resimen Amfibi Mobile Bawah Tanah Pasukan Bela Diri yang baru pada akhir tahun depan.
Juga dikenal sebagai Suiriku Kidoudan, Resimen Amfibi Mobile Jepang mirip dengan Korps Marinir AS. Misi utamanya adalah untuk mencegah PLA atau militer negara-negara lain yang ingin mengambil alih wilayah pulau Jepang secara paksa. 90 orang akan dipilih diantara 700 perwira dan prajurit di Resimen Infanteri Angkatan Darat Barat, yang berbasis di Sasebo, untuk membentuk satuan pendidikan Resimen Amfibi Mobile pada akhir tahun 2016.
Dengan Perwira dan anggota yang sudah terbentuk nantinya satuan pendidikan akan diperluas ke unit tempur dengan kekuatan 2.000 prajurit sebelum akhir 2017. Hingga nantinya akan terbentuk 3.000 perwira dan tentara secara penuh. Selain personil militer, Kementerian Pertahanan Jepang memutuskan untuk membeli 52 jenis kendaraan tempur amfibi untuk Resimen Infantri yang baru didirikan. [Want China Times]
Juga dikenal sebagai Suiriku Kidoudan, Resimen Amfibi Mobile Jepang mirip dengan Korps Marinir AS. Misi utamanya adalah untuk mencegah PLA atau militer negara-negara lain yang ingin mengambil alih wilayah pulau Jepang secara paksa. 90 orang akan dipilih diantara 700 perwira dan prajurit di Resimen Infanteri Angkatan Darat Barat, yang berbasis di Sasebo, untuk membentuk satuan pendidikan Resimen Amfibi Mobile pada akhir tahun 2016.
Dengan Perwira dan anggota yang sudah terbentuk nantinya satuan pendidikan akan diperluas ke unit tempur dengan kekuatan 2.000 prajurit sebelum akhir 2017. Hingga nantinya akan terbentuk 3.000 perwira dan tentara secara penuh. Selain personil militer, Kementerian Pertahanan Jepang memutuskan untuk membeli 52 jenis kendaraan tempur amfibi untuk Resimen Infantri yang baru didirikan. [Want China Times]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.