Ilustrasi: Sukhoi dan F 16 ⚓️
Drama menegangkan terjadi selama beberapa saat di langit perbatasan Turki-Suriah, saat jet tempur Turki "bertatap muka" dengan pesawat militer Rusia, akhir pekan lalu.
Kejadian ini bermula ketika radar pertahanan udara Turki mengidentifikasi adanya pesawat asing di wilayah udara mereka.
Ankara langsung mengirim dua jet tempur F 16 buatan Amerika ke titik yang dituju.
Sesampainya di sana, pilot-pilot F 16 melihat enam jet tempur Sukhoi 30 Rusia (awalnya diberitakan media barat pesawat tersebut berjenis Mig 29).
Alih-alih menyingkir, jet-jet Rusia tersebut langsung mengambil posisi siaga tempur.
Bahkan, seperti yang dilansir situs theaviationist, Sukhoi Rusia telah berhasil "mengunci" posisi dua F16 Turki selama beberapa saat.
Artinya, jika Sukhoi melepaskan rudal, kedua pesawat buatan Amerika tersebut tak mampu lagi melarikan diri.
Yang membuat Ankara berang, Rusia seakan menganggap insiden membahayakan ini seperti angin lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia justru menyebut kejadian ini sebagai kesalahan navigasi.
"Mustahil ini merupakan kesalahan teknis. Pesawat Sukhoi Rusia memiliki teknologi canggih. Kami percaya mereka mencoba mengintimidasi para penerbang kami," ujar seorang petinggi Angkatan Udara Turki yang identitasnya dirahasiakan.
Tak ingin kejadian ini berulang, Turki berniat menempatkan baterai-baterai pertahanan udara, Patriot, buatan Amerika di perbatasan.
"Kami harus memastikan pelanggaran semacam ini tak terulang di masa depan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (theavianist/Independent)
Drama menegangkan terjadi selama beberapa saat di langit perbatasan Turki-Suriah, saat jet tempur Turki "bertatap muka" dengan pesawat militer Rusia, akhir pekan lalu.
Kejadian ini bermula ketika radar pertahanan udara Turki mengidentifikasi adanya pesawat asing di wilayah udara mereka.
Ankara langsung mengirim dua jet tempur F 16 buatan Amerika ke titik yang dituju.
Sesampainya di sana, pilot-pilot F 16 melihat enam jet tempur Sukhoi 30 Rusia (awalnya diberitakan media barat pesawat tersebut berjenis Mig 29).
Alih-alih menyingkir, jet-jet Rusia tersebut langsung mengambil posisi siaga tempur.
Bahkan, seperti yang dilansir situs theaviationist, Sukhoi Rusia telah berhasil "mengunci" posisi dua F16 Turki selama beberapa saat.
Artinya, jika Sukhoi melepaskan rudal, kedua pesawat buatan Amerika tersebut tak mampu lagi melarikan diri.
Yang membuat Ankara berang, Rusia seakan menganggap insiden membahayakan ini seperti angin lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia justru menyebut kejadian ini sebagai kesalahan navigasi.
"Mustahil ini merupakan kesalahan teknis. Pesawat Sukhoi Rusia memiliki teknologi canggih. Kami percaya mereka mencoba mengintimidasi para penerbang kami," ujar seorang petinggi Angkatan Udara Turki yang identitasnya dirahasiakan.
Tak ingin kejadian ini berulang, Turki berniat menempatkan baterai-baterai pertahanan udara, Patriot, buatan Amerika di perbatasan.
"Kami harus memastikan pelanggaran semacam ini tak terulang di masa depan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (theavianist/Independent)
⚓️ Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.