✈️ Di NTB✈️ Pesawat AS-202 Bravo diangkut ke bundaran Bandara Selaparang, Rembiga. Pesawat latih TNI AU itu akan berdiri sebagai monumen dirgantara. [Suara NTB]
Pesawat TNI AU jenis AS-202 Bravo menghiasi Pulau Lombok dan Sumbawa. Dua pesawat yang purna tugas dari Skuadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto Yogyakarta tahun 2015 lalu itu dijadikan monumen kedirgantaraan.
Pesawat latih yang mencetak prajurit penerbang andalan TNI AU tersebut berdiri sebagai monumen dua tempat. Yakni di bundaran Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram dan di kawasan Kemutar Telu Center, Taliwang, Sumbawa Barat.
Pendirian monumen kedirgantaraan bertepatan dengan rangkaian ulang tahun NTB yang ke-59.
Monumen dirgantara tersebut berdiri atas prakarsa Danlanud Rembiga, Kolonel Pnb Dodi Fernando; Walikota Mataram, H Ahyar Abduh; serta Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM.
“Ini bisa menjadi ikon untuk memotivasi generasi muda NTB agar menjadi kesatria pengawal dirgantara,” kata Dodi dalam keterangan tertulis yang diterima suarantb.com, Sabtu, 23 Desember 2017.
Danlanud juga berharap, monumen pesawat TNI AU tersebut akan menambah kecintaan dan kebanggaan masyarakat NTB terhadap TNI AU dan kedirgantaraan nasional.
AS-202 Bravo merupakan pesawat latih pilot tunggal bikinan gabungan perusahaan Swiss Flug- und Fahrzeugwerke Altenrhein (FFA) dan Italia, Savoia-Marchetti. Pesawat latih dasar itu dioperasikan Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU sejak dekade 1980-an dan telah melahirkan para ksatria pengawal dirgantara para pilot militer kebanggaan Indonesia.
Pesawat TNI AU jenis AS-202 Bravo menghiasi Pulau Lombok dan Sumbawa. Dua pesawat yang purna tugas dari Skuadron Pendidikan 101 Lanud Adisutjipto Yogyakarta tahun 2015 lalu itu dijadikan monumen kedirgantaraan.
Pesawat latih yang mencetak prajurit penerbang andalan TNI AU tersebut berdiri sebagai monumen dua tempat. Yakni di bundaran Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram dan di kawasan Kemutar Telu Center, Taliwang, Sumbawa Barat.
Pendirian monumen kedirgantaraan bertepatan dengan rangkaian ulang tahun NTB yang ke-59.
Monumen dirgantara tersebut berdiri atas prakarsa Danlanud Rembiga, Kolonel Pnb Dodi Fernando; Walikota Mataram, H Ahyar Abduh; serta Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM.
“Ini bisa menjadi ikon untuk memotivasi generasi muda NTB agar menjadi kesatria pengawal dirgantara,” kata Dodi dalam keterangan tertulis yang diterima suarantb.com, Sabtu, 23 Desember 2017.
Danlanud juga berharap, monumen pesawat TNI AU tersebut akan menambah kecintaan dan kebanggaan masyarakat NTB terhadap TNI AU dan kedirgantaraan nasional.
AS-202 Bravo merupakan pesawat latih pilot tunggal bikinan gabungan perusahaan Swiss Flug- und Fahrzeugwerke Altenrhein (FFA) dan Italia, Savoia-Marchetti. Pesawat latih dasar itu dioperasikan Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU sejak dekade 1980-an dan telah melahirkan para ksatria pengawal dirgantara para pilot militer kebanggaan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.