💣 💥Infografis Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung. (CNN Indonesia/Asfahan Yahsyi) 👮
Polda Jawa Barat memastikan ledakan kedua di Polsek Astana Anyar, Bandung, berasal dari proses penjinakan sisa bom yang berada di lokasi.
"Memang tadi benda yang dicurigai bahan peledak juga. Dilakukan disposal dengan peledakan di sini," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo kepada wartawan, Rabu (7/12).
Ibrahim menyebut saat ini pihaknya masih memverifikasi bahan yang diledakkan petugas di lokasi kejadian. Ia mengatakan data terkait bahan dan jenis peledak masih terbatas dan masih dilakukan pendalaman.
"Masih dilakukan pengecekan penyisiran dan sterilisasi lagi beberapa areal, karena jangan sampai ada benda lain rawan meledak," jelasnya.
Terpisah, Kapolda Jabar Irjen Aan Suntana mengatakan total ada dua bom yang dibawa pelaku untuk menjalankan aksi terornya itu.
Aan menyebut satu bom berhasil diledakkan bersama diri pelaku. Sementara satu bom lainnya belum sempat diledakkan dan sudah berhasil dijinakkan.
"Dia (pelaku) membawa dua bom. Satu diledakkan, satu belum sempat diledakkan," jelasnya.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12) sekitar pukul 08.20 WIB pagi tadi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi.
Saat itu, seorang laki-laki masuk ke polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel.
"Dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ucap Aswin.
Peristiwa ini mengakibatkan satu orang anggota polisi meninggal dunia dan sembilan orang lainnya menjadi korban luka dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. (tfq/pmg)
Korban Bom Polsek Astana Anyar 11 Orang
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana menyebut jumlah korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat sebanyak 11 orang. Jumlah ini termasuk pelaku yang tewas di lokasi karena ledakan bom.
Menurut Suntana, korban lain adalah 1 orang anggota Polri yang meninggal dunia dan 9 lainnya yang luka-luka.
"Akibat ledakan 11 orang korban, 1 orang meninggal Aipda Sopyan dan 9 kategori luka akibat pecahan (bom) tersebut," kata Suntana di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/11).
Suntana juga menyebut di lokasi ditemukan serpihan paku payung yang diduga menjadi salah satu bahan pembuatan bom.
Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Rabu pagi. Pelaku sempat mengacungkan senjata tajam dan menerobos apel petugas sebelum bom meledak.
Pelaku turut tewas karena ledakan bom yang dibawanya. Satu bom tidak meledak dan sudah dimusnahkan oleh petugas.
Belum diketahui motif pelaku meledakkan bom bunuh diri tersebut. Polisi juga belum memastikan keterkaitan pelaku dengan jaringan terorisme di Indonesia.
Identifikasi sementara polisi membawa sepeda motor dengan pelat nomor dari Solo. Di motor pelaku juga tertempel kertas bertuliskan soal kecaman terhadap KUHP. (sur/sur)
Polda Jawa Barat memastikan ledakan kedua di Polsek Astana Anyar, Bandung, berasal dari proses penjinakan sisa bom yang berada di lokasi.
"Memang tadi benda yang dicurigai bahan peledak juga. Dilakukan disposal dengan peledakan di sini," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo kepada wartawan, Rabu (7/12).
Ibrahim menyebut saat ini pihaknya masih memverifikasi bahan yang diledakkan petugas di lokasi kejadian. Ia mengatakan data terkait bahan dan jenis peledak masih terbatas dan masih dilakukan pendalaman.
"Masih dilakukan pengecekan penyisiran dan sterilisasi lagi beberapa areal, karena jangan sampai ada benda lain rawan meledak," jelasnya.
Terpisah, Kapolda Jabar Irjen Aan Suntana mengatakan total ada dua bom yang dibawa pelaku untuk menjalankan aksi terornya itu.
Aan menyebut satu bom berhasil diledakkan bersama diri pelaku. Sementara satu bom lainnya belum sempat diledakkan dan sudah berhasil dijinakkan.
"Dia (pelaku) membawa dua bom. Satu diledakkan, satu belum sempat diledakkan," jelasnya.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12) sekitar pukul 08.20 WIB pagi tadi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi.
Saat itu, seorang laki-laki masuk ke polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel.
"Dan terjadi ledakan, pelaku membawa bom. Diduga bom bunuh diri, pelaku meninggal dunia," ucap Aswin.
Peristiwa ini mengakibatkan satu orang anggota polisi meninggal dunia dan sembilan orang lainnya menjadi korban luka dan saat ini telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. (tfq/pmg)
Korban Bom Polsek Astana Anyar 11 Orang
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana menyebut jumlah korban bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat sebanyak 11 orang. Jumlah ini termasuk pelaku yang tewas di lokasi karena ledakan bom.
Menurut Suntana, korban lain adalah 1 orang anggota Polri yang meninggal dunia dan 9 lainnya yang luka-luka.
"Akibat ledakan 11 orang korban, 1 orang meninggal Aipda Sopyan dan 9 kategori luka akibat pecahan (bom) tersebut," kata Suntana di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/11).
Suntana juga menyebut di lokasi ditemukan serpihan paku payung yang diduga menjadi salah satu bahan pembuatan bom.
Bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Rabu pagi. Pelaku sempat mengacungkan senjata tajam dan menerobos apel petugas sebelum bom meledak.
Pelaku turut tewas karena ledakan bom yang dibawanya. Satu bom tidak meledak dan sudah dimusnahkan oleh petugas.
Belum diketahui motif pelaku meledakkan bom bunuh diri tersebut. Polisi juga belum memastikan keterkaitan pelaku dengan jaringan terorisme di Indonesia.
Identifikasi sementara polisi membawa sepeda motor dengan pelat nomor dari Solo. Di motor pelaku juga tertempel kertas bertuliskan soal kecaman terhadap KUHP. (sur/sur)
👮 CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.