F-15 masih dalam tahap negosiasi Rafale [Dassault] ☆
Rencana pembelian jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis mulai menemui titik terang. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut pihaknya kini sedang mengaktifkan kontrak pembelian jet tempur tersebut.
"Rafale sudah agak maju saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," kata Prabowo kepada wartawan usai memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan 2022, Kamis (20/1/2022).
Sementara itu, untuk rencana pembelian pesawat F-15 EX buatan Amerika Serikat disebut Prabowo masih dalam tahap negosiasi.
"F-15 kita masih dalam tahap negosiasi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga, Prabowo menuturkan Kemhan memberikan sejumlah kendaraan tempur kepada TNI. Selain itu, dalam Rapat Pimpinan Kemhan 2022 yang digelar hari ini, Prabowo turut menyerahkan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pertahanan negara kepada TNI yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita serahkan beberapa peralatan untuk TNI produksi dalam negeri kita, produksi Pindad yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, ada Anoa, ada Komodo dan ada beberapa alat-alat untuk angkatan udara dan untuk Angkatan Laut, kapal patroli ya," jelas Prabowo.
"Kita tadi juga menyerahkan beberapa dokumen strategis untuk digodok untuk angkatan dan kita harapkan dalam satu bulan sudah kembali, sehingga dokumen-dokumen itu bisa kita ajukan ke bapak Presiden," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan dukungan dan dorongannya akan penguatan Alutsista TNI guna mendukung pertahanan udara Indonesia. Khususnya pada pesawat, baik yang dimiliki Angkatan Udara, Laut, maupun Darat.
"Tahun 2020, kekuatan pertahanan udara Indonesia ditunjang oleh 462 pesawat. Terdiri dari 41 pesawat tempur, 39 pesawat serangan khusus, 54 pesawat angkut, 109 pesawat latih, 5 pesawat intai dan misi khusus, 177 helikopter, serta 16 helikopter tempur. Menempatkan Indonesia di urutan ke-28 dunia, tertinggi di Asia Tenggara," papar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48. Posisi ini berada di bawah berbagai negara ASEAN, seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi ke-28, Thailand posisi ke-30, dan Myanmar posisi ke-36.
"Untuk memperkuat armada tempur, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 ex pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15. Serta jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis," jelas Bamsoet. (rak/knv)
Rencana pembelian jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis mulai menemui titik terang. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut pihaknya kini sedang mengaktifkan kontrak pembelian jet tempur tersebut.
"Rafale sudah agak maju saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," kata Prabowo kepada wartawan usai memimpin Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan 2022, Kamis (20/1/2022).
Sementara itu, untuk rencana pembelian pesawat F-15 EX buatan Amerika Serikat disebut Prabowo masih dalam tahap negosiasi.
"F-15 kita masih dalam tahap negosiasi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga, Prabowo menuturkan Kemhan memberikan sejumlah kendaraan tempur kepada TNI. Selain itu, dalam Rapat Pimpinan Kemhan 2022 yang digelar hari ini, Prabowo turut menyerahkan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pertahanan negara kepada TNI yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita serahkan beberapa peralatan untuk TNI produksi dalam negeri kita, produksi Pindad yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, ada Anoa, ada Komodo dan ada beberapa alat-alat untuk angkatan udara dan untuk Angkatan Laut, kapal patroli ya," jelas Prabowo.
"Kita tadi juga menyerahkan beberapa dokumen strategis untuk digodok untuk angkatan dan kita harapkan dalam satu bulan sudah kembali, sehingga dokumen-dokumen itu bisa kita ajukan ke bapak Presiden," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkapkan dukungan dan dorongannya akan penguatan Alutsista TNI guna mendukung pertahanan udara Indonesia. Khususnya pada pesawat, baik yang dimiliki Angkatan Udara, Laut, maupun Darat.
"Tahun 2020, kekuatan pertahanan udara Indonesia ditunjang oleh 462 pesawat. Terdiri dari 41 pesawat tempur, 39 pesawat serangan khusus, 54 pesawat angkut, 109 pesawat latih, 5 pesawat intai dan misi khusus, 177 helikopter, serta 16 helikopter tempur. Menempatkan Indonesia di urutan ke-28 dunia, tertinggi di Asia Tenggara," papar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, khusus kepemilikan pesawat tempur, posisi Indonesia berada di urutan ke-48. Posisi ini berada di bawah berbagai negara ASEAN, seperti Singapura yang berada di posisi ke-22, Vietnam posisi ke-28, Thailand posisi ke-30, dan Myanmar posisi ke-36.
"Untuk memperkuat armada tempur, dalam waktu dekat pemerintah melalui Kementerian Pertahanan akan mendatangkan pesawat F-15 ex pabrikan Boeing, Amerika Serikat (AS), versi terbaru dan paling canggih dari F-15. Serta jet tempur Dassault Rafale buatan Prancis," jelas Bamsoet. (rak/knv)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.