Konsep Tank P8 (SSE) ★
Setelah proyek tank nasional Pindad Harimau 105 yang kini telah mulai diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Batalyon Kaveleri TNI AD, Indonesia memiliki proyek tank lainnya yang kali ini diusulkan oleh perusahaan pertahanan swasta asal nasional, PT SSE.
Tank yang mendapatkan kode P8 Light Tank ini konsepnya pernah diungkapkan pertama kali dalam pameran pertahanan Indo Defence 2002, November tahun lalu.
PT SSE memang tak menghadirkan model skala atau mockup P8 kala itu, tapi menginformasikannya melalui brosur resmi perusahaan.
Dari informasi yang tertera, P8 merupakan tank kelas ringan yang akan dibekali mesin Hibryd dan memiliki kemampuan amfibi.
Tank mampu berlari maksimum pada kecepatan 105 km/jam dengan jangkauan operasi sekitar 600 km.
Tank dengan penampilan simpel futuristik ini dibekali dengan Remote Cannon Gun (RCG) kaliber 30 mm.
P8 diawaki tiga kru (pengemudi, komandan, dan juru senjata ini) di dalam kabin yang memiliki proteksi Ballistic Armour Protection STANAG 4569 Level 2. Artinya tank ini dapat bertahan dari tumbukkan munisi 7,62 x 39 API – BZ (Armor Piercing Incendiary).
P8 akan mendapatkan perangkat standar berupa zoom CCD day sight 2x FOV thermal imaging night sight, Laser Range Rinder (LRF), dan Gunshot Detection (GSD).
Dengan bobotnya yang ringan sekitar 7,5 ton, P8 dapat digeser dengan mudah lewat udara menggunakan pesawat angkut militer sekelas C-130 Hercules.
Jika terwujud, P8 adalah kendaraan militer roda rantai pertama yang dikembangkan dan diproduksi oleh PT SSE yang berlokasi di Tangerang ini.
Sebelumnya produk SSE yang telah diadopsi oleh TNI diantaranya adalah kendaraan lapis baja P2 Commando 4X4 dan kendaraan serbu ringan P6 ATAV 4X4. -RBS-
Setelah proyek tank nasional Pindad Harimau 105 yang kini telah mulai diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Batalyon Kaveleri TNI AD, Indonesia memiliki proyek tank lainnya yang kali ini diusulkan oleh perusahaan pertahanan swasta asal nasional, PT SSE.
Tank yang mendapatkan kode P8 Light Tank ini konsepnya pernah diungkapkan pertama kali dalam pameran pertahanan Indo Defence 2002, November tahun lalu.
PT SSE memang tak menghadirkan model skala atau mockup P8 kala itu, tapi menginformasikannya melalui brosur resmi perusahaan.
Dari informasi yang tertera, P8 merupakan tank kelas ringan yang akan dibekali mesin Hibryd dan memiliki kemampuan amfibi.
Tank mampu berlari maksimum pada kecepatan 105 km/jam dengan jangkauan operasi sekitar 600 km.
Tank dengan penampilan simpel futuristik ini dibekali dengan Remote Cannon Gun (RCG) kaliber 30 mm.
P8 diawaki tiga kru (pengemudi, komandan, dan juru senjata ini) di dalam kabin yang memiliki proteksi Ballistic Armour Protection STANAG 4569 Level 2. Artinya tank ini dapat bertahan dari tumbukkan munisi 7,62 x 39 API – BZ (Armor Piercing Incendiary).
P8 akan mendapatkan perangkat standar berupa zoom CCD day sight 2x FOV thermal imaging night sight, Laser Range Rinder (LRF), dan Gunshot Detection (GSD).
Dengan bobotnya yang ringan sekitar 7,5 ton, P8 dapat digeser dengan mudah lewat udara menggunakan pesawat angkut militer sekelas C-130 Hercules.
Jika terwujud, P8 adalah kendaraan militer roda rantai pertama yang dikembangkan dan diproduksi oleh PT SSE yang berlokasi di Tangerang ini.
Sebelumnya produk SSE yang telah diadopsi oleh TNI diantaranya adalah kendaraan lapis baja P2 Commando 4X4 dan kendaraan serbu ringan P6 ATAV 4X4. -RBS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.