Tahun 2024 Penuh Tantangan Radar GCI (infographic Antara) 🛰
PT LEN Industri berhasil mencetak sales revenue hingga Rp 4,67 Triliun di tahun 2022 lalu. Meski proses audit belum selesai sepenuhnya, diperkirakan sales revenue perusahaan di tahun 2023 akan melewati angka Rp 6 Triliun.
Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Len Industri (Persero), Irland Budiman saat menjelaskan kinerja perusahaan kepada wartawan di Jalan Guntur 22, Malabar, Kota Bandung, Jumat (5/1).
“Sales terbesar masih di produk-produk pertahanan dengan proporsi 28 persen, sistem transportasi 24 persen, energi terbarukan 19 persen dan bidang-bidang lainnya, termasuk teknologi informasi,” kata Irland.
Dia menjelasakan, sejak gabung dalam Holding Defend ID pada tahun 2022, PT. LEN Industri terus melakukan transformasi di berbagai bidang.
“Di bidang Elektronika Pertahanan, kami berfokus pada comand control system, survilence, communication system, hingga ke bidang electeonic warfare,” tutur Irland.
“Terbaru kita delivery Radar GCI dan beberapa produk pertahanan lainnya,” lanjutnya.
Di bidang Energi Terbarukan, kata Irland, pihaknya memproduksi solar rooptop, solar sistem remote area, solar rooptop president dan beberapa produk lainnya.
Di bidang Sistem transportasi, ujar dia, “Perusahaan terlibat di proyek LRT Palembang,Jakarta dan Jabodebek. Termasuk sinyal perkeretaapian,” kata Irland.
“Kita terlibat dalam transformasi perkeretaapian mulai dari Binjai hingga ke Makassar,” kata dia.
Sementara di bidang teknologi informasi dan sistem navigasi kami menggarap instalasi radar hingga stasiun gempa bumi. “Kami juga menggarap instalasi radar cuaca hingga stasiun gempa bumi,” kata Irland.
Memasuki tahun 2024, cetusnya, PT LEN Industri terus berikhtiar untuk menjadi korporasi yang tangguh dan terus bertumbuh di tengah semakin besarnya tantangan yang harus dihadapai.
“Di tahun 2024, kami ingin terus tumbuh. Targetnya bisa mencapai angka pertumbuhan hingga 11,6 persen dari target RKAP,” kata Irland.
Dia pun mengakui bila di tahun 2024 PT LEN Industri akan menghadapi tantangan yang tak ringan. “Selain menghadapi tahun politik, kita punya banyak pesaing dari industri pertahanan luar negeri,” ujarnya.
Tak mau tergantung pada produk-produk pertahanan, PT LEN Industri juga memperkuat sales produk komersil.
“Kita terus melakukan transfornasi. Kedepan berfokus pada strategi, bagaimana kita bisa menklaim kontrak- kontrak yang kita garap untuk mningkatan kontak dan mengenerate jadi pendapatan perusahaan,” tandsanya.
PT LEN Industri berhasil mencetak sales revenue hingga Rp 4,67 Triliun di tahun 2022 lalu. Meski proses audit belum selesai sepenuhnya, diperkirakan sales revenue perusahaan di tahun 2023 akan melewati angka Rp 6 Triliun.
Demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Len Industri (Persero), Irland Budiman saat menjelaskan kinerja perusahaan kepada wartawan di Jalan Guntur 22, Malabar, Kota Bandung, Jumat (5/1).
“Sales terbesar masih di produk-produk pertahanan dengan proporsi 28 persen, sistem transportasi 24 persen, energi terbarukan 19 persen dan bidang-bidang lainnya, termasuk teknologi informasi,” kata Irland.
Dia menjelasakan, sejak gabung dalam Holding Defend ID pada tahun 2022, PT. LEN Industri terus melakukan transformasi di berbagai bidang.
“Di bidang Elektronika Pertahanan, kami berfokus pada comand control system, survilence, communication system, hingga ke bidang electeonic warfare,” tutur Irland.
“Terbaru kita delivery Radar GCI dan beberapa produk pertahanan lainnya,” lanjutnya.
Di bidang Energi Terbarukan, kata Irland, pihaknya memproduksi solar rooptop, solar sistem remote area, solar rooptop president dan beberapa produk lainnya.
Di bidang Sistem transportasi, ujar dia, “Perusahaan terlibat di proyek LRT Palembang,Jakarta dan Jabodebek. Termasuk sinyal perkeretaapian,” kata Irland.
“Kita terlibat dalam transformasi perkeretaapian mulai dari Binjai hingga ke Makassar,” kata dia.
Sementara di bidang teknologi informasi dan sistem navigasi kami menggarap instalasi radar hingga stasiun gempa bumi. “Kami juga menggarap instalasi radar cuaca hingga stasiun gempa bumi,” kata Irland.
Memasuki tahun 2024, cetusnya, PT LEN Industri terus berikhtiar untuk menjadi korporasi yang tangguh dan terus bertumbuh di tengah semakin besarnya tantangan yang harus dihadapai.
“Di tahun 2024, kami ingin terus tumbuh. Targetnya bisa mencapai angka pertumbuhan hingga 11,6 persen dari target RKAP,” kata Irland.
Dia pun mengakui bila di tahun 2024 PT LEN Industri akan menghadapi tantangan yang tak ringan. “Selain menghadapi tahun politik, kita punya banyak pesaing dari industri pertahanan luar negeri,” ujarnya.
Tak mau tergantung pada produk-produk pertahanan, PT LEN Industri juga memperkuat sales produk komersil.
“Kita terus melakukan transfornasi. Kedepan berfokus pada strategi, bagaimana kita bisa menklaim kontrak- kontrak yang kita garap untuk mningkatan kontak dan mengenerate jadi pendapatan perusahaan,” tandsanya.
📡 RMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.