Pengeluaran Pertahanan menjadi $ 14,3 Miliar pada tahun 2020 Indonesia akan memiliki anggaran pertahanan yang paling cepat berkembang di Asia Pasifik selama lima tahun ke depan, menurut analisis yang dirilis hari ini oleh IHS Inc. (NYSE: IHS).
Anggaran pertahanan Indonesia akan meningkat sebesar 17 persen pada 2015, dari IDR 83.3 triliun ($ 6,3 miliar) menjadi IDR 97.4 triliun ($ 7,4 miliar) dan diharapkan tumbuh 14 persen per tahun hingga akhir dekade (pertumbuhan rata-rata pertahun). IHS Aerospace, Pertahanan & Keamanan memperkirakan bahwa pengeluaran Pertahanan Indonesia akan melewati IDR 180 triliun ($ 14,3 miliar) per tahun pada tahun 2020.
"Pertumbuhan skala ini tentu luar biasa dan pemerintah Indonesia tampaknya berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan secara signifikan" kata Craig Caffrey, analis anggaran untuk IHS Aerospace, Pertahanan & Keamanan. "Prospek ekonomi untuk Indonesia tetap kuat dan penghapusan subsidi BBM oleh Presiden Jokowi akan menambahkan anggaran pertahanan."
Selama lima tahun ke depan, Indonesia kemungkinan akan meningkat pertumbuhannya secara konsisten. "Mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi berkelanjutan tampaknya sangat mungkin mengingat anggaran pertahanan mendapat dukungan politik yang kuat," kata Caffrey.
Indonesia adalah pengimpor 15 terbesar di dunia alutsista pada tahun 2014, menurut data IHS, mengimpor alutsista senilai $ 1,8 milyar. Pemasok terbesar tunggal alutsista ke Indonesia tahun lalu adalah Korea Selatan ($ 450 juta).
Pertumbuhan Global Pertahanan Asia Pasifik
Pertumbuhan anggaran militer di Asia Pasifik juga diharapkan menjadi kuat selama sisa dekade rata-rata 4,7 persen secara nyata. "Asia Pasifik benar-benar diharapkan menjadi pendorong peningkatan belanja pertahanan selama lima tahun ke depan," kata Caffrey "Pada akhir dekade, anggaran belanja alutsista diperkirakan akan mencapai sekitar $ 550 miliar, atau sekitar sepertiga dari seluruh pengeluaran global." [IHS Janes]
Anggaran pertahanan Indonesia akan meningkat sebesar 17 persen pada 2015, dari IDR 83.3 triliun ($ 6,3 miliar) menjadi IDR 97.4 triliun ($ 7,4 miliar) dan diharapkan tumbuh 14 persen per tahun hingga akhir dekade (pertumbuhan rata-rata pertahun). IHS Aerospace, Pertahanan & Keamanan memperkirakan bahwa pengeluaran Pertahanan Indonesia akan melewati IDR 180 triliun ($ 14,3 miliar) per tahun pada tahun 2020.
"Pertumbuhan skala ini tentu luar biasa dan pemerintah Indonesia tampaknya berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pertahanan secara signifikan" kata Craig Caffrey, analis anggaran untuk IHS Aerospace, Pertahanan & Keamanan. "Prospek ekonomi untuk Indonesia tetap kuat dan penghapusan subsidi BBM oleh Presiden Jokowi akan menambahkan anggaran pertahanan."
Selama lima tahun ke depan, Indonesia kemungkinan akan meningkat pertumbuhannya secara konsisten. "Mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi berkelanjutan tampaknya sangat mungkin mengingat anggaran pertahanan mendapat dukungan politik yang kuat," kata Caffrey.
Indonesia adalah pengimpor 15 terbesar di dunia alutsista pada tahun 2014, menurut data IHS, mengimpor alutsista senilai $ 1,8 milyar. Pemasok terbesar tunggal alutsista ke Indonesia tahun lalu adalah Korea Selatan ($ 450 juta).
Pertumbuhan Global Pertahanan Asia Pasifik
Pertumbuhan anggaran militer di Asia Pasifik juga diharapkan menjadi kuat selama sisa dekade rata-rata 4,7 persen secara nyata. "Asia Pasifik benar-benar diharapkan menjadi pendorong peningkatan belanja pertahanan selama lima tahun ke depan," kata Caffrey "Pada akhir dekade, anggaran belanja alutsista diperkirakan akan mencapai sekitar $ 550 miliar, atau sekitar sepertiga dari seluruh pengeluaran global." [IHS Janes]
★ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.