Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Kupang-582 yang memperkuat Satuan Kapal Amfibi Koarmatim (Stafibarmatim) berhenti dari dinas aktif TNI Angkatan Laut. Pelepasan KRI Kupang-582 dari dinas aktif TNI Angkatan Laut tersebut ditandai dengan pelepasan ular-ular perang, lencana perang serta penurunan Bendera Merah Putih dengan upacara militer yang dilaksanakan di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (20/5/2015).
KRI Kupang-582 adalah kapal perang buatan PT. PAL Indonesia tahun 1978 dan resmi masuk jajaran TNI Angkatan Laut pada tanggal 07 Desember 1984. Nama KRI Kupang diambil dari sebuah kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nama kota itu dipakai sebagai nama sebuah kapal perang karena kota terebut memilki nilai historis dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Kupang merupakan tempat yang cukup strategis dari Kepulauan Timor yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan bekal ulang bagi kapal-kapal TNI Angkatan Laut pada saat pengembalian Irian Barat ke Pangkuan RI dan saat operasi pemulihan ketertiban Timor Timur serta pada saat pembangunan yang dilaksanakan pemerintah selanjutnya.
Sejak diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia, KRI Kupang-582 telah melaksanakan berbagai tugas operasi, diantaranya pada tahun 1992 telah mendukung Indusa Salvex-II dan Minex &Eodex, Gladi Parsial Armada Jaya-XV, Gladi Parsial Latgab ABRI, Mendukung Renang Laut Satkopaska, Bencana alam di NTT dan perkuatan Kodam IX/Udayana, pada tahun 1993 melaksanakan melaksanakan Latihan TIM Latih Pasrat Kima dan Latihan mtT Salvex PSP-VII, tahun 1994 melaksanakan Indusa Eodex, Operasi Timor-Timur BKO DAM-IX/UDayana dan Kodal Kolinlamil tahun 1995, Latihan Pratugas Satuan Unit Ferry Ki Zeni Operasi Pemulihan Perdaiman PBB tahun 2002 serta Operasi Pantura tahun 2002 sampai 2009.
Upacara pelepasan KRI Kupang-582 dari dinas aktif TNI Angkatan Laut dipimpin oleh Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, S.E yang bertindak selaku inspektur upacara. Sedangkan pasukan upacara dari Prajurit Satfibarmatim yang terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama masing-masing satu pleton dibawah komando Komandan KRI Sangkulirang-542 Mayor Laut (P) I G. Putu Iwan sebagai Komandan Upacara.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto. S.H., M.A.P dalam sambutan yang dibacakan inspektur upacara mengatakan, bahwa KRI Kupang-582 merupakan salah satu kapal Landing Craft Utility (LCU) yang handal dalam melaksanakan tugas-tugas negara sesuai dengan fungsi azasinya. Berbagai penugasan telah dilaksanakan, guna mendukung pergeseran logistik dan material baik dalam dalam operasi militer maupun dalam mendukung pembangunan nasional.
KRI Kupang-582 diberhentikan dari dinas aktif TNI Angkatan Laut karena berdasarkan pertimbangan strategis, teknis dan ekonomis, sudah tidak layak lagi untuk berperan lebih lama. Secara strategis kondisi KRI Kupang-582 tidak mampu lagi untuk menjawab tantangan yang berkembang saat ini, sedangkan secara teknis dan ekonomis, kondisi alutsista yanang semakin tua maka biaya pemeliharaan dan perbaikan akan menjadi semakin berat dan sangat tidak sebanding dengan hasil operasi yang diharapkan, sehingga efisiensi pengoperasiannya dirasakan tidak memadai lagi.
Diakhir amanat Pangarmatim mengucapkan terima kasih atas kerja keras, dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab dan profesionalisme seluruh ABK, baik yang saat ini masih menjadi ABK KRI Kupang-582 maupun seluruh mantan ABK atas semua prestasi yang telah dicapai KRI Kupang-582.
(Dispenarmatim)
KRI Kupang-582 adalah kapal perang buatan PT. PAL Indonesia tahun 1978 dan resmi masuk jajaran TNI Angkatan Laut pada tanggal 07 Desember 1984. Nama KRI Kupang diambil dari sebuah kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nama kota itu dipakai sebagai nama sebuah kapal perang karena kota terebut memilki nilai historis dalam mendukung perjuangan bangsa Indonesia. Kupang merupakan tempat yang cukup strategis dari Kepulauan Timor yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan bekal ulang bagi kapal-kapal TNI Angkatan Laut pada saat pengembalian Irian Barat ke Pangkuan RI dan saat operasi pemulihan ketertiban Timor Timur serta pada saat pembangunan yang dilaksanakan pemerintah selanjutnya.
Sejak diresmikan menjadi Kapal Perang Republik Indonesia, KRI Kupang-582 telah melaksanakan berbagai tugas operasi, diantaranya pada tahun 1992 telah mendukung Indusa Salvex-II dan Minex &Eodex, Gladi Parsial Armada Jaya-XV, Gladi Parsial Latgab ABRI, Mendukung Renang Laut Satkopaska, Bencana alam di NTT dan perkuatan Kodam IX/Udayana, pada tahun 1993 melaksanakan melaksanakan Latihan TIM Latih Pasrat Kima dan Latihan mtT Salvex PSP-VII, tahun 1994 melaksanakan Indusa Eodex, Operasi Timor-Timur BKO DAM-IX/UDayana dan Kodal Kolinlamil tahun 1995, Latihan Pratugas Satuan Unit Ferry Ki Zeni Operasi Pemulihan Perdaiman PBB tahun 2002 serta Operasi Pantura tahun 2002 sampai 2009.
Upacara pelepasan KRI Kupang-582 dari dinas aktif TNI Angkatan Laut dipimpin oleh Komandan Satfibarmatim Kolonel Laut (P) Bambang Irawan, S.E yang bertindak selaku inspektur upacara. Sedangkan pasukan upacara dari Prajurit Satfibarmatim yang terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama masing-masing satu pleton dibawah komando Komandan KRI Sangkulirang-542 Mayor Laut (P) I G. Putu Iwan sebagai Komandan Upacara.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto. S.H., M.A.P dalam sambutan yang dibacakan inspektur upacara mengatakan, bahwa KRI Kupang-582 merupakan salah satu kapal Landing Craft Utility (LCU) yang handal dalam melaksanakan tugas-tugas negara sesuai dengan fungsi azasinya. Berbagai penugasan telah dilaksanakan, guna mendukung pergeseran logistik dan material baik dalam dalam operasi militer maupun dalam mendukung pembangunan nasional.
KRI Kupang-582 diberhentikan dari dinas aktif TNI Angkatan Laut karena berdasarkan pertimbangan strategis, teknis dan ekonomis, sudah tidak layak lagi untuk berperan lebih lama. Secara strategis kondisi KRI Kupang-582 tidak mampu lagi untuk menjawab tantangan yang berkembang saat ini, sedangkan secara teknis dan ekonomis, kondisi alutsista yanang semakin tua maka biaya pemeliharaan dan perbaikan akan menjadi semakin berat dan sangat tidak sebanding dengan hasil operasi yang diharapkan, sehingga efisiensi pengoperasiannya dirasakan tidak memadai lagi.
Diakhir amanat Pangarmatim mengucapkan terima kasih atas kerja keras, dedikasi, loyalitas serta tanggung jawab dan profesionalisme seluruh ABK, baik yang saat ini masih menjadi ABK KRI Kupang-582 maupun seluruh mantan ABK atas semua prestasi yang telah dicapai KRI Kupang-582.
(Dispenarmatim)
♆ TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.