Perusak Kapal Rudal 10514Fregat pertama dari jenis PKR-105 mengusung nomor lambung 331 (ivan flanker) ☆
Konstruksi kapal fregat pertama TNI AL dari jenis PKR-105 yang berasal dari desain Damen Schelde (DSNS) Sigma 10514 telah hampir selesai dibuat di galangan kapal PT PAL Surabaya. Di galangan ini PT PAL membuat dua fregat pesanan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat armada kombatan TNI AL.
Kontrak kapal fregat pertama ditanda-tangani pada 5 Juni 2012, kapal akan diselesaikan dalam jangka waktu 49 bulan. Proses first steel-cutting di PT PAL baru dilakukan pada 15 Januari 2014, namun PT PAL akan menyelesaikan kapal ini pada Januari tahun 2017.
Kontrak kapal fregat kedua ditanda-tangani pada 14 Februari 2013 namun proses seremoni first-steel cutting dilakukan di PT PAL pada 17 September 2014. PT PAL akan menyelesaikan kapal fregat kedua ini pada bulan Oktober 2017, sehingga kedua kapal ini akan selesai pada tahun 2017.
Badan kapal bagian belakang (carganico) ☆
Kapal PKR 105 memiliki spesifikasi panjang 105.11 meter, lebar 14.02 meter, tinggi 3,7 meter, berat 2.365 ton, kecepatan 28/18/15 knot dan jarak jelajah 5000 NM. Fregat ini dapat membawa helikopter dengan berat 10 ton dan membawa dua RHIB. Kapal didesain untuk mampu melakukan anti serangan permukaan, anti serangan udara, anti serangan bawah air, dan anti serangan elektronika.
Setelah kapal ini selesai di dok kering, kapal akan diluncurkan dan pengerjaan kapal akan dipindahkan ke dok basah meliputi pekerjaan elektrikal kapal dan detail interior. Kapal ini selanjutnya akan dilakukan integrasi sistem elektronika, pemindaian dan persenjataan, kemudian dilanjutkan dengan uji laut.
Bagian bridge kapal (carganico) ☆
Kapal yang sebuahnya bernilai 220 juta dolar AS (belum termasuk persenjataan) ini dibiayai kredit eksport dengan alokasi multiyears.
Dalam proses joint production, engineer dari PT PAL juga sudah belajar secara teknis di DSNS sejak rencana pembuatan kapal ini dimulai pada 2011 lalu.
Pembangunan kapal fregat ini, dibagi dalam enam modul (bagian), empat modul diantaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda. Dua modul dari Balanda dibawa dan dirakit di PT PAL, untuk dijadikan satu dengan empat modul lainnya.
Baling-baling kapal (antifamous) ☆
Kapal fregat pertama dari jenis PKR-105 ini rencananya akan memakai nomor lambung 331 dengan nama KRI Martadinata. Nomor lambung yang sama pernah digunakan untuk KRI Martha Kristina Tiyahahu ex Tribal class (Type 81) yaitu fregat 2.700 ton ex Royal Navy yang dibeli pada tahun 1984. Nama Martadinata juga pernah dipakai TNI AL untuk fregat ex US Navy kelas Claud Jones dengan berat 1.970 ton yang pernah dibeli pada tahun 1974.
Rencananya TNI AL akan membuat enam fregat kelas PKR-105 ini, dua dibangun melalui kontrak dengan Damen Schelde melalui joint production dengan PT PAL, sedangkan empat lainnya direncanakan dibangun sepenuhnya di PT PAL dengan supervisi dari Damen Schelde.
Keenam fregat baru ini akan menggantikan enam fregat kelas Van Speijk ex Royal Netherlands Navy yang dibeli pada tahun 1986. Keenam fregat kelas Van Speijk dengan berat 2.850 ton memang sudah terlalu tua untuk dioperasikan karena telah berdinas di Royal Netherlands Navy sejak tahun 1965 meskipun telah menjalani beberapa kali perpanjangan usia pakai.
Konstruksi kapal fregat pertama TNI AL dari jenis PKR-105 yang berasal dari desain Damen Schelde (DSNS) Sigma 10514 telah hampir selesai dibuat di galangan kapal PT PAL Surabaya. Di galangan ini PT PAL membuat dua fregat pesanan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat armada kombatan TNI AL.
Kontrak kapal fregat pertama ditanda-tangani pada 5 Juni 2012, kapal akan diselesaikan dalam jangka waktu 49 bulan. Proses first steel-cutting di PT PAL baru dilakukan pada 15 Januari 2014, namun PT PAL akan menyelesaikan kapal ini pada Januari tahun 2017.
Kontrak kapal fregat kedua ditanda-tangani pada 14 Februari 2013 namun proses seremoni first-steel cutting dilakukan di PT PAL pada 17 September 2014. PT PAL akan menyelesaikan kapal fregat kedua ini pada bulan Oktober 2017, sehingga kedua kapal ini akan selesai pada tahun 2017.
Badan kapal bagian belakang (carganico) ☆
Kapal PKR 105 memiliki spesifikasi panjang 105.11 meter, lebar 14.02 meter, tinggi 3,7 meter, berat 2.365 ton, kecepatan 28/18/15 knot dan jarak jelajah 5000 NM. Fregat ini dapat membawa helikopter dengan berat 10 ton dan membawa dua RHIB. Kapal didesain untuk mampu melakukan anti serangan permukaan, anti serangan udara, anti serangan bawah air, dan anti serangan elektronika.
Setelah kapal ini selesai di dok kering, kapal akan diluncurkan dan pengerjaan kapal akan dipindahkan ke dok basah meliputi pekerjaan elektrikal kapal dan detail interior. Kapal ini selanjutnya akan dilakukan integrasi sistem elektronika, pemindaian dan persenjataan, kemudian dilanjutkan dengan uji laut.
Bagian bridge kapal (carganico) ☆
Kapal yang sebuahnya bernilai 220 juta dolar AS (belum termasuk persenjataan) ini dibiayai kredit eksport dengan alokasi multiyears.
Dalam proses joint production, engineer dari PT PAL juga sudah belajar secara teknis di DSNS sejak rencana pembuatan kapal ini dimulai pada 2011 lalu.
Pembangunan kapal fregat ini, dibagi dalam enam modul (bagian), empat modul diantaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda. Dua modul dari Balanda dibawa dan dirakit di PT PAL, untuk dijadikan satu dengan empat modul lainnya.
Baling-baling kapal (antifamous) ☆
Kapal fregat pertama dari jenis PKR-105 ini rencananya akan memakai nomor lambung 331 dengan nama KRI Martadinata. Nomor lambung yang sama pernah digunakan untuk KRI Martha Kristina Tiyahahu ex Tribal class (Type 81) yaitu fregat 2.700 ton ex Royal Navy yang dibeli pada tahun 1984. Nama Martadinata juga pernah dipakai TNI AL untuk fregat ex US Navy kelas Claud Jones dengan berat 1.970 ton yang pernah dibeli pada tahun 1974.
Rencananya TNI AL akan membuat enam fregat kelas PKR-105 ini, dua dibangun melalui kontrak dengan Damen Schelde melalui joint production dengan PT PAL, sedangkan empat lainnya direncanakan dibangun sepenuhnya di PT PAL dengan supervisi dari Damen Schelde.
Keenam fregat baru ini akan menggantikan enam fregat kelas Van Speijk ex Royal Netherlands Navy yang dibeli pada tahun 1986. Keenam fregat kelas Van Speijk dengan berat 2.850 ton memang sudah terlalu tua untuk dioperasikan karena telah berdinas di Royal Netherlands Navy sejak tahun 1965 meskipun telah menjalani beberapa kali perpanjangan usia pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.