Justru Tewaskan 30 Prajurit KoalisinyaSerangan udara AS di Irak justru tewaskan 30 prajurit koalisinya (Reuters) ☆
Serangan udara melalui jet tempur Amerika Serikat (AS) dan koalisi internasional pimpinannya dilaporkan salah sasaran. Serangan itu pun mengenai puluhan prajurit Pemerintah Irak yang sedang bertugas di Kota Fallujah.
Laporan tersebut diketahui dari Kepala Parlemen Irak Bidang Pertahanan dan Keamanan Hakim al Zamili. Ia mengatakan, serangan udara dari AS menewaskan 30 prajurit Irak, sedangkan 20 lainnya mengalami cedera.
Jika sebelumnya pihak Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) membantah laporan itu. Kini, Pentagon melalui pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya mengakui telah meluncurkan serangan udara yang diduga mengenai prajurit Irak.
“Kejadian kali ini tentunya akan kami selidiki lebih lanjut. Serangan udara kami mungkin saja mengenai prajurit Irak. Namun, investigasi menyeluruh untuk menemukan fakta-fakta tetap akan kami lakukan dulu,” demikian pernyataan Pentagon, sebagaimana dikutip dari Sputnik, Sabtu (19/12/2015).
“Sepengetahuan kami, sebelumnya belum pernah ada insiden yang menimpa rekan koalisi kami (Irak) yang melibatkan koalisi internasional pimpinan AS,” lanjut pernyataan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Irak merupakan negara yang turut gabung dalam koalisi pimpinan AS. Menteri Pertahanan (Menhan) AS Ash Carter dilaporkan melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad pada Rabu 16 Desember untuk membahas rencana peningkatan intensitas serangan udara untuk memerangi kelompok militan ISIS dan membantu Pemerintah Irak.
Beberapa pekan lalu pihak AS juga mengumumkan rencana peluncuran pasukan elite AS ke Irak untuk lebih meningkatkan daya serang agresi militer di sana.
Pemerintah AS dilaporkan berniat mengerahkan beberapa penasihat dan kendaraan militer mutakhir seperti helikopter untuk membantu Pemerintah Irak merebut kembali Kota Ramadi dari cengkeraman ISIS. (aji)
Serangan udara melalui jet tempur Amerika Serikat (AS) dan koalisi internasional pimpinannya dilaporkan salah sasaran. Serangan itu pun mengenai puluhan prajurit Pemerintah Irak yang sedang bertugas di Kota Fallujah.
Laporan tersebut diketahui dari Kepala Parlemen Irak Bidang Pertahanan dan Keamanan Hakim al Zamili. Ia mengatakan, serangan udara dari AS menewaskan 30 prajurit Irak, sedangkan 20 lainnya mengalami cedera.
Jika sebelumnya pihak Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) membantah laporan itu. Kini, Pentagon melalui pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya mengakui telah meluncurkan serangan udara yang diduga mengenai prajurit Irak.
“Kejadian kali ini tentunya akan kami selidiki lebih lanjut. Serangan udara kami mungkin saja mengenai prajurit Irak. Namun, investigasi menyeluruh untuk menemukan fakta-fakta tetap akan kami lakukan dulu,” demikian pernyataan Pentagon, sebagaimana dikutip dari Sputnik, Sabtu (19/12/2015).
“Sepengetahuan kami, sebelumnya belum pernah ada insiden yang menimpa rekan koalisi kami (Irak) yang melibatkan koalisi internasional pimpinan AS,” lanjut pernyataan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Irak merupakan negara yang turut gabung dalam koalisi pimpinan AS. Menteri Pertahanan (Menhan) AS Ash Carter dilaporkan melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad pada Rabu 16 Desember untuk membahas rencana peningkatan intensitas serangan udara untuk memerangi kelompok militan ISIS dan membantu Pemerintah Irak.
Beberapa pekan lalu pihak AS juga mengumumkan rencana peluncuran pasukan elite AS ke Irak untuk lebih meningkatkan daya serang agresi militer di sana.
Pemerintah AS dilaporkan berniat mengerahkan beberapa penasihat dan kendaraan militer mutakhir seperti helikopter untuk membantu Pemerintah Irak merebut kembali Kota Ramadi dari cengkeraman ISIS. (aji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.