CN295 MPA produk PT DI ☆
Seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan melakukan serah terima sebuah pesawat CN295 MPA (pesawat patroli maritim) pesanan TNI AU.
Serah terima pesawat dilaksanakan pada Kamis (27/6/2019) pukul 11.30 WIB di kawasan pabrik PTDI, Bandung.
Dalam rangkaian acara seremonial ferry flight ini hadir mewakili PTDI Iwan Krisnanto, SVP Corporate Planning & Program Manager dan Mayor Pnb. Donny Eko Prayogo, Komandan Skadron Udara 2 mewakili TNI AU.
Proses penandatanganan seremoni ferry flight disaksikan oleh Gita Amperiawan, Direktur Teknologi & Pengembangan PTDI.
Pesawat yang masih mengenakan nomor registrasi pabrik AX-2911 ini selanjutnya diterbangkan dari Bandung ke markasnya Skadron Udara 2 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat akan bergabung dengan sembilan CN295 versi angkut yang telah dimiliki skadron berlambang Kuda Terbang ini.
Seperti halnya Skadron Udara 27 yang berkomposisikan pesawat CN235 versi angkut dan versi intai maritim (CN235 MPA), maka demikian juga dengan Skadron Udara 2.
Skadron Udara 2 terdiri dari 9 CN295 dan mendapat tambahan satu CN295 MPA.
Skadron ini mulai mendapatkan dua unit CN295 pertama dengan nomor registrasi A-2901 dan A-2902 pada September 2012. Sementara pesawat terakhir A-2909 diterima pada Desember 2015.
Dengan kehadiran CN295 versi MPA ini, maka TNI AU telah memiliki total tiga unit pesawat intai maritim.
Dua pesawat sebelumnya menggunakan basis pesawat CN235 dengan nomor registrasi AI-2317 dan AI-2318 (AI = Angkut Intai).
Semula, kedua CN235 MPA ini dimiliki oleh Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Namun kini telah diserahkan kepada Skadron Udara 27 yang bermarkas di Lanud Manuhua, Biak, Papua.
Bagi TNI AU, kehadiran pesawat CN295 MPA ini adalah guna mendukung Program Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Republik Indonesia ke-7 ini ingin menjadikan RI sebagai Poros Maritim Dunia.
Untuk itu diperlukan armada yang kuat guna menjaga wilayah laut Indonesia yang begitu luas.
TNI AU telah memproyeksikan untuk memiliki tiga Skadron Intai/Patroli Maritim.
Pertama di kawasan Indonesia Timur yang diwakili Skadron Udara 27 di Biak, Papu. Kedua di kawasan Indonesia Tengah yang berpusat di Makassar dengan Skadron Udara 5.
Dan ketiga, di wiliyah Indonesia Barat yang berpusat di Jakarta diwakili oleh Skadron Udara 2. [Rangga Baswara Sawiyya]
Seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan melakukan serah terima sebuah pesawat CN295 MPA (pesawat patroli maritim) pesanan TNI AU.
Serah terima pesawat dilaksanakan pada Kamis (27/6/2019) pukul 11.30 WIB di kawasan pabrik PTDI, Bandung.
Dalam rangkaian acara seremonial ferry flight ini hadir mewakili PTDI Iwan Krisnanto, SVP Corporate Planning & Program Manager dan Mayor Pnb. Donny Eko Prayogo, Komandan Skadron Udara 2 mewakili TNI AU.
Proses penandatanganan seremoni ferry flight disaksikan oleh Gita Amperiawan, Direktur Teknologi & Pengembangan PTDI.
Pesawat yang masih mengenakan nomor registrasi pabrik AX-2911 ini selanjutnya diterbangkan dari Bandung ke markasnya Skadron Udara 2 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Pesawat akan bergabung dengan sembilan CN295 versi angkut yang telah dimiliki skadron berlambang Kuda Terbang ini.
Seperti halnya Skadron Udara 27 yang berkomposisikan pesawat CN235 versi angkut dan versi intai maritim (CN235 MPA), maka demikian juga dengan Skadron Udara 2.
Skadron Udara 2 terdiri dari 9 CN295 dan mendapat tambahan satu CN295 MPA.
Skadron ini mulai mendapatkan dua unit CN295 pertama dengan nomor registrasi A-2901 dan A-2902 pada September 2012. Sementara pesawat terakhir A-2909 diterima pada Desember 2015.
Dengan kehadiran CN295 versi MPA ini, maka TNI AU telah memiliki total tiga unit pesawat intai maritim.
Dua pesawat sebelumnya menggunakan basis pesawat CN235 dengan nomor registrasi AI-2317 dan AI-2318 (AI = Angkut Intai).
Semula, kedua CN235 MPA ini dimiliki oleh Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. Namun kini telah diserahkan kepada Skadron Udara 27 yang bermarkas di Lanud Manuhua, Biak, Papua.
Bagi TNI AU, kehadiran pesawat CN295 MPA ini adalah guna mendukung Program Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Republik Indonesia ke-7 ini ingin menjadikan RI sebagai Poros Maritim Dunia.
Untuk itu diperlukan armada yang kuat guna menjaga wilayah laut Indonesia yang begitu luas.
TNI AU telah memproyeksikan untuk memiliki tiga Skadron Intai/Patroli Maritim.
Pertama di kawasan Indonesia Timur yang diwakili Skadron Udara 27 di Biak, Papu. Kedua di kawasan Indonesia Tengah yang berpusat di Makassar dengan Skadron Udara 5.
Dan ketiga, di wiliyah Indonesia Barat yang berpusat di Jakarta diwakili oleh Skadron Udara 2. [Rangga Baswara Sawiyya]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.