⍟ Tercanggih KeduaKapal BRS PT PAL ☆
PT PAL Indonesia kembali mendapat kepercayaan memproduksi alutsista untuk kebutuhan TNI AL.
BUMN di bidang maritim ini kembali memproduksi Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) atau kapal RS untuk kali kedua.
Namun, rumah sakit terapung ini belum diberi nama kapal perang Indonesia (KRI). Sebelumnya PT PAL lebih dulu menyerahkan KRI Semarang yang merupakan KRI RS bikinan PT PAL.
Kali ini, PT PAL murni mendesain dan memproduksi kapal full dengan fasilitas RS. Rumah sakit apung lengkap dengan fasilitas semua tindakan medis bisa dilakukan di sini.
Selasa (9/7/2019) siang ini, telah dilakukan proses awal pembuatan KRI RS itu di perusahaan yang berlokasi di Perak Surabaya itu.
"Kontrak kami dengan TNI AL dimulai April 2019 dan kapal BRS ini harus tuntas Oktober 2021," terang Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh.
Kapal yang desainnya futuristik ini dipastikan lebih canggih dibanding dua KRI RS Pendahulunya.
Lebih mutakhir dibanding KRI Suharso dan KRI Semarang yang awal 2019 kemarin diserahkan ke TNI AL.
Kapal dengan panjang 124 meter tinggi 7,8 meter dan lebar 22 meter ini mampu mengangkut pasukan dan pasien sekitar 651 orang, 120 kru kapal RS, 16 orang kru heli, 89 staf kesehatan.
Kapal dengan bobot 7,3 ton ini didesain khusus untuk melaju dengan kecepatan maksimal 18 knots.
Kapal ini juga bisa untuk landing 3 heli dan 2 ambulans boat.
Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Turitan Indaryo menyampaikan bahwa kalau produk murni kapal RS, ini kali pertama BUMN ini membuat sendiri.
"KRI Semarang kemarin desain RS-nya tidak sekomplit kapal BRS ini," kata Turitan.
Kapal khusus tersebut lebih futuristik dan tidak kaku kotak seperti KRI lama.
Kapal ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas UGD, ruang operasi, rawat inap dan fasilitas medis lainnya.
Nantinya kapal BRS itu akan difungsikan sebagai kapal untuk operasi militer maupun operasi non militer.
KRI RS terbaru itu untuk menangani korban bencana alam.
Korban bisa langsung dilakukan tindak saat itu juga.
Sementara itu, Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI Moelyanto menyampaikan bahwa sebagai user atas produk PT PAL, pemesanan itu harus tepat waktu.
"Ini bisa menjawab kebutuhan kami akan rumah sakit di atas perairan," kata Moelyanto yang menggantikan Kasal. (Nuraini Faiq)
PT PAL Indonesia kembali mendapat kepercayaan memproduksi alutsista untuk kebutuhan TNI AL.
BUMN di bidang maritim ini kembali memproduksi Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) atau kapal RS untuk kali kedua.
Namun, rumah sakit terapung ini belum diberi nama kapal perang Indonesia (KRI). Sebelumnya PT PAL lebih dulu menyerahkan KRI Semarang yang merupakan KRI RS bikinan PT PAL.
Kali ini, PT PAL murni mendesain dan memproduksi kapal full dengan fasilitas RS. Rumah sakit apung lengkap dengan fasilitas semua tindakan medis bisa dilakukan di sini.
Selasa (9/7/2019) siang ini, telah dilakukan proses awal pembuatan KRI RS itu di perusahaan yang berlokasi di Perak Surabaya itu.
"Kontrak kami dengan TNI AL dimulai April 2019 dan kapal BRS ini harus tuntas Oktober 2021," terang Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh.
Kapal yang desainnya futuristik ini dipastikan lebih canggih dibanding dua KRI RS Pendahulunya.
Lebih mutakhir dibanding KRI Suharso dan KRI Semarang yang awal 2019 kemarin diserahkan ke TNI AL.
Kapal dengan panjang 124 meter tinggi 7,8 meter dan lebar 22 meter ini mampu mengangkut pasukan dan pasien sekitar 651 orang, 120 kru kapal RS, 16 orang kru heli, 89 staf kesehatan.
Kapal dengan bobot 7,3 ton ini didesain khusus untuk melaju dengan kecepatan maksimal 18 knots.
Kapal ini juga bisa untuk landing 3 heli dan 2 ambulans boat.
Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Turitan Indaryo menyampaikan bahwa kalau produk murni kapal RS, ini kali pertama BUMN ini membuat sendiri.
"KRI Semarang kemarin desain RS-nya tidak sekomplit kapal BRS ini," kata Turitan.
Kapal khusus tersebut lebih futuristik dan tidak kaku kotak seperti KRI lama.
Kapal ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas UGD, ruang operasi, rawat inap dan fasilitas medis lainnya.
Nantinya kapal BRS itu akan difungsikan sebagai kapal untuk operasi militer maupun operasi non militer.
KRI RS terbaru itu untuk menangani korban bencana alam.
Korban bisa langsung dilakukan tindak saat itu juga.
Sementara itu, Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI Moelyanto menyampaikan bahwa sebagai user atas produk PT PAL, pemesanan itu harus tepat waktu.
"Ini bisa menjawab kebutuhan kami akan rumah sakit di atas perairan," kata Moelyanto yang menggantikan Kasal. (Nuraini Faiq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.