⍟ Latihan Puncak Armada Jaya XXXVII 2019KASAL memeriksa pasukan [sindonews] ☆
TNI AL mengerahkan ribuan pasukan dan berbagai jenis kapal perang modern di Surabaya, Jawa Timur. Pengerahan personel dan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini untuk melatih kesiapan prajurit dalam menghadapi perang modern.
"Yang terpenting dalam latihan ini, bagaimana melaksanakan peperangan modern yang dihadapi dalam situasi menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, saat menjadi Inspektur Upacara Apel Gelar Pasukan dalam rangka manuvra lapangan latihan puncak TNI AL Armada Jaya XXXVII Tahun 2019, di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya, Selasa (9/7/2019).
Siwi menyebut, dalam latihan ini prajurit TNI AL dilibatkan sebanyak 6.534 personel. Sedangkan, alutsista yang terlibat dalam latihan tersebut yakni, berbagai jenis kapal perang (KRI) seperti kapal selam, kapal perusak kawal rudal (PKR), kapal cepat rudal (KCR), kapal perusak kawal, kapal pengangkut tank, kapal pemburu ranjau, kapal tanker, kapal bantu tunda hingga kapal bantu rumah sakit.
Selain kapal perang, alutsita lainnya yang dikerahkan antara lain, pesawat udara fixed wing dan rotary wing, BMF-3F, LVT-7, BVP-2, KAPA-K16, How 105, RM-70 Gard, rubber boat serta puluhan kendaraan pendarat amfibi yang akan mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur.
Menurut Siwi, latihan ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI AL dalam meningkatkan kemampuan maupun kesiapsiagaan guna mengemban amanah rakyat sebagai komponen utama pertahanan negara. ”Penyelenggaraan Latihan Armada Jaya yang merupakan latihan Puncak TNI AL, bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan operasional, juga sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan latihan”, ungkapnya.
Selain melibatkan alutsista modern dan terbaru, kata Siwi, personel yang terlibat Manlap Armada Jaya ini tergabung dalam tiga Komando Tugas Gabungan (Kogasgab), yaitu Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin), serta empat Satuan Tugas Dukungan (Satgasduk) yaitu Satgasduk Pasukan Khusus, Satgasduk Informasi, Satgasduk Kesehatan dan Satgasduk Teritorial, dengan daerah Latihan di Laut Jawa dan Asembagus Situbondo, Jawa Timur.
“Peperangan informasi kali ini melibatkan peperangan siber dengan satuan dukungan informasi, kemudian dukungan kesehatan, dukungan pasukan khusus yang diuji sampai dimana kemampuan doktrin dan alat yang ada, serta terakhir Operasi Teritorial," tegasnya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M. Zaenal mengatakan, latihan ini juga sebagai uji kemampuan dalam rangka menghadapi latihan gabungan (latgab) yang akan diselenggarakan Mabes TNI.
"Beberapa waktu yang lalu Koarmada II juga telah melaksanakan latihan peperangan ranjau dengan menggunakan ranjau yang telah dimodifikasi oleh prajurit Koarmada II sehingga dapat di deploy dari pesawat udara," ucapnya.
Di samping latihan penyebaran ranjau, kata dia, dilaksanakan juga latihan perlawanan ranjau dimana setelah ranjau-ranjau tersebut dibersihkan, seluruh KRI akan melaksanakan latihan Mine Field Transit (MFT) yaitu prosedur melewati medan ranjau. "Atau proses penuntunan melewati alur terobos pada medan ranjau yang dilakukan oleh kapal penuntun dan kapal-kapal yang dituntun demi keamanan dan keselamatan personel dan kapal itu sendiri.," katanya. (sco)
TNI AL mengerahkan ribuan pasukan dan berbagai jenis kapal perang modern di Surabaya, Jawa Timur. Pengerahan personel dan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini untuk melatih kesiapan prajurit dalam menghadapi perang modern.
"Yang terpenting dalam latihan ini, bagaimana melaksanakan peperangan modern yang dihadapi dalam situasi menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegas Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, saat menjadi Inspektur Upacara Apel Gelar Pasukan dalam rangka manuvra lapangan latihan puncak TNI AL Armada Jaya XXXVII Tahun 2019, di Dermaga Ujung Koarmada II Surabaya, Selasa (9/7/2019).
Siwi menyebut, dalam latihan ini prajurit TNI AL dilibatkan sebanyak 6.534 personel. Sedangkan, alutsista yang terlibat dalam latihan tersebut yakni, berbagai jenis kapal perang (KRI) seperti kapal selam, kapal perusak kawal rudal (PKR), kapal cepat rudal (KCR), kapal perusak kawal, kapal pengangkut tank, kapal pemburu ranjau, kapal tanker, kapal bantu tunda hingga kapal bantu rumah sakit.
Selain kapal perang, alutsita lainnya yang dikerahkan antara lain, pesawat udara fixed wing dan rotary wing, BMF-3F, LVT-7, BVP-2, KAPA-K16, How 105, RM-70 Gard, rubber boat serta puluhan kendaraan pendarat amfibi yang akan mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur.
Menurut Siwi, latihan ini sebagai bentuk tanggung jawab TNI AL dalam meningkatkan kemampuan maupun kesiapsiagaan guna mengemban amanah rakyat sebagai komponen utama pertahanan negara. ”Penyelenggaraan Latihan Armada Jaya yang merupakan latihan Puncak TNI AL, bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan operasional, juga sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan pembinaan latihan”, ungkapnya.
Selain melibatkan alutsista modern dan terbaru, kata Siwi, personel yang terlibat Manlap Armada Jaya ini tergabung dalam tiga Komando Tugas Gabungan (Kogasgab), yaitu Komando Tugas Laut Gabungan (Kogaslagab), Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib), Komando Tugas Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin), serta empat Satuan Tugas Dukungan (Satgasduk) yaitu Satgasduk Pasukan Khusus, Satgasduk Informasi, Satgasduk Kesehatan dan Satgasduk Teritorial, dengan daerah Latihan di Laut Jawa dan Asembagus Situbondo, Jawa Timur.
“Peperangan informasi kali ini melibatkan peperangan siber dengan satuan dukungan informasi, kemudian dukungan kesehatan, dukungan pasukan khusus yang diuji sampai dimana kemampuan doktrin dan alat yang ada, serta terakhir Operasi Teritorial," tegasnya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M. Zaenal mengatakan, latihan ini juga sebagai uji kemampuan dalam rangka menghadapi latihan gabungan (latgab) yang akan diselenggarakan Mabes TNI.
"Beberapa waktu yang lalu Koarmada II juga telah melaksanakan latihan peperangan ranjau dengan menggunakan ranjau yang telah dimodifikasi oleh prajurit Koarmada II sehingga dapat di deploy dari pesawat udara," ucapnya.
Di samping latihan penyebaran ranjau, kata dia, dilaksanakan juga latihan perlawanan ranjau dimana setelah ranjau-ranjau tersebut dibersihkan, seluruh KRI akan melaksanakan latihan Mine Field Transit (MFT) yaitu prosedur melewati medan ranjau. "Atau proses penuntunan melewati alur terobos pada medan ranjau yang dilakukan oleh kapal penuntun dan kapal-kapal yang dituntun demi keamanan dan keselamatan personel dan kapal itu sendiri.," katanya. (sco)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.