💂 Usai Bunuh Anggota TNI dan Bidan Istrinya, KKB juga Potong Jari Anak Balita Usai 2 Anggotanya Dilumpuhkan Satgas TNI Polri, KKB Lakukan 2 Serangan Brutal. Dua anggota KKB, Toni Tabuni (24) dan Kais Tabuni (25) berhasil dilumpuhkan oleh personel Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz di Kelurahan Siriwini, Kabupaten Nabire, Selasa (29/3/2022). [Foto/Ist]
Anak Prajurit TNI Sertu Eka Andrianto Hasugian turut menjadi korban dalam peristiwa penembakan orang tuanya oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Trans Elelim Kp. Elelim Distrik Elelim, Yalimo, Papua. "Demikian pula anak dari Almarhum yang masih balita menjadi korban keganasan OTK yaitu jari tangannya dipotong," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, saat dihubungi, Kamis (31/3).
Diketahui, Sertu Eka dan istrinya yang merupakan bidan puskesmas tewas ditembak OTK pada Kamis (31/3) pagi sekitar pukul 06.15 WIT di kios milik anggota TNI tersebut.
"Untuk prajurit TNI ditembak di bagian dada. Sedangkan istrinya dengan senjata tajam," kata Candra.
Ia mengatakan, kedua jenazah korban sudah dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan otopsi.
"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," jelas Candra.
Saat ini kasus tersebut tengah diselidiki polisi setempat dengan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti lainnya.
"Siapa pelakunya masih belum diketahui (OTK) dan saat ini para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo," kata Candra.
Senada, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri mengaku belum bisa memastikan pelaku penyerangan pasutri ini.
"Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya hingga, Kamis pagi (31/3). Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya," kata dia, di Jayapura, Kamis (31/1) dikutip dari Antara.
Ia juga sudah memerintahkan direktur Direktorat Kimininal Umum Polda Papua untuk mengirim penyidik ke Elelim guna membantu Polres Yalimo mengungkap kasus itu. Ketika ditanya apakah pelakunya kelompok bersenjata Papua, dia menyatakan, "Kami masih tunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota."
CNNIndonesia.com sejauh ini belum bisa mengonfirmasi dari pihak lain di luar aparat soal pembunuhan di Yalimo ini. (yoa/isn)
Anak Prajurit TNI Sertu Eka Andrianto Hasugian turut menjadi korban dalam peristiwa penembakan orang tuanya oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Trans Elelim Kp. Elelim Distrik Elelim, Yalimo, Papua. "Demikian pula anak dari Almarhum yang masih balita menjadi korban keganasan OTK yaitu jari tangannya dipotong," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, saat dihubungi, Kamis (31/3).
Diketahui, Sertu Eka dan istrinya yang merupakan bidan puskesmas tewas ditembak OTK pada Kamis (31/3) pagi sekitar pukul 06.15 WIT di kios milik anggota TNI tersebut.
"Untuk prajurit TNI ditembak di bagian dada. Sedangkan istrinya dengan senjata tajam," kata Candra.
Ia mengatakan, kedua jenazah korban sudah dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan otopsi.
"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," jelas Candra.
Saat ini kasus tersebut tengah diselidiki polisi setempat dengan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti lainnya.
"Siapa pelakunya masih belum diketahui (OTK) dan saat ini para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo," kata Candra.
Senada, Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri mengaku belum bisa memastikan pelaku penyerangan pasutri ini.
"Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya hingga, Kamis pagi (31/3). Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya," kata dia, di Jayapura, Kamis (31/1) dikutip dari Antara.
Ia juga sudah memerintahkan direktur Direktorat Kimininal Umum Polda Papua untuk mengirim penyidik ke Elelim guna membantu Polres Yalimo mengungkap kasus itu. Ketika ditanya apakah pelakunya kelompok bersenjata Papua, dia menyatakan, "Kami masih tunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota."
CNNIndonesia.com sejauh ini belum bisa mengonfirmasi dari pihak lain di luar aparat soal pembunuhan di Yalimo ini. (yoa/isn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.