Buat Produksi Radar-Satelit
Swedia beli radar jarak jauh SMART-L dari Thales menjangkau hingga 2.000 km, mendeteksi rudal balistik dan gambaran situasi luar angkasa, kata Kementerian Pertahanan Swedia (Thales) 🛰
PT LEN Industri meneken perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Thales, untuk membuat perusahaan patungan dalam pengembangan alat pertahanan. Perjanjian ini diteken di sela-sela ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) 2023.
Direktur Utama PT LEN Industri Bobby Rasyidin menjelaskan perusahaan patungan ini dapat membawa produk LEN untuk bersaing di pasar global. Nantinya, PT LEN dan Thales akan mengembangkan produk-produk alat pertahanan bersama.
"Bagaimana caranya? Nanti JV ini jadi embrio jadi bagian supply chain Thales. Ini kan perusahaan besar ratusan tahun dan mendunia. Pasar mereka di komersial gede, pasar di defense juga besar. Kita mau jadi global supply chain, itu intinya," beber Bobby ditemui di sela-sela AIPF, di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
"Jadi kita mau kembangkan kompetensi Indonesia untuk jadi center of competence-nya Thales di dunia," katanya.
Pengembangan produk yang akan dilakukan LEN dan Thales akan beragam, mulai dari pengembangan radar. Untuk radar saja, produknya beragam ada radar militer, radar sipil, radar perhubungan, hingga radar cuaca.
Pihaknya juga akan melakukan pengembangan satelit dengan Thales. Ada juga pengembangan sensor komando pengendalian.
"Kemudian kita mau bikin command and control, ini semacam kodal, komando pengendalian itu gunanya untuk militer dan non militer," ungkap Bobby.
Pihaknya menargetkan dalam 1-2 tahun pertama, perusahaan patungan ini bakal menghasilkan pendapatan hingga US$ 50 juta.
"Ultimate-nya JV ini bisa jadi perusahaan besar di dunia. Mereka ada di Brasil, hasilkan produk avionics, ada juga Australia punya JV. Kemudian Indonesia, targetnya kita dalam waktu tak lama lagi kita bisa size-nya sama dengan Thales Brasil dan Australia," kata Bobby.
Thales juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kedua perusahaan akan bekerjasama mengembangkan laboratorium inovasi yang didedikasikan untuk pemeliharaan alat avionik.
Swedia beli radar jarak jauh SMART-L dari Thales menjangkau hingga 2.000 km, mendeteksi rudal balistik dan gambaran situasi luar angkasa, kata Kementerian Pertahanan Swedia (Thales) 🛰
PT LEN Industri meneken perjanjian kerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Thales, untuk membuat perusahaan patungan dalam pengembangan alat pertahanan. Perjanjian ini diteken di sela-sela ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) 2023.
Direktur Utama PT LEN Industri Bobby Rasyidin menjelaskan perusahaan patungan ini dapat membawa produk LEN untuk bersaing di pasar global. Nantinya, PT LEN dan Thales akan mengembangkan produk-produk alat pertahanan bersama.
"Bagaimana caranya? Nanti JV ini jadi embrio jadi bagian supply chain Thales. Ini kan perusahaan besar ratusan tahun dan mendunia. Pasar mereka di komersial gede, pasar di defense juga besar. Kita mau jadi global supply chain, itu intinya," beber Bobby ditemui di sela-sela AIPF, di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
"Jadi kita mau kembangkan kompetensi Indonesia untuk jadi center of competence-nya Thales di dunia," katanya.
Pengembangan produk yang akan dilakukan LEN dan Thales akan beragam, mulai dari pengembangan radar. Untuk radar saja, produknya beragam ada radar militer, radar sipil, radar perhubungan, hingga radar cuaca.
Pihaknya juga akan melakukan pengembangan satelit dengan Thales. Ada juga pengembangan sensor komando pengendalian.
"Kemudian kita mau bikin command and control, ini semacam kodal, komando pengendalian itu gunanya untuk militer dan non militer," ungkap Bobby.
Pihaknya menargetkan dalam 1-2 tahun pertama, perusahaan patungan ini bakal menghasilkan pendapatan hingga US$ 50 juta.
"Ultimate-nya JV ini bisa jadi perusahaan besar di dunia. Mereka ada di Brasil, hasilkan produk avionics, ada juga Australia punya JV. Kemudian Indonesia, targetnya kita dalam waktu tak lama lagi kita bisa size-nya sama dengan Thales Brasil dan Australia," kata Bobby.
Thales juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kedua perusahaan akan bekerjasama mengembangkan laboratorium inovasi yang didedikasikan untuk pemeliharaan alat avionik.
📡 detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.