Peletakkan batu pertama perluasan pabrik amunisi. (MTVN) ★
Perusahaan produsen senjata dalam negeri, PT Pindad (Persero), melakukan perluasan pabrik yang berlokasi di Malang. Dengan perluasan pabrik itu PT Pindad menargetkan produksi 275 juta butir amunisi pertahun.
“Dengan adanya pabrik baru ini kami berharap produksi amunisi kaliber kecil PT Pindad naik menjadi 275 juta butir pertahun,” ujar Direktur utama PT Pindad, Abraham Mose di acara groundbreaking perluasan pabrik munisi PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur, Senin 9 Oktober 2017.
Abraham mengungkapkan, saat ini PT Pindad baru mampu memproduksi amunisi kaliber kecil sekitar 165 juta butir pertahun. Jumlah itu jauh lebih kecil dari amunisi yang dibutuhkan TNI dan Polri, maupun kebutuhan lain seperti latihan dan olahraga.
Dia menambahkan, ekspansi pabrik amunisi kaliber kecil ini bukan hanya meluaskan bangunan pabrik, tetapi juga pengadaan 40 unit mesin produksi baru. Perluasan pabrik menelan biaya hingga Rp 400 miliar dari total Rp 700 miliar dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada PT Pindad.
“Perluasan yang hari ini kita resmikan menggunakan dana PMN yang diberikan pemerintah. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban PT Pindad,” imbuh Abraham.
Perluasan pabrik PT Pindad ditargetkan rampung dan bisa dioperasikan pada awal tahun 2019. Meski kapasitas produksi nantinya bisa ditingkatkan menjadi 275 juta butir amunisi pertahun, kata Abraham, jumlah itu tetap belum bisa memenuhi kebutuhan amunisi bagi TNI, Polri dan kebutuhan lain yang mencapai dua sampai tiga kali lipatnya.
“Kebutuhan itu besar sekali, sehingga kita masih perlukan kerja sama berupa strategic partnership dengan beberapa negara lain. Saat ini sedang kita kaji untuk kerja sama dengan Ceko, Kanada, dan Cina. Tapi sekali lagi ini masih dalam tahap kajian,” pungkas Abraham.
Perusahaan produsen senjata dalam negeri, PT Pindad (Persero), melakukan perluasan pabrik yang berlokasi di Malang. Dengan perluasan pabrik itu PT Pindad menargetkan produksi 275 juta butir amunisi pertahun.
“Dengan adanya pabrik baru ini kami berharap produksi amunisi kaliber kecil PT Pindad naik menjadi 275 juta butir pertahun,” ujar Direktur utama PT Pindad, Abraham Mose di acara groundbreaking perluasan pabrik munisi PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur, Senin 9 Oktober 2017.
Abraham mengungkapkan, saat ini PT Pindad baru mampu memproduksi amunisi kaliber kecil sekitar 165 juta butir pertahun. Jumlah itu jauh lebih kecil dari amunisi yang dibutuhkan TNI dan Polri, maupun kebutuhan lain seperti latihan dan olahraga.
Dia menambahkan, ekspansi pabrik amunisi kaliber kecil ini bukan hanya meluaskan bangunan pabrik, tetapi juga pengadaan 40 unit mesin produksi baru. Perluasan pabrik menelan biaya hingga Rp 400 miliar dari total Rp 700 miliar dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada PT Pindad.
“Perluasan yang hari ini kita resmikan menggunakan dana PMN yang diberikan pemerintah. Ini adalah bentuk pertanggungjawaban PT Pindad,” imbuh Abraham.
Perluasan pabrik PT Pindad ditargetkan rampung dan bisa dioperasikan pada awal tahun 2019. Meski kapasitas produksi nantinya bisa ditingkatkan menjadi 275 juta butir amunisi pertahun, kata Abraham, jumlah itu tetap belum bisa memenuhi kebutuhan amunisi bagi TNI, Polri dan kebutuhan lain yang mencapai dua sampai tiga kali lipatnya.
“Kebutuhan itu besar sekali, sehingga kita masih perlukan kerja sama berupa strategic partnership dengan beberapa negara lain. Saat ini sedang kita kaji untuk kerja sama dengan Ceko, Kanada, dan Cina. Tapi sekali lagi ini masih dalam tahap kajian,” pungkas Abraham.
♞ Metro TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.