Sistem pertahanan udara Suriah menangkal serangan rudal AS dan sekutunya (SYRIA TV via Reuters TV) ☆
Militer Rusia yang merupakan sekutu Suriah mengklaim kebanyakan rudal yang ditembakkan militer Amerika Serikat (AS) bersama Inggris dan Prancis berhasil ditembak jatuh. Disebut ada 71 rudal yang ditembak jatuh sistem pertahanan udara Suriah.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/4/2018), militer Rusia menyebut ada 103 rudal, termasuk rudal Tomahawk milik AS, yang ditembakkan ke Suriah, dari berbagai kapal dan pesawat militer milik AS, Inggris dan Prancis. Rudal-rudal itu ditargetkan ke tiga fasilitas senjata kimia milik Suriah.
"Semuanya keseluruhan, ada 103 rudal jelajah yang dikerahkan. Sebanyak 71 rudal berhasil dihalau," sebut pejabat senior militer Rusia, Sergei Rudskoi, dalam konferensi pers di Moskow.
Ditambahkan Rudskoi bahwa sistem pertahanan udara Suriah juga menggunakan perangkat buatan Uni Soviet, termasuk sistem rudal Buk dan sistem S-200, dalam menghalau rudal-rudal AS, Inggris dan Prancis.
Rudskoi menegaskan tidak ada laporan korban jiwa dari kalangan sipil maupun militer akibat serangan udara dari AS dan sekutunya itu. Dia menyebut, hal ini menunjukkan 'kemampuan luar biasa' dari militer Suriah yang dilatih oleh para spesialis Rusia.
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir Reuters dan CNN, militer Suriah menyebut ada 110 rudal yang ditembakkan ke wilayahnya. Diklaim oleh Suriah bahwa sebagian besar rudal itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara miliknya.
"(AS, Inggris dan Prancis) Menembakkan 110 rudal yang menargetkan Suriah pada Sabtu (14/4) pukul 03.55 waktu setempat," sebut militer Suriah dalam pernyataannya. "(Sistem pertahanan Suriah) Menghalau sebagian besar rudal tapi beberapa (rudal) mengenai target-target termasuk Pusat Penelitian di Barzeh," demikian pernyataan militer Suriah.
Ditegaskan juga oleh militer Suriah bahwa serangan rudal semacam ini dari negara-negara Barat tidak akan memudarkan tekad mereka untuk memberantas teroris di wilayahnya. Rezim Suriah selalu menyebut pemberontak yang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai 'teroris'.
"Serangan-serangan semacam ini tidak akan menghalangi Angkatan Bersenjata dan pasukan sekutu kami untuk terus memberantas apa yang tersisa dari kelompok-kelompok teroris bersenjata," tegas militer Suriah dalam pernyataannya.
AS Beberkan Rudal yang Bombardir Suriah
Rudal Storm Shadow milik Inggris. (Foto: MBDA UK Ltd 2016)
Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya, Inggris dan Prancis memborbardir Suriah dengan serangan rudal. Ini rincian senjata yang digunakan dalam serangan itu.
Juru bicara Pentagon, AS, Dana White mengklaim pihaknya telah sukses melancarkan serangan ke Suriah. Serangan pada Sabtu (14/4) dini hari, menargetkan sejumlah fasilitas senjata kimia milik Suriah. Serangan itu bertujuan menghukum rezim Assad yang diyakini mendalangi serangan kimia di Douma, pekan lalu. Rezim Assad telah membantah tudingan itu.
"(Serangan) berhasil memukul setiap target," ujar White dalam jumpa pers seperti dilansir CNN, Sabtu (14/4/2018).
White juga menyebut AS bersama Inggris dan Prancis memastikan mengirimkan rudal dengan hati-hati. Para sekutu memastikan serangan dikirimkan hanya ke target-target yang dimaksudkan.
Militer AS disebut mengerahkan kapal perang dan pesawat pengebom dalam serangan itu. Sedangkan Inggris mengerahkan empat jet tempur Tornado yang menembakkan sejumlah rudal Storm Shadow ke target-target di Suriah. Militer Prancis mengerahkan kapal perang jenis frigate dan jet tempur Rafale yang mampu menembakkan rudal jelajah ke target, tanpa memasuki wilayah Suriah.
AS pun merinci senjata yang digunakan dalam serangan ini, yakni:
Dari Laut Merah:
USS Monterey (kapal pesiar terpandu-kelas Ticonderoga) - 30 rudal Tomahawk
USS Laboon (Arleigh Burke-class destroyer) - 7 rudal Tomahawk
Dari Teluk Arab Utara:
USS Higgins (Arleigh Burke-class destroyer) - 23 misil Tomahawk
Dari Mediterania timur:
USS John Warner (kapal selam kelas Virginia) - 6 rudal Tomahawk
Kapal frigat Prancis - 3 rudal (rudal SCALP versi angkatan laut)
Dari udara:
2 B-1 Lancer bombers - 19 rudal gabungan dari udara bersama ke permukaan
Inggris menerbangkan kombinasi jet Tornado dan Typhoon - 8 rudal storm shadow
Prancis menerbangkan kombinasi Rafales dan Mirages - 9 rudal SCALP
Dalam pernyataan terpisah, otoritas Suriah mengakui serangan rudal itu mengenai sebuah depot militer di Homs dan pusat penelitian di Damaskus. Namun Suriah, bersama sekutunya, Rusia, juga menyebut sekitar 71 rudal dari 110 rudal yang ditembakkan AS dan sekutunya, berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Suriah. Disebutkan juga bahwa tiga warga sipil di Homs terluka akibat serpihan rudal yang ditembak jatuh itu. (elz/nvc)
Militer Rusia yang merupakan sekutu Suriah mengklaim kebanyakan rudal yang ditembakkan militer Amerika Serikat (AS) bersama Inggris dan Prancis berhasil ditembak jatuh. Disebut ada 71 rudal yang ditembak jatuh sistem pertahanan udara Suriah.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/4/2018), militer Rusia menyebut ada 103 rudal, termasuk rudal Tomahawk milik AS, yang ditembakkan ke Suriah, dari berbagai kapal dan pesawat militer milik AS, Inggris dan Prancis. Rudal-rudal itu ditargetkan ke tiga fasilitas senjata kimia milik Suriah.
"Semuanya keseluruhan, ada 103 rudal jelajah yang dikerahkan. Sebanyak 71 rudal berhasil dihalau," sebut pejabat senior militer Rusia, Sergei Rudskoi, dalam konferensi pers di Moskow.
Ditambahkan Rudskoi bahwa sistem pertahanan udara Suriah juga menggunakan perangkat buatan Uni Soviet, termasuk sistem rudal Buk dan sistem S-200, dalam menghalau rudal-rudal AS, Inggris dan Prancis.
Rudskoi menegaskan tidak ada laporan korban jiwa dari kalangan sipil maupun militer akibat serangan udara dari AS dan sekutunya itu. Dia menyebut, hal ini menunjukkan 'kemampuan luar biasa' dari militer Suriah yang dilatih oleh para spesialis Rusia.
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir Reuters dan CNN, militer Suriah menyebut ada 110 rudal yang ditembakkan ke wilayahnya. Diklaim oleh Suriah bahwa sebagian besar rudal itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara miliknya.
"(AS, Inggris dan Prancis) Menembakkan 110 rudal yang menargetkan Suriah pada Sabtu (14/4) pukul 03.55 waktu setempat," sebut militer Suriah dalam pernyataannya. "(Sistem pertahanan Suriah) Menghalau sebagian besar rudal tapi beberapa (rudal) mengenai target-target termasuk Pusat Penelitian di Barzeh," demikian pernyataan militer Suriah.
Ditegaskan juga oleh militer Suriah bahwa serangan rudal semacam ini dari negara-negara Barat tidak akan memudarkan tekad mereka untuk memberantas teroris di wilayahnya. Rezim Suriah selalu menyebut pemberontak yang melawan rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai 'teroris'.
"Serangan-serangan semacam ini tidak akan menghalangi Angkatan Bersenjata dan pasukan sekutu kami untuk terus memberantas apa yang tersisa dari kelompok-kelompok teroris bersenjata," tegas militer Suriah dalam pernyataannya.
AS Beberkan Rudal yang Bombardir Suriah
Rudal Storm Shadow milik Inggris. (Foto: MBDA UK Ltd 2016)
Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya, Inggris dan Prancis memborbardir Suriah dengan serangan rudal. Ini rincian senjata yang digunakan dalam serangan itu.
Juru bicara Pentagon, AS, Dana White mengklaim pihaknya telah sukses melancarkan serangan ke Suriah. Serangan pada Sabtu (14/4) dini hari, menargetkan sejumlah fasilitas senjata kimia milik Suriah. Serangan itu bertujuan menghukum rezim Assad yang diyakini mendalangi serangan kimia di Douma, pekan lalu. Rezim Assad telah membantah tudingan itu.
"(Serangan) berhasil memukul setiap target," ujar White dalam jumpa pers seperti dilansir CNN, Sabtu (14/4/2018).
White juga menyebut AS bersama Inggris dan Prancis memastikan mengirimkan rudal dengan hati-hati. Para sekutu memastikan serangan dikirimkan hanya ke target-target yang dimaksudkan.
Militer AS disebut mengerahkan kapal perang dan pesawat pengebom dalam serangan itu. Sedangkan Inggris mengerahkan empat jet tempur Tornado yang menembakkan sejumlah rudal Storm Shadow ke target-target di Suriah. Militer Prancis mengerahkan kapal perang jenis frigate dan jet tempur Rafale yang mampu menembakkan rudal jelajah ke target, tanpa memasuki wilayah Suriah.
AS pun merinci senjata yang digunakan dalam serangan ini, yakni:
Dari Laut Merah:
USS Monterey (kapal pesiar terpandu-kelas Ticonderoga) - 30 rudal Tomahawk
USS Laboon (Arleigh Burke-class destroyer) - 7 rudal Tomahawk
Dari Teluk Arab Utara:
USS Higgins (Arleigh Burke-class destroyer) - 23 misil Tomahawk
Dari Mediterania timur:
USS John Warner (kapal selam kelas Virginia) - 6 rudal Tomahawk
Kapal frigat Prancis - 3 rudal (rudal SCALP versi angkatan laut)
Dari udara:
2 B-1 Lancer bombers - 19 rudal gabungan dari udara bersama ke permukaan
Inggris menerbangkan kombinasi jet Tornado dan Typhoon - 8 rudal storm shadow
Prancis menerbangkan kombinasi Rafales dan Mirages - 9 rudal SCALP
Dalam pernyataan terpisah, otoritas Suriah mengakui serangan rudal itu mengenai sebuah depot militer di Homs dan pusat penelitian di Damaskus. Namun Suriah, bersama sekutunya, Rusia, juga menyebut sekitar 71 rudal dari 110 rudal yang ditembakkan AS dan sekutunya, berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Suriah. Disebutkan juga bahwa tiga warga sipil di Homs terluka akibat serpihan rudal yang ditembak jatuh itu. (elz/nvc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.