KRI dr Soeharso 990. [Foto/Dok SINDOnews] ✮
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana menambah kapal rumah sakit sekelas KRI dr Soeharso 990 pada rencana strategi (renstra) lll periode 2019-2024 mendatang.
"Mudah-mudahan renstra ke 3 kita ajukan untuk penambahan, sekarang ada armada 3, dan KRI sejenis bisa kita tempatkan di wilayah timur. Di timur juga masih banyak masyarakat yang tinggal di pesisir pulau-pulau," kata Panglima TNI di sela-sela kegiatan Joy Sailing dengan Pemred Media Massa di KRI dr Soeharso 990, Senin (23/7/2018).
Terkait dengan jumlah, Hadi mengaku masih melakukan penghitungan sesuai dengan renstra dan keuangan negara. "Kita inginnya ideal sesuai minimum esensial force (MEF). Keberadaanya perlu untuk Koarmada III," kata dia.
Saat ini, TNI baru memiliki satu kapal rumah sakit yakni KRI dr Soeroso 990. Kapal yang memiliki panjang 122 meter persegi dengan lebar 22 meter persegi ini memiliki beberapa fasilitas seperti ruangan operasi dan perawatan. Dia menyebut, kapal tersebut telah mengikuti berbagai operasi kemanusiaan seperti membantu korban bencana tsunami, Aceh dan Wasior, Papua.
"Ini kapal rumah sakit yang bisa kita set up sebagai rumah sakit kelas 1, 2, atau 3, saya tadi dijelaskan dokter, semuanya lengkap dan ada beberapa perlengkapan yang alat-alatnya modern, KRI Soeharso ini bukan untuk anggota TNI saja, tapi juga untuk masyarakat di pulau terdepan," katanya. (rhs)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana menambah kapal rumah sakit sekelas KRI dr Soeharso 990 pada rencana strategi (renstra) lll periode 2019-2024 mendatang.
"Mudah-mudahan renstra ke 3 kita ajukan untuk penambahan, sekarang ada armada 3, dan KRI sejenis bisa kita tempatkan di wilayah timur. Di timur juga masih banyak masyarakat yang tinggal di pesisir pulau-pulau," kata Panglima TNI di sela-sela kegiatan Joy Sailing dengan Pemred Media Massa di KRI dr Soeharso 990, Senin (23/7/2018).
Terkait dengan jumlah, Hadi mengaku masih melakukan penghitungan sesuai dengan renstra dan keuangan negara. "Kita inginnya ideal sesuai minimum esensial force (MEF). Keberadaanya perlu untuk Koarmada III," kata dia.
Saat ini, TNI baru memiliki satu kapal rumah sakit yakni KRI dr Soeroso 990. Kapal yang memiliki panjang 122 meter persegi dengan lebar 22 meter persegi ini memiliki beberapa fasilitas seperti ruangan operasi dan perawatan. Dia menyebut, kapal tersebut telah mengikuti berbagai operasi kemanusiaan seperti membantu korban bencana tsunami, Aceh dan Wasior, Papua.
"Ini kapal rumah sakit yang bisa kita set up sebagai rumah sakit kelas 1, 2, atau 3, saya tadi dijelaskan dokter, semuanya lengkap dan ada beberapa perlengkapan yang alat-alatnya modern, KRI Soeharso ini bukan untuk anggota TNI saja, tapi juga untuk masyarakat di pulau terdepan," katanya. (rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.