Alat komunikasi militer BMS CY-16H. [istimewa] ★
Alat komunikasi untuk militer di sebuah negara memang tidak boleh diadopsi sembarangan. Tidak heran jika perusahaan lokal di Tanah Air berjuang sekuat tenaga untuk menciptakan alat komunikasi angkatan bersenjata yang aman, apalagi digunakan saat bertempur di medan perang.
Perusahaan alat komunikasi militer lokal, PT Hariff Daya Tunggal Engineering, menciptakan alat komunikasi canggih yang sudah digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Namanya BMS (Battlefield Management System) CY-16H.
Menurut General Manager Hariff Daya Tunggal Engineering, Muhamad Uco Isnaini, BMS CY-16H merupakan produk ICCS (Integrated Command & Control System) yang dapat menjembatani dan mengamankan komunikasi di seluruh hierarki yang ada di TNI AD.
Mulai dari pos komando hingga pasukan. Pos komando juga dapat memantau posisi dan kondisi pasukan yang ada di medan perang.
Layaknya smartphone, selain dapat mengkomunikasikan suara, BMS juga dapat mengkomunikasikan data-data yang ada di lapangan dengan kecepatan yang tinggi.
Dengan demikian dapat meminimalkan misscommunication dan mempercepat proses pengambilan keputusan. BMS CY-16H saat ini sudah terpasang di sebagian Kendaraan Tempur (Ranpur) dan Kendaraan Taktis (Rantis) Milik TNI-AD.
"Kami juga sedang mengembangkan BMS Personel yang untuk digunakan oleh pasukan infanteri TNI AD," katanya, dalam keterangan, Rabu, 25 Juli 2018. Ke depannya, PT Hariff berharap BMS juga bisa digunakan oleh dua kesatuan lainnya, yaitu TNI AU dan TNI AL.
Baru-baru ini, BMS CY-16H mendapatkan Penghargaan Rintisan Teknologi dari Kementerian Perindustrian. Penghargaan ini diberikan saat ajang Innofest bertajuk "Building Innovation Ecosystem for Making Indonesia 4.0” pada 24-27 Juli 2018 oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Ini merupakan kali kedua Hariff DTE memenangkan penghargaan Rintek, setelah sebelumnya mengusungkan produk HiMAX231 (Hariff Interoperability Microwave Access) pada 2008, yang termasuk dalam klasifikasi teknologi WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
"Ini sebuah kebanggaan bagi kami. BMS CY-16H merupakan produk murni karya anak bangsa. Tidak ada campur tangan asing sedikit pun dalam pembuatannya. Ini dibuktikan dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang tinggi," ungkap Direktur Utama PT Hariff DTE, Budi Permana.
Melalui kerja sama Litbanghan (Penelitian dan Pengembangan Pertahanan) dan Dithubad (Direktorat Angkatan Darat) sejak 2012, seluruh rangkaian pembuatan, mulai dari rancangan hingga produksi didasarkan para doktrin TNI AD dan dikerjakan sepenuhnya oleh engineer Indonesia.
Budi menambahkan jika BMS CY-16H pernah dipamerkan dalam ajang berskala internasional atau IDEF (International Defense Industry Fair) di Ankara, Turki pada 2017.
Alat komunikasi untuk militer di sebuah negara memang tidak boleh diadopsi sembarangan. Tidak heran jika perusahaan lokal di Tanah Air berjuang sekuat tenaga untuk menciptakan alat komunikasi angkatan bersenjata yang aman, apalagi digunakan saat bertempur di medan perang.
Perusahaan alat komunikasi militer lokal, PT Hariff Daya Tunggal Engineering, menciptakan alat komunikasi canggih yang sudah digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Namanya BMS (Battlefield Management System) CY-16H.
Menurut General Manager Hariff Daya Tunggal Engineering, Muhamad Uco Isnaini, BMS CY-16H merupakan produk ICCS (Integrated Command & Control System) yang dapat menjembatani dan mengamankan komunikasi di seluruh hierarki yang ada di TNI AD.
Mulai dari pos komando hingga pasukan. Pos komando juga dapat memantau posisi dan kondisi pasukan yang ada di medan perang.
Layaknya smartphone, selain dapat mengkomunikasikan suara, BMS juga dapat mengkomunikasikan data-data yang ada di lapangan dengan kecepatan yang tinggi.
Dengan demikian dapat meminimalkan misscommunication dan mempercepat proses pengambilan keputusan. BMS CY-16H saat ini sudah terpasang di sebagian Kendaraan Tempur (Ranpur) dan Kendaraan Taktis (Rantis) Milik TNI-AD.
"Kami juga sedang mengembangkan BMS Personel yang untuk digunakan oleh pasukan infanteri TNI AD," katanya, dalam keterangan, Rabu, 25 Juli 2018. Ke depannya, PT Hariff berharap BMS juga bisa digunakan oleh dua kesatuan lainnya, yaitu TNI AU dan TNI AL.
Baru-baru ini, BMS CY-16H mendapatkan Penghargaan Rintisan Teknologi dari Kementerian Perindustrian. Penghargaan ini diberikan saat ajang Innofest bertajuk "Building Innovation Ecosystem for Making Indonesia 4.0” pada 24-27 Juli 2018 oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Ini merupakan kali kedua Hariff DTE memenangkan penghargaan Rintek, setelah sebelumnya mengusungkan produk HiMAX231 (Hariff Interoperability Microwave Access) pada 2008, yang termasuk dalam klasifikasi teknologi WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
"Ini sebuah kebanggaan bagi kami. BMS CY-16H merupakan produk murni karya anak bangsa. Tidak ada campur tangan asing sedikit pun dalam pembuatannya. Ini dibuktikan dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang tinggi," ungkap Direktur Utama PT Hariff DTE, Budi Permana.
Melalui kerja sama Litbanghan (Penelitian dan Pengembangan Pertahanan) dan Dithubad (Direktorat Angkatan Darat) sejak 2012, seluruh rangkaian pembuatan, mulai dari rancangan hingga produksi didasarkan para doktrin TNI AD dan dikerjakan sepenuhnya oleh engineer Indonesia.
Budi menambahkan jika BMS CY-16H pernah dipamerkan dalam ajang berskala internasional atau IDEF (International Defense Industry Fair) di Ankara, Turki pada 2017.
♞ Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.