✈️ Skadron Tempur Baru Akan Dibentuk di Kupang✈️ Ilustrasi Pesawat F 16V dengan logo TNI AU [Lockheed Martin]
TNI Angkatan Udara telah merencanakan penggantian pesawat tempur taktis Hawk 100/200 yang kini masih dioperasikan oleh Skadron Udara 1 Lanud Supadio di Pontianak dan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.
Secara bertahap pesawat tempur buatan BAE System, Inggris yang digunakan oleh TNI AU sejak 1995 ini akan diganti dengan pesawat baru. Tahun depan, armada Hawk 100/200 TNI AU berusia pakai 25 tahun atau berusia pakai 30 tahun pada 2025.
Penggantian armada Hawk 100/200 di dua skadron operasional TNI AU tersebut, akan dilaksanakan secara bertahap pada pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) TNI AU ke-4 periode 2020-2024. Hal ini pun sudah masuk dalam pengajuan pemenuhan kebutuhan pokok minimal (MEF) Tahap IV untuk periode yang sama. Sementara hingga akhir tahun ini, TNI AU masih menuntaskan pelaksanaan Renstra ke-3 periode 2015-2019.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, rencana ke depan Hawk 100/200 di Skadron Udara 1 “Elang Khatulistiwa” akan digeser penempatannya ke Skadron Udara 12 “Black Panther”. Sehingga, semua armada Hawk 100/200 TNI AU akan berada di Skadron Udara 12 Pekanbaru.
Sementara Skadron Udara 1, akan diisi oleh pesawat tempur baru berdasarkan spesifikasi teknis yang diajukan oleh TNI AU.
“Jadi rencananya begitu, pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 1 akan digabung ke Skadron Udara 12 di Pekanbaru. Nah, Skadron Udara 1 akan diisi oleh pesawat tempur baru,” ujar Yuyu Sutisna kepada Angkasa Review di Jakarta, Selasa (9/4/2019) malam.
Saat ditanya pesawat baru yang dimaksud adalah apa, Yuyu tidak mengatakan secara gamblang.
Namun demikian, dari testimoni-testimoni yang didapat Angkasa Review dari sumber-sumber di lingkungan TNI AU, kemungkinan besar mengarah kepada pesawat tempur F-16V yang ditawarkan Lockheed Martin.
“Ya, nanti kita tunggu. Bisa jadi,” kata KSAU sambil tersenyum.
Skadron tempur baru di Kupang
Sementara itu, pada Renstra ke IV TNI AU juga telah merencanakan pembangunan satu skadron tempur baru di Lanud El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pesawat yang akan ditempatkan di skadron tempur baru ini nantinya sama dengan pesawat baru yang akan digunakan oleh Skadron Udara 1.
“Ya, kita sudah merencanakan pembangunan skadron tempur baru di Kupang. Ini masuk dalam Renstra ke IV periode 2020-2024,” jelas KSAU.
Dengan demikian, kata Yuyu, untuk melengkapi kekuatan Skadron Udara 1 dan skadron tempur baru di Kupang, TNI AU butuh dua skadron pesawat tempur baru.
“Kalau Hawk 100/200, memang pada saatnya nanti semua akan diganti, namun bertahap. Maka dari itu kita butuh pesawat tempur untuk Skadron Udara 1 sekaligus untuk skadron tempur baru di Kupang,” jelas Yuyu.
Kembali ke sumber-sumber lain, disebutkan bahwa TNI AU berharap mendapat tambahan 32 pesawat F-16 Viper untuk mengisi dua skadron. Masing-masing skadron dilengkapi 16 unit F-16V.
Lanud El Tari Kupang, saat ini berada di bawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III dan statusnya akan ditingkatkan menjadi Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Tipe A yang dipimpin oleh seorang perwira tinggi berpangkat bintang satu.
Pangkoopsau III yang baru, Marsma TNI Andyawan M.P di acara yang sama kepada Angkasa Review mengatakan, di jajaran Koopsau III akan dibangun tiga skadron baru.
Ketiga skadron dimaksud adalah Skadron Udara 27 di Biak dengan pesawat CN235/CN295, Skadron Udara 9 di Jayapura dengan helikopter Cougar/Caracal, dan skadron pesawat tempur baru di Kupang.
“Untuk Skadron Udara 27 sudah hampir selesai dan akan segera diresmikan oleh KSAU,” ujar penerbang F-16 alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Koopsau I ini. [Roni Sontani]
TNI Angkatan Udara telah merencanakan penggantian pesawat tempur taktis Hawk 100/200 yang kini masih dioperasikan oleh Skadron Udara 1 Lanud Supadio di Pontianak dan Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.
Secara bertahap pesawat tempur buatan BAE System, Inggris yang digunakan oleh TNI AU sejak 1995 ini akan diganti dengan pesawat baru. Tahun depan, armada Hawk 100/200 TNI AU berusia pakai 25 tahun atau berusia pakai 30 tahun pada 2025.
Penggantian armada Hawk 100/200 di dua skadron operasional TNI AU tersebut, akan dilaksanakan secara bertahap pada pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) TNI AU ke-4 periode 2020-2024. Hal ini pun sudah masuk dalam pengajuan pemenuhan kebutuhan pokok minimal (MEF) Tahap IV untuk periode yang sama. Sementara hingga akhir tahun ini, TNI AU masih menuntaskan pelaksanaan Renstra ke-3 periode 2015-2019.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan, rencana ke depan Hawk 100/200 di Skadron Udara 1 “Elang Khatulistiwa” akan digeser penempatannya ke Skadron Udara 12 “Black Panther”. Sehingga, semua armada Hawk 100/200 TNI AU akan berada di Skadron Udara 12 Pekanbaru.
Sementara Skadron Udara 1, akan diisi oleh pesawat tempur baru berdasarkan spesifikasi teknis yang diajukan oleh TNI AU.
“Jadi rencananya begitu, pesawat Hawk 100/200 Skadron Udara 1 akan digabung ke Skadron Udara 12 di Pekanbaru. Nah, Skadron Udara 1 akan diisi oleh pesawat tempur baru,” ujar Yuyu Sutisna kepada Angkasa Review di Jakarta, Selasa (9/4/2019) malam.
Saat ditanya pesawat baru yang dimaksud adalah apa, Yuyu tidak mengatakan secara gamblang.
Namun demikian, dari testimoni-testimoni yang didapat Angkasa Review dari sumber-sumber di lingkungan TNI AU, kemungkinan besar mengarah kepada pesawat tempur F-16V yang ditawarkan Lockheed Martin.
“Ya, nanti kita tunggu. Bisa jadi,” kata KSAU sambil tersenyum.
Skadron tempur baru di Kupang
Sementara itu, pada Renstra ke IV TNI AU juga telah merencanakan pembangunan satu skadron tempur baru di Lanud El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pesawat yang akan ditempatkan di skadron tempur baru ini nantinya sama dengan pesawat baru yang akan digunakan oleh Skadron Udara 1.
“Ya, kita sudah merencanakan pembangunan skadron tempur baru di Kupang. Ini masuk dalam Renstra ke IV periode 2020-2024,” jelas KSAU.
Dengan demikian, kata Yuyu, untuk melengkapi kekuatan Skadron Udara 1 dan skadron tempur baru di Kupang, TNI AU butuh dua skadron pesawat tempur baru.
“Kalau Hawk 100/200, memang pada saatnya nanti semua akan diganti, namun bertahap. Maka dari itu kita butuh pesawat tempur untuk Skadron Udara 1 sekaligus untuk skadron tempur baru di Kupang,” jelas Yuyu.
Kembali ke sumber-sumber lain, disebutkan bahwa TNI AU berharap mendapat tambahan 32 pesawat F-16 Viper untuk mengisi dua skadron. Masing-masing skadron dilengkapi 16 unit F-16V.
Lanud El Tari Kupang, saat ini berada di bawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III dan statusnya akan ditingkatkan menjadi Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Tipe A yang dipimpin oleh seorang perwira tinggi berpangkat bintang satu.
Pangkoopsau III yang baru, Marsma TNI Andyawan M.P di acara yang sama kepada Angkasa Review mengatakan, di jajaran Koopsau III akan dibangun tiga skadron baru.
Ketiga skadron dimaksud adalah Skadron Udara 27 di Biak dengan pesawat CN235/CN295, Skadron Udara 9 di Jayapura dengan helikopter Cougar/Caracal, dan skadron pesawat tempur baru di Kupang.
“Untuk Skadron Udara 27 sudah hampir selesai dan akan segera diresmikan oleh KSAU,” ujar penerbang F-16 alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1989 yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Koopsau I ini. [Roni Sontani]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.