Dengan sedikit inovasiSalah satu alutsista Basarnas ☆
Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito menekankan soal alutsista yang masih belum memadai, serta keterbatasan anggaran. Untuk itu, Basarnas terus memperluas dukungan dari intansi-instansi terkait untuk memenuhi kebutuhan alutsista.
“Saya kira saya akan melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya tentunya dengan sedikit inovasi,” papar Bagus usai serah terima jabatan di kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Dengan rentetan bencana yang terjadi di tanah air, Kabasarnas berharap tambahan anggaran dapat dikabulkan oleh DPR RI.
“Program anggaran sudah sampai di tahap final ya. Tadi juga Pak Bambang (Ketua DPR RI) mengatakan demikian, kami akan mengindahkan skala prioritas,” tuturnya.
Memulai program kerjanya, Kabasarnas berpesan kepada seluruh jajaran harus selalu siap siaga, karena menurutnya, dimensi ruang dan waktu yang ada di Indonesia ini sangat besar segala kemungkinan bisa terjadi tanpa diduga.
Mantan Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) M Syaugi mengakui ketersediaan alutsista masih kurang memadai sehingga tim SAR tidak cukup efektif dalam proses evakuasi.
Di tahun lalu Basarnas menambah alutsista sektor udara maupun laut.
“Pada zaman saya sudah membeli alutsista yang dibutuhkan, apa itu, salah satunya yang besar kita membeli helikopter dua, tahun ini datang. Kemudian membeli kapal besar, yaitu kapal survei yang bisa bawa 450 ton fuel dan 100 ton air bersih,” urai Syaugi.
Tak hanya itu, Basarnas di era Syaugi memboyong sebuah robot bawah laut (ROV).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mendorong rencana pemenambah alutsista untuk Basarnas. Menhub berharap Kabasarnas Bagus Puruhito dapat melakukan ‘pergerakan tanpa bola’ agar tidak meminjam alutsista dari instansi lain.
“Sebagai contoh kemarin pada saat kita menemukan CVR (Lion Air), kita menggunakan alat TNI AL. Jadi ini harus segera dikordinasikan saya yakin Pak Bagus mampu untuk itu,” kata Budi Karya.
Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito menekankan soal alutsista yang masih belum memadai, serta keterbatasan anggaran. Untuk itu, Basarnas terus memperluas dukungan dari intansi-instansi terkait untuk memenuhi kebutuhan alutsista.
“Saya kira saya akan melakukan apa yang sudah dilakukan sebelumnya tentunya dengan sedikit inovasi,” papar Bagus usai serah terima jabatan di kantor Basarnas, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Dengan rentetan bencana yang terjadi di tanah air, Kabasarnas berharap tambahan anggaran dapat dikabulkan oleh DPR RI.
“Program anggaran sudah sampai di tahap final ya. Tadi juga Pak Bambang (Ketua DPR RI) mengatakan demikian, kami akan mengindahkan skala prioritas,” tuturnya.
Memulai program kerjanya, Kabasarnas berpesan kepada seluruh jajaran harus selalu siap siaga, karena menurutnya, dimensi ruang dan waktu yang ada di Indonesia ini sangat besar segala kemungkinan bisa terjadi tanpa diduga.
Mantan Kabasarnas, Marsdya TNI (Purn) M Syaugi mengakui ketersediaan alutsista masih kurang memadai sehingga tim SAR tidak cukup efektif dalam proses evakuasi.
Di tahun lalu Basarnas menambah alutsista sektor udara maupun laut.
“Pada zaman saya sudah membeli alutsista yang dibutuhkan, apa itu, salah satunya yang besar kita membeli helikopter dua, tahun ini datang. Kemudian membeli kapal besar, yaitu kapal survei yang bisa bawa 450 ton fuel dan 100 ton air bersih,” urai Syaugi.
Tak hanya itu, Basarnas di era Syaugi memboyong sebuah robot bawah laut (ROV).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mendorong rencana pemenambah alutsista untuk Basarnas. Menhub berharap Kabasarnas Bagus Puruhito dapat melakukan ‘pergerakan tanpa bola’ agar tidak meminjam alutsista dari instansi lain.
“Sebagai contoh kemarin pada saat kita menemukan CVR (Lion Air), kita menggunakan alat TNI AL. Jadi ini harus segera dikordinasikan saya yakin Pak Bagus mampu untuk itu,” kata Budi Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.