Ilustrasi Covid 19 ★
Sampai dengan detik ini, masih ada anggapan yang menyebut virus corona baru penyebab Covid-19 sebagai bagian dari senjata biologi. Anggapan itu berkembang di kalangan penganut teori konspirasi. Lantas, bagaimana tanggapan Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto?
"Sampai saat ini, berdasarkan data yang kita pelajari, kami tidak menemukan tren bahwa ini adalah senjata biologi. Kalau kemudian ada perang narasi politik internasional antara AS dan Tiongkok, kalau sekarang Inggris, AS, Jerman, menggugat Tiongkok, kami menganggap itu adalah narasi politik, narasi diplomasi internasional," kata Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam sebuah diskusi, Jumat (24/4/2020).
"Kita belum menemukan fakta gejala bahwa ini adalah senjata biologi. Yang kita temukan adalah ini merupakan wabah alamiah yang muncul, kemudian menyebar sekalligus membuktikan bahwa dunia itu interkoneksi, terkoneksi antara satu dan yang lain," lanjutnya.
Dahnil menjelaskan, pendekatan Kemenhan terhadap Covid-19 adalah perang semesta. 'Perang' ini melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.
"Yang harus dipahami adalah bagaimana cara kerja musuh. Musuh kita saat ini adalah Covid-19. Virus ini punya cara kerja yang kita semua sudah tahu, maka tidak cukup pemerintah yang menanganinya tapi juga perlu keterlibatan masyarakat," ujar Dahnil.
"Nah langkah semesta yang selalu kita sampaikan itu ada tiga. Pertama, pastikan kita membangun proteksi komunal. Kedua, mendorong solidaritas komunal seperti charity dan lain-lain. Ketiga, membangun kesadaran bersama bahwa perlawanan ini adalah perlawanan semesta dan bersama seperti PSBB, social dan physical distancing," lanjutnya.
Kemarin, Prabowo kembali mengutarakan pandangan terkait Covid-19. Menurut dia, wabah ini adalah ancaman yang sangat berbahaya, bukan saja kepada bangsa dan negara Indonesia, tapi seluruh umat manusia.
"Ini sebetulnya adalah perang, perang melawan musuh yang tidak kelihatan, perang terhadap musuh yang tidak punya ideologi, tidak punya agenda lain selain mengancam keselamatan manusia," kata Prabowo di kantor Kemenhan, Selasa (28/4/2020).
Dengan upaya-upaya yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh bangsa Indonesia, Ia menyampaikan optimismenya bangsa Indonesia akan mampu menghadapi dan melewati wabah Covid-19.
Tentunya dengan catatan bahwa semua pihak harus selalu disiplin dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan oleh pemerintah berdasarkan saran-saran para pakar kesehatan dunia dan pakar terbaik kesehatan di Indonesia.
"Pemerintah telah bekerja keras, tetapi sebetulnya seluruh bangsa juga harus saling bahu-membahu, yang kuat harus bantu yang lemah, kita bersatu semuanya, kita percaya kita mengatasi masalah ini," ujar Prabowo.
Huru-hara Virus Berasal AS Vs China
Sebuah teori konspirasi yang menyebut China merupakan pencipta dari virus corona baru penyebab Covid-19 santer terdengar tak lama setelah wabah itu muncul di Wuhan pada Desember lalu.
Meski sebelumnya China telah menentang tuduhan yang mengatakan bahwa virus itu dibuat di sebuah laboratorium virologi di Wuhan sebagai senjata biologi (bio-weapons), namun tetap saja berita itu ramai diperbincangkan. Apalagi belakangan ini, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membahas kemungkinan itu.
Sebagaimana diketahui, Trump baru-baru ini mengatakan negaranya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran dari kabar itu. Trump juga memberi peringatan kepada China bahwa negara itu bisa menghadapi konsekuensi jika benar harus bertanggung jawab atas pandemi.
"[Virus corona] Itu bisa saja dihentikan di China sebelum menyebar dan ternyata tidak [dilakukan]," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/4/2020). "Dan sekarang seluruh dunia menderita karenanya."
"Apakah itu kesalahan yang lepas kendali atau itu dilakukan dengan sengaja? ... Jika mereka secara sadar bertanggung jawab, maka harus ada konsekuensinya," lanjut Trump.
Trump juga mengungkap saat ini China sedang melakukan investigasi soal virus corona dan AS menunggu hasil tersebut. Namun, AS juga melakukan investigasi sendiri untuk mencari penyebab virus ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, yang sebelumnya menuduh militer AS mungkin telah membawa virus corona ke China, telah menolak laporan media AS tentang masalah ini. Ia mengatakan kecurigaan itu "tidak memiliki dasar ilmiah".
Pimpinan Laboratorium virologi yang ada di Wuhan, China sendiri juga telah menyangkal tuduhan Trump dan beberapa pihak lainnya itu.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah, kepala laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan Yuan Zhiming mengatakan bahwa tidak mungkin mereka menciptakan virus corona yang mematikan.
"Tidak mungkin virus ini datang dari kami," katanya. "Saya tahu itu tidak mungkin," tambah pimpinan laboratorium yang dikenal khusus untuk menangani virus berbahaya itu, sebagaimana dilaporkan AFP.
Sampai dengan detik ini, masih ada anggapan yang menyebut virus corona baru penyebab Covid-19 sebagai bagian dari senjata biologi. Anggapan itu berkembang di kalangan penganut teori konspirasi. Lantas, bagaimana tanggapan Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto?
"Sampai saat ini, berdasarkan data yang kita pelajari, kami tidak menemukan tren bahwa ini adalah senjata biologi. Kalau kemudian ada perang narasi politik internasional antara AS dan Tiongkok, kalau sekarang Inggris, AS, Jerman, menggugat Tiongkok, kami menganggap itu adalah narasi politik, narasi diplomasi internasional," kata Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam sebuah diskusi, Jumat (24/4/2020).
"Kita belum menemukan fakta gejala bahwa ini adalah senjata biologi. Yang kita temukan adalah ini merupakan wabah alamiah yang muncul, kemudian menyebar sekalligus membuktikan bahwa dunia itu interkoneksi, terkoneksi antara satu dan yang lain," lanjutnya.
Dahnil menjelaskan, pendekatan Kemenhan terhadap Covid-19 adalah perang semesta. 'Perang' ini melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.
"Yang harus dipahami adalah bagaimana cara kerja musuh. Musuh kita saat ini adalah Covid-19. Virus ini punya cara kerja yang kita semua sudah tahu, maka tidak cukup pemerintah yang menanganinya tapi juga perlu keterlibatan masyarakat," ujar Dahnil.
"Nah langkah semesta yang selalu kita sampaikan itu ada tiga. Pertama, pastikan kita membangun proteksi komunal. Kedua, mendorong solidaritas komunal seperti charity dan lain-lain. Ketiga, membangun kesadaran bersama bahwa perlawanan ini adalah perlawanan semesta dan bersama seperti PSBB, social dan physical distancing," lanjutnya.
Kemarin, Prabowo kembali mengutarakan pandangan terkait Covid-19. Menurut dia, wabah ini adalah ancaman yang sangat berbahaya, bukan saja kepada bangsa dan negara Indonesia, tapi seluruh umat manusia.
"Ini sebetulnya adalah perang, perang melawan musuh yang tidak kelihatan, perang terhadap musuh yang tidak punya ideologi, tidak punya agenda lain selain mengancam keselamatan manusia," kata Prabowo di kantor Kemenhan, Selasa (28/4/2020).
Dengan upaya-upaya yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh bangsa Indonesia, Ia menyampaikan optimismenya bangsa Indonesia akan mampu menghadapi dan melewati wabah Covid-19.
Tentunya dengan catatan bahwa semua pihak harus selalu disiplin dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan oleh pemerintah berdasarkan saran-saran para pakar kesehatan dunia dan pakar terbaik kesehatan di Indonesia.
"Pemerintah telah bekerja keras, tetapi sebetulnya seluruh bangsa juga harus saling bahu-membahu, yang kuat harus bantu yang lemah, kita bersatu semuanya, kita percaya kita mengatasi masalah ini," ujar Prabowo.
Huru-hara Virus Berasal AS Vs China
Sebuah teori konspirasi yang menyebut China merupakan pencipta dari virus corona baru penyebab Covid-19 santer terdengar tak lama setelah wabah itu muncul di Wuhan pada Desember lalu.
Meski sebelumnya China telah menentang tuduhan yang mengatakan bahwa virus itu dibuat di sebuah laboratorium virologi di Wuhan sebagai senjata biologi (bio-weapons), namun tetap saja berita itu ramai diperbincangkan. Apalagi belakangan ini, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membahas kemungkinan itu.
Sebagaimana diketahui, Trump baru-baru ini mengatakan negaranya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran dari kabar itu. Trump juga memberi peringatan kepada China bahwa negara itu bisa menghadapi konsekuensi jika benar harus bertanggung jawab atas pandemi.
"[Virus corona] Itu bisa saja dihentikan di China sebelum menyebar dan ternyata tidak [dilakukan]," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (19/4/2020). "Dan sekarang seluruh dunia menderita karenanya."
"Apakah itu kesalahan yang lepas kendali atau itu dilakukan dengan sengaja? ... Jika mereka secara sadar bertanggung jawab, maka harus ada konsekuensinya," lanjut Trump.
Trump juga mengungkap saat ini China sedang melakukan investigasi soal virus corona dan AS menunggu hasil tersebut. Namun, AS juga melakukan investigasi sendiri untuk mencari penyebab virus ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, yang sebelumnya menuduh militer AS mungkin telah membawa virus corona ke China, telah menolak laporan media AS tentang masalah ini. Ia mengatakan kecurigaan itu "tidak memiliki dasar ilmiah".
Pimpinan Laboratorium virologi yang ada di Wuhan, China sendiri juga telah menyangkal tuduhan Trump dan beberapa pihak lainnya itu.
Dalam sebuah wawancara dengan media pemerintah, kepala laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan Yuan Zhiming mengatakan bahwa tidak mungkin mereka menciptakan virus corona yang mematikan.
"Tidak mungkin virus ini datang dari kami," katanya. "Saya tahu itu tidak mungkin," tambah pimpinan laboratorium yang dikenal khusus untuk menangani virus berbahaya itu, sebagaimana dilaporkan AFP.
♞ CNBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.