Dari Angkasa hingga Bawah Laut KN SAR 301 Wisnu dalam pencarian pesawat SJ 182 [sindonews] ★
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menyampaikan, pihaknya pada Minggu (10/1/2021) kembali melanjutkan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ182 dengan menggunakan tiga metode.
"Hari ini rencananya Basarnas melakukan tiga metode pencarian. Tadi seperti diinformasikan Panglima TNI bahwa titik atau lokasi koordinat yang diduga sudah ditemukan," kata Bagus dalam konferensi pers di posko pencarian Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Ia melanjutkan, tiga metode tersebut akan dijalankan Basarnas dengan berbagai alat transportasi seperti helikopter dan kapal.
Pertama, pencarian dari angkasa, Basarnas akan menggunakan dua helikopter.
"Satu dari TNI AU, dan satu lagi dari Basarnas," ucap Bagus.
Kemudian, pencarian di atas permukaan laut dengan menggunakan kapal.
"Dan di bawah permukaan kita menggunakan kapal-kapal yang mempunyai perlengkapan sonar di antaranya adalah KRI Rigel yang telah diberikan bantuan oleh Panglima TNI," ucapnya.
Tim SAR dan KRI Rigel 933 TNI Angkatan Laut melakukan operasi di laut dekat pulau Lancang pada 10 Januari 2021, di mana sebuah pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 jatuh sesaat setelah lepas landas dari bandara Jakarta pada 9 Januari.★
Selain KRI Rigel, ia menyebut ada beberapa kapal lainnya yang juga memiliki kelengkapan sama yakni Kapal Baruna Jaya dan kapal dari Basarnas.
"Tadi malam sudah bergerak. Mudah-mudahan hari ini ada perkembangan yang lebih baik. Nanti secara periodik akan disampaikan ke masyarakat," kata dia.
Informasi tambahan dari rilis Basarnas, Minggu, pihaknya telah melaksanakan rencana operasi dengan membagi sektor-sektor pencarian melalui udara dan penyisiran di permukaan air.
Helikopter HR-1301 (AW) Basarnas sejak pukul 06.00 WIB sudah take off dari Lanud Atang Sedjaja terbang menuju LKP.
Sementara pencarian di permukaan air di sekitar LKP, tim SAR gabungan dibagi dalam 4 sektor dengan mengerahkan kapal masing-masing, KN SAR Basudewa, KN P Marore, KN Alugara, KN Trisula KPLP, KN P Nipah, KN Celurit, KN SAR Wisnu, KP 301, KN 204, KNP-348, KN SAR Karna, KN Belati, KN Catamaran - 504, serta sejumlah Rigid Inflatable Boat (RIB).
Selain penyisiran di permukaan, tim SAR juga melakukan penyapuan bawah air dengan mengerahkan beberapa kapal, masing-masing KRI Rigel, KR Baruna Jaya dari BPPT, KN SAR Wisnu, dan MGS Geo Survey.
Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan bawah air yang canggih, seperti Multibeam Echosounder dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mendeteksi dan mencari badan pesawat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menyampaikan, pihaknya pada Minggu (10/1/2021) kembali melanjutkan pencarian terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ182 dengan menggunakan tiga metode.
"Hari ini rencananya Basarnas melakukan tiga metode pencarian. Tadi seperti diinformasikan Panglima TNI bahwa titik atau lokasi koordinat yang diduga sudah ditemukan," kata Bagus dalam konferensi pers di posko pencarian Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).
Ia melanjutkan, tiga metode tersebut akan dijalankan Basarnas dengan berbagai alat transportasi seperti helikopter dan kapal.
Pertama, pencarian dari angkasa, Basarnas akan menggunakan dua helikopter.
"Satu dari TNI AU, dan satu lagi dari Basarnas," ucap Bagus.
Kemudian, pencarian di atas permukaan laut dengan menggunakan kapal.
"Dan di bawah permukaan kita menggunakan kapal-kapal yang mempunyai perlengkapan sonar di antaranya adalah KRI Rigel yang telah diberikan bantuan oleh Panglima TNI," ucapnya.
Tim SAR dan KRI Rigel 933 TNI Angkatan Laut melakukan operasi di laut dekat pulau Lancang pada 10 Januari 2021, di mana sebuah pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 jatuh sesaat setelah lepas landas dari bandara Jakarta pada 9 Januari.★
Selain KRI Rigel, ia menyebut ada beberapa kapal lainnya yang juga memiliki kelengkapan sama yakni Kapal Baruna Jaya dan kapal dari Basarnas.
"Tadi malam sudah bergerak. Mudah-mudahan hari ini ada perkembangan yang lebih baik. Nanti secara periodik akan disampaikan ke masyarakat," kata dia.
Informasi tambahan dari rilis Basarnas, Minggu, pihaknya telah melaksanakan rencana operasi dengan membagi sektor-sektor pencarian melalui udara dan penyisiran di permukaan air.
Helikopter HR-1301 (AW) Basarnas sejak pukul 06.00 WIB sudah take off dari Lanud Atang Sedjaja terbang menuju LKP.
Sementara pencarian di permukaan air di sekitar LKP, tim SAR gabungan dibagi dalam 4 sektor dengan mengerahkan kapal masing-masing, KN SAR Basudewa, KN P Marore, KN Alugara, KN Trisula KPLP, KN P Nipah, KN Celurit, KN SAR Wisnu, KP 301, KN 204, KNP-348, KN SAR Karna, KN Belati, KN Catamaran - 504, serta sejumlah Rigid Inflatable Boat (RIB).
Selain penyisiran di permukaan, tim SAR juga melakukan penyapuan bawah air dengan mengerahkan beberapa kapal, masing-masing KRI Rigel, KR Baruna Jaya dari BPPT, KN SAR Wisnu, dan MGS Geo Survey.
Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan bawah air yang canggih, seperti Multibeam Echosounder dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mendeteksi dan mencari badan pesawat.
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.