⚓️ Kapal Perang Canggih TNI AL KRI GNR 332 [TNI AL]
TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal perang multi mission fregate kelas SIGMA yang dibangun PT PAL Indonesia (Persero) dan bekerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda.
Mereka mendesain kapal fregate kombatan untuk menjalankan berbagai misi, yaitu peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara, serta peperangan elektronika.
Spesifikasi KRI I Gusti Ngurah Rai-332
Dilansir dari laman resmi PT PAL, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dengan panjang total 105,11 meter dan berat 2.365 ton merupakan kapal perang kelas light fregat atau perusak kawal rudal (PKR).
Kapal perang ini dilengkapi dengan sistem persenjataan meriam utama 76 mm dan dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (SAM).
Selain itu, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 juga memiliki sistem pertahanan diri (Close in Weapon System-CIWS) 35 mm, sistem pelontar torpedo, dan sistem rudal permukaan ke permukaan (SSM).
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem Electronic Counter Measure (ECM) dan Electronic Support Measure (ESM).
Sistem tersebut telah terintegrasi dalam Combat Management System (CMS) yang dimiliki KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
Penamaan KRI I Gusti Ngurah Rai-332
Nama KRI I Gusti Ngurah Rai-332 diambil dari nama Pahlawan Nasional asal Bali, yakni I Gusti Ngurah Rai.
Dia memimpin pasukan bernama "Ciung Wanara" melakukan pertempuran terakhir dikenal dengan nama Puputan Margarana melawan Belanda pada 20 November 1946.
I Gusti Ngurah Rai yang terdesak menyerukan kepada pasukannya untuk berperang habis-habisan dengan gagah berani.
Pertempuran inilah yang kemudian terkenal dengan Puputan Margarana. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya gugur sebagai kusuma bangsa.
Dengan nama tersebut, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 diharapkan dapat mewarisi ruh pantang menyerah serta keberanian I Gusti Ngurah Rai dalam mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai informasi, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal PKR kedua bersama KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang dioperasikan oleh TNI AL.
TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal perang multi mission fregate kelas SIGMA yang dibangun PT PAL Indonesia (Persero) dan bekerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda.
Mereka mendesain kapal fregate kombatan untuk menjalankan berbagai misi, yaitu peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara, serta peperangan elektronika.
Spesifikasi KRI I Gusti Ngurah Rai-332
Dilansir dari laman resmi PT PAL, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dengan panjang total 105,11 meter dan berat 2.365 ton merupakan kapal perang kelas light fregat atau perusak kawal rudal (PKR).
Kapal perang ini dilengkapi dengan sistem persenjataan meriam utama 76 mm dan dipersenjatai dengan sistem rudal permukaan ke udara (SAM).
Selain itu, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 juga memiliki sistem pertahanan diri (Close in Weapon System-CIWS) 35 mm, sistem pelontar torpedo, dan sistem rudal permukaan ke permukaan (SSM).
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem Electronic Counter Measure (ECM) dan Electronic Support Measure (ESM).
Sistem tersebut telah terintegrasi dalam Combat Management System (CMS) yang dimiliki KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
Penamaan KRI I Gusti Ngurah Rai-332
Nama KRI I Gusti Ngurah Rai-332 diambil dari nama Pahlawan Nasional asal Bali, yakni I Gusti Ngurah Rai.
Dia memimpin pasukan bernama "Ciung Wanara" melakukan pertempuran terakhir dikenal dengan nama Puputan Margarana melawan Belanda pada 20 November 1946.
I Gusti Ngurah Rai yang terdesak menyerukan kepada pasukannya untuk berperang habis-habisan dengan gagah berani.
Pertempuran inilah yang kemudian terkenal dengan Puputan Margarana. I Gusti Ngurah Rai dan pasukannya gugur sebagai kusuma bangsa.
Dengan nama tersebut, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 diharapkan dapat mewarisi ruh pantang menyerah serta keberanian I Gusti Ngurah Rai dalam mempertahankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai informasi, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan kapal PKR kedua bersama KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang dioperasikan oleh TNI AL.
⚓️ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.