Kapal Cepat Rudal TNI AL Produksi Dalam Negeri KRI Kujang 642 [TNI AL] ☆
TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Kujang-642.
Dilansir dari koarmada1.tnial.mil.id, KRI Kujang-642 adalah kapal perang TNI AL jenis kapal cepat berpeluru kendali atau KCR di bawah jajaran Satkat Koarmada I.
KRI Kujang-642 dibangun di PT Palindo Marine Batam, sebagai implementasi kebijakan sistem pertahanan yang mengutamakan industri dalam negeri.
Kecanggihan KRI Kujang
Dilansir dari laman kemhan.go.id, kapal perang KCR-40 ini diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada Februari 2012 di Dermaga Batu Ampar, Batam.
Kapal perang tersebut sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri bangsa dan sebagian besar material kapal perang diproduksi di dalam negeri.
Putra-putri terbaik bangsa yang terlibat dalam proses pembangunan KCR ini berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang bekerja di Batam.
KRI Kujang-642 memiliki dimensi panjang 44 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 3,4 meter.
Dengan menggunakan sistem propulasi fixed propeller 5 daun, KRI Kujang-642 mampu melaju pada kecepatan 30 knot.
KCR-40 terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel pada bagian lambung kapal.
Baja High Tensile Steel ini merupakan produk dalam negeri yang diperoleh dari PT Krakatau Steel.
Sementara itu, pada bagian atasnya, KRI Kujang-642 menggunakan aluminium alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
KRI Kujang-642 dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control).
Di antaranya meriam kaliber 30 milimeter enam laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan Rudal C-705 buatan China.
Saat itu, KRI Kujang merupakan KCR-40 kedua yang dipesan TNI AL dari PT Palindo Marine Batam.
KCR-40 yang pertama telah lebih dulu diresmikan pada April 2011, dan diberi nama KRI Clurit-641.
Penambahan armada KCR-40 itu diharapkan bisa menambah kekuatan armada TNI AL dalam rangka mengemban tugas-tugasnya menjaga perairan laut Indonesia.
KCR-40 ini ditempatkan di wilayah perairan laut yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari Komando Armada Barat (Koarmabar).
TNI Angkatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Kujang-642.
Dilansir dari koarmada1.tnial.mil.id, KRI Kujang-642 adalah kapal perang TNI AL jenis kapal cepat berpeluru kendali atau KCR di bawah jajaran Satkat Koarmada I.
KRI Kujang-642 dibangun di PT Palindo Marine Batam, sebagai implementasi kebijakan sistem pertahanan yang mengutamakan industri dalam negeri.
Kecanggihan KRI Kujang
Dilansir dari laman kemhan.go.id, kapal perang KCR-40 ini diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada Februari 2012 di Dermaga Batu Ampar, Batam.
Kapal perang tersebut sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri bangsa dan sebagian besar material kapal perang diproduksi di dalam negeri.
Putra-putri terbaik bangsa yang terlibat dalam proses pembangunan KCR ini berasal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) yang bekerja di Batam.
KRI Kujang-642 memiliki dimensi panjang 44 meter, lebar 8 meter, dan tinggi 3,4 meter.
Dengan menggunakan sistem propulasi fixed propeller 5 daun, KRI Kujang-642 mampu melaju pada kecepatan 30 knot.
KCR-40 terbuat dari baja khusus bernama High Tensile Steel pada bagian lambung kapal.
Baja High Tensile Steel ini merupakan produk dalam negeri yang diperoleh dari PT Krakatau Steel.
Sementara itu, pada bagian atasnya, KRI Kujang-642 menggunakan aluminium alloy sehingga memiliki stabilitas dan kecepatan yang tinggi jika berlayar.
KRI Kujang-642 dilengkapi sistem persenjataan modern (Sewaco/Sensor Weapon Control).
Di antaranya meriam kaliber 30 milimeter enam laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) atau sistem pertempuran jarak dekat dan Rudal C-705 buatan China.
Saat itu, KRI Kujang merupakan KCR-40 kedua yang dipesan TNI AL dari PT Palindo Marine Batam.
KCR-40 yang pertama telah lebih dulu diresmikan pada April 2011, dan diberi nama KRI Clurit-641.
Penambahan armada KCR-40 itu diharapkan bisa menambah kekuatan armada TNI AL dalam rangka mengemban tugas-tugasnya menjaga perairan laut Indonesia.
KCR-40 ini ditempatkan di wilayah perairan laut yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari Komando Armada Barat (Koarmabar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.