Kemenhub mengungkap tak bisa mengeluarkan SUT dan SRUT Pindad Maung yang berbasis Hilux karena Agen Pemegang Merek Toyota tak setuju dijual massal. Maung MV2 produksi Pindad [INews]
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka salah satu kendala yang dialami Maung, kendaraan taktis ringan buatan Pindad yang versi sipilnya sempat dikatakan ingin dijual umum. Upaya itu diduga terbentur izin dari pemegang merek Toyota.
Direktur Sarana Angkutan Jalan Kemenhub Danto Restyawan menjelaskan karena hal itu pihaknya tak dapat menerbitkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).
"Pernah dengar Maung? Itu kan basiknya Toyota Hilux yang diubah Pindad menjadi Maung," kata Danto di sela seminar pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 saat tengah membahas soal SUT dan SRUT konversi, Jumat (30/9).
"Kemudian diminta SUT dan SRUT. Tapi sampai sekarang kami tidak keluarkan, karena apa? Karena APM tidak setuju," katanya menambahkan tanpa merinci hal tersebut ditujukan bakal versi militer atau sipil.
Pindad, perusahaan pelat merah bidang alat pertahanan, diketahui telah merilis kendaraan taktis ringan bernama Maung pada 2020. Selain bakal kebutuhan militer, Pindad berencana menjual Maung secara retail kepada masyarakat sipil.
Saat pertama kali diperkenalkan, Pindad menyebutkan Maung versi militer memakai mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV buatan Toyota yang digunakan pada Hilux. Namun saat itu tak ada konfirmasi langsung Maung dirancang dari sasis Hilux.
Satu tahun berselang Pindad merilis mobil yang diduga dijadikan sebagai Maung versi sipil dalam bentuk prototipe.
Mobil itu bernama MV2 4x4. Kendaraan ini mirip pikap kabin ganda dengan atap kanopi yang bisa dilepas mirip Maung, namun dibekali berbagai fitur yang umum dijumpai di mobil penumpang.
MV2 4x4 menggunakan mesin diesel bertenaga 136 hp dan 385 Nm, namun Pindad belum menjelaskan jenis dan kapasitasnya. Transmisi yang disediakan yakni manual 6-percepatan.
Mesin yang digunakan MV2 4x4 kemungkinan berbeda dari 2GD-FTV di Maung versi militer yang menghasilkan tenaga lebih besar, 149 hp dan torsi 400 Nm.
Danto menjelaskan SUT dan SRUT bisa saja diterbitkan asal tujuannya untuk penggunaan pribadi, bukan dijual lagi secara massal.
"Tapi dijual massal tidak boleh, itu harus seizin APM," ucap dia.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy yang ditanya mengenai hal tersebut hingga kini belum memberikan jawaban. Pihak Pindad juga belum memberi respons terkait hal ini. (ryh/fea)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka salah satu kendala yang dialami Maung, kendaraan taktis ringan buatan Pindad yang versi sipilnya sempat dikatakan ingin dijual umum. Upaya itu diduga terbentur izin dari pemegang merek Toyota.
Direktur Sarana Angkutan Jalan Kemenhub Danto Restyawan menjelaskan karena hal itu pihaknya tak dapat menerbitkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).
"Pernah dengar Maung? Itu kan basiknya Toyota Hilux yang diubah Pindad menjadi Maung," kata Danto di sela seminar pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2022 saat tengah membahas soal SUT dan SRUT konversi, Jumat (30/9).
"Kemudian diminta SUT dan SRUT. Tapi sampai sekarang kami tidak keluarkan, karena apa? Karena APM tidak setuju," katanya menambahkan tanpa merinci hal tersebut ditujukan bakal versi militer atau sipil.
Pindad, perusahaan pelat merah bidang alat pertahanan, diketahui telah merilis kendaraan taktis ringan bernama Maung pada 2020. Selain bakal kebutuhan militer, Pindad berencana menjual Maung secara retail kepada masyarakat sipil.
Saat pertama kali diperkenalkan, Pindad menyebutkan Maung versi militer memakai mesin turbo diesel 2.494 cc 2GD-FTV buatan Toyota yang digunakan pada Hilux. Namun saat itu tak ada konfirmasi langsung Maung dirancang dari sasis Hilux.
Satu tahun berselang Pindad merilis mobil yang diduga dijadikan sebagai Maung versi sipil dalam bentuk prototipe.
Mobil itu bernama MV2 4x4. Kendaraan ini mirip pikap kabin ganda dengan atap kanopi yang bisa dilepas mirip Maung, namun dibekali berbagai fitur yang umum dijumpai di mobil penumpang.
MV2 4x4 menggunakan mesin diesel bertenaga 136 hp dan 385 Nm, namun Pindad belum menjelaskan jenis dan kapasitasnya. Transmisi yang disediakan yakni manual 6-percepatan.
Mesin yang digunakan MV2 4x4 kemungkinan berbeda dari 2GD-FTV di Maung versi militer yang menghasilkan tenaga lebih besar, 149 hp dan torsi 400 Nm.
Danto menjelaskan SUT dan SRUT bisa saja diterbitkan asal tujuannya untuk penggunaan pribadi, bukan dijual lagi secara massal.
"Tapi dijual massal tidak boleh, itu harus seizin APM," ucap dia.
Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy yang ditanya mengenai hal tersebut hingga kini belum memberikan jawaban. Pihak Pindad juga belum memberi respons terkait hal ini. (ryh/fea)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.