⚓️ KSAL berharap kontrak pembelian kapal selam bisa diteken pada 2024 Naval Group telah menawarkan untuk membangun dua varian kapal selam untuk Indonesia. [Naval Group]
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali bicara soal kapal selam yang dibutuhkan oleh TNI AL. Dia mengatakan kapal selam tersebut harus senyap dan tahan lama.
"Kapal selam kita butuh yang kemampuannya tentunya yang senyap, kemudian yang tahan lama," ucap Ali di Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
"Artinya, endurance-nya ketahanan lama menyelamnya lebih lama. Nah itu yang kita inginkan," tambahnya.
Dia mengatakan ada beberapa pilihan kapal yang sesuai dengan kriteria itu. Menurutnya, TNI AL telah mengajukan kepada Kemhan untuk pengadaan kapal selam tersebut.
"Ada beberapa pilihan kapal selam dan itu semua masuk dalam kriteria spec-spec yang kita ajukan ke Kemhan. Kapal selam ini masih menjadi beberapa pilihan yang akan dibeli oleh Kemhan tentunya, tapi kita memberikan beberapa masukan terkait kapal selam ini," ujarnya.
Ali mengatakan kapal selam itu berasal dari Eropa. Namun, kata Ali, belum ada keputusan resmi terkait kapal selam apa yang akan dibeli.
"Rata-rata sih dari Eropa yang cukup bagus ini masih menjadi perbincangan dan pembahasan di Kemhan," ujarnya.
Dia berharap kontrak pembelian kapal selam bisa diteken pada 2024. Dia juga berharap kapal selam itu bisa segera digunakan.
"Mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat minimal 2024 sudah bisa kontrak. Itu harapan kita untuk kapal selam," ujarnya. (haf/haf)
Harus Punya Drone UAV untuk Persiapan Perang Masa Depan
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) menjadi alutsista prioritas matranya. Ali menuturkan drone UAV dibutuhkan oleh TNI AL sebagai persiapan dalam menghadapi perang pada masa depan.
"Dan kita harus memiliki drone atau UAV yang kita siapkan untuk menghadapi peperangan di masa depan," ucapnya di acara HUT Armada RI 2023 di Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
Ali menegaskan pihaknya kini sedang terus mempersiapkan anggaran untuk pembelian alutsista drone ini. Anggaran bersumber dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri.
"Anggaran sedang disiapkan dan itu masuk di PLN (pinjaman luar negeri) dan PDN (pinjaman dalam negeri), dan juga anggaran rutin juga kita siapkan," ujarnya.
Ali menjelaskan pengadaan drone dilakukan secara bertahap. "Dan ini sedang kita laksanakan bertahap dan juga kita melengkapi armada kita dengan drone juga," tambahnya.
Prioritas pembelian drone ini untuk bersiap ketika suatu saat ada ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Ali menerangkan kini perang semakin canggih, seperti di Timur Tengah.
"Pertama, untuk apa yang tadi didemokan adalah ancaman drone, karena ini melihat dari situasi perkembangan lingkungan strategis saat ini," ujarnya.
"Di mana peperangan-peperangan yang kita lihat bersama di Ukraina maupun di Timur Tengah, drone itu sangat efektif digunakan untuk peperangan," tambahnya.
Dengan segala potensi dan ancaman yang ada, Ali pun akan terus meningkatkan dan memperbarui alutsista yang dimiliki TNI AL.
"Untuk itu, kita harus memperbarui dan memodernisasi beberapa peralatan senjata yang ada di kapal," tutupnya. (aud/aud)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali bicara soal kapal selam yang dibutuhkan oleh TNI AL. Dia mengatakan kapal selam tersebut harus senyap dan tahan lama.
"Kapal selam kita butuh yang kemampuannya tentunya yang senyap, kemudian yang tahan lama," ucap Ali di Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
"Artinya, endurance-nya ketahanan lama menyelamnya lebih lama. Nah itu yang kita inginkan," tambahnya.
Dia mengatakan ada beberapa pilihan kapal yang sesuai dengan kriteria itu. Menurutnya, TNI AL telah mengajukan kepada Kemhan untuk pengadaan kapal selam tersebut.
"Ada beberapa pilihan kapal selam dan itu semua masuk dalam kriteria spec-spec yang kita ajukan ke Kemhan. Kapal selam ini masih menjadi beberapa pilihan yang akan dibeli oleh Kemhan tentunya, tapi kita memberikan beberapa masukan terkait kapal selam ini," ujarnya.
Ali mengatakan kapal selam itu berasal dari Eropa. Namun, kata Ali, belum ada keputusan resmi terkait kapal selam apa yang akan dibeli.
"Rata-rata sih dari Eropa yang cukup bagus ini masih menjadi perbincangan dan pembahasan di Kemhan," ujarnya.
Dia berharap kontrak pembelian kapal selam bisa diteken pada 2024. Dia juga berharap kapal selam itu bisa segera digunakan.
"Mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat minimal 2024 sudah bisa kontrak. Itu harapan kita untuk kapal selam," ujarnya. (haf/haf)
Harus Punya Drone UAV untuk Persiapan Perang Masa Depan
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) menjadi alutsista prioritas matranya. Ali menuturkan drone UAV dibutuhkan oleh TNI AL sebagai persiapan dalam menghadapi perang pada masa depan.
"Dan kita harus memiliki drone atau UAV yang kita siapkan untuk menghadapi peperangan di masa depan," ucapnya di acara HUT Armada RI 2023 di Koarmada I Pondok Dayung, Jakarta Utara, Selasa (5/12/2023).
Ali menegaskan pihaknya kini sedang terus mempersiapkan anggaran untuk pembelian alutsista drone ini. Anggaran bersumber dari pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri.
"Anggaran sedang disiapkan dan itu masuk di PLN (pinjaman luar negeri) dan PDN (pinjaman dalam negeri), dan juga anggaran rutin juga kita siapkan," ujarnya.
Ali menjelaskan pengadaan drone dilakukan secara bertahap. "Dan ini sedang kita laksanakan bertahap dan juga kita melengkapi armada kita dengan drone juga," tambahnya.
Prioritas pembelian drone ini untuk bersiap ketika suatu saat ada ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Ali menerangkan kini perang semakin canggih, seperti di Timur Tengah.
"Pertama, untuk apa yang tadi didemokan adalah ancaman drone, karena ini melihat dari situasi perkembangan lingkungan strategis saat ini," ujarnya.
"Di mana peperangan-peperangan yang kita lihat bersama di Ukraina maupun di Timur Tengah, drone itu sangat efektif digunakan untuk peperangan," tambahnya.
Dengan segala potensi dan ancaman yang ada, Ali pun akan terus meningkatkan dan memperbarui alutsista yang dimiliki TNI AL.
"Untuk itu, kita harus memperbarui dan memodernisasi beberapa peralatan senjata yang ada di kapal," tutupnya. (aud/aud)
⚓️ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.